October 13, 2020

RENUNGAN HARIAN MINGGU 18 OKTOBER 2020

Kalender Liturgi Minggu 18 Okt 2020

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Yes 45:1.4-6
Beginilah firman Tuhan,  "Inilah firman-Ku kepada orang yang Kuurapi,
kepada Koresh yang tangan kanannya Kupegang  untuk menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti raja-raja;  untuk membuka pintu-pintu di depannya,  supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup: Demi hamba-Ku Yakub, dan demi Israel pilihan-Ku, maka Aku memanggil engkau dengan namamu, dan menggelari engkau,  sekalipun engkau tidak mengenal Aku.  Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah. Aku telah mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku, supaya dari terbitnya matahari sampai terbenamnya orang tahu bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 96:1.3-4.7-8.9-10ac
Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan dan kekuasaan.
*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku. Sebab mahabesarlah Tuhan, dan sangat terpuji, Ia lebih dahsyat daripada segala dewata. Sebab segala allah para bangsa adalah hampa, tetapi Tuhan, Dialah yang menjadikan langit. *Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa,  kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan!  Berilah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya!  *Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai seluruh bumi! Katakanlah di antara bangsa-bangsa:  Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."

Bacaan II  1Tes 1:1-5b
Salam dari Paulus, Silwanus dan Timotius, kepada jemaat di Tesalonika
yang ada dalam Allah Bapa dan dalam Tuhan Yesus Kristus.  Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu. Kami selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu semua  dan menyebut kamu dalam doa kami. Sebab kami selalu mengingat akan amal imanmu, akan usaha kasihmu dan ketekunan harapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus  di hadapan Allah dan Bapa kita. Saudara-saudara yang dikasihi Allah, kami tahu bahwa Allah telah memilih kamu. Sebab Injil yang kami beritakan disampaikan kepada kamu  bukan dengan kata-kata saja, melainkan juga dengan kekuatan dalam Roh Kudus dan kepastian yang kokoh.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Flp 2:15d.16a
Hendaklah kamu bercahaya di dunia seperti bintang-bintang  sambil berpegang pada firman kehidupan.

Bacaan Injil  Mat 22:15-21
Sekali peristiwa  orang-orang Farisi berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan. Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama orang-orang Herodian bertanya kepada Yesus,  "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan dengan jujur mengajarkan jalan Allah, dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka. Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Bolehkah membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?" Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka. Maka Ia lalu berkata,  "Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu." Mereka membawa suatu dinar kepada Yesus. Maka Yesus bertanya kepada mereka,  "Gambar dan tulisan siapakah ini?"  Jawab mereka, "Gambar dan tulisan Kaisar."  Lalu kata Yesus kepada mereka, "Berikanlah kepada Kaisar  apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar,  dan kepada Allah  apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.

Ketika para pendiri negara kita menggagas sebuah negara, yang mereka pikirkan adalah bagaimana negara Indonesia ini menjadi rumah bersama bagi seluruh rakyat. Kondisi bangsa ini amat heterogen . mempersatukan bangsa yang sangat besar dan luas dengan keaneka ragaman budaya, suku, bahasa, golongan, dan agama serta kepercayaan, bukan suatu pekerjaan yang mudah. Dalam sejarah pernah terjadi ketegangan , ketika kelompok atau golongan tertentu ingin memaksakan ideologinya sebagai dasar negara. Namun kelompok ini gagal karena ideologi itu tidak mampu memayungi seluruh rakyat. Para pendiri negara kita mau belajar dari pengalaman sejarah itu dan memikirkan sebuah ideologi yang bisa menjadi rumah bersama bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila dijadikan dasar negara. Kemampuan untuk memikirkan dan merumuskan dasar negara Pancasila yang terbukti ampuh dapat mempersatukan seluruh rakyat Indonesia yang amat heterogen , menjadi tanda bahwa para pendiri negara kita adalah orang orang yang dikaruniai kebijaksanaan, Kitab Putra Sirakh menegaskan bahwa “Pemerintah yang bijak menjamin ketertiban dalam masyarakat, pemerintah yang arif adalah yang teratur. Seperti para penguasa, demikian pula para pegawainya; seperti pemerintah kota, demikian pula semua penduduknya. Raja yang tidak terdidik membinasakan rakyatnya, tetapi sebuah kota sejahtera berkat kearifan para pembesarnya”  Hidup bijaksana seperti ditegaskan oleh Putra Sirakh itu merupakan sebuah kemerdekaan rohani. Yakni hidup yang lepas bebas, tidak terbelenggu oleh kepentingan  kepentingan diri atau golongannya. Orang yang telah mengalami kemerdekaan rohani adalah orang yang hidupnya hanya demi kemuliaan Allah dan kesejahteraan sesama. Dia tidak akan terbelenggu oleh tindakan kelaliman , kekerasan dan uang. Karena hal  hal itu hanya akan menghancurkan negara dan rakyat..   

Butir permenungan.

Kita bersama ingin agar negara kita mampu mewujudkan cita cita nya menjadi negara yang adil, makmur dan sejahtera. Untuk itu seluruh rakyat dan terutama para pemimpinnya hendaknya sungguh memiliki kemerdekaan rohani itu. Hal ini telah ditegaskan oleh Santo Petrus “Hiduplah sebagai orang merdeka, bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu  untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, .....”  Semoga kemerdekaan rohani menjiwai kita semua.

Doa.

Allah Bapa yang maha kuasa, Engkau telah menganugerahkan kemerdekaan kepada nusa dan bangsa kami, Kami mohon lindungilah tanah air kami, agar tetap bebas merdeka dan aman sentosa, sehingga seluruh rakyat dengan tenang dan bebas mengabdi Engkau dan sesama,  Amin,

 

 

 

Hendaklah kamu bercahaya di dunia seperti bintang-bintang  sambil berpegang pada firman kehidupan.


 

 

0 komentar:

Post a Comment