Bacaan Liturgi Kamis 1 Oktober 2020
Pesta S.
Teresia dari Kanak-kanak Yesus, Perawan dan Pelindung Misi
Bacaan I
Yes 66: 10-14b
Bersukacitalah bersama-sama Yerusalem, dan
bersorak-soraklah karenanya, hai semua
orang yang mencintainya! Bergiranglah
bersama-sama dia segirang-girangnya, hai
semua orang yang pernah berkabung karenanya! Hendaknya kamu minum susu yang menyegarkan dan menjadi kenyang,
hendaknya kamu menghirup dan menikmati susu yang
bernas. Sebab beginilah firman Tuhan:
Sungguh, Aku mengalirkan kepadanya keselamatan
seperti sungai, dan kekayaan
bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir. Kamu akan
menyusu, akan digendong, dan akan
dibelai-belai di pangkuan. Seperti
seseorang yang dihibur ibunya, demikianlah
kamu akan Kuhibur; kamu akan dihibur di
Yerusalem. Apabila kamu melihatnya, hatimu akan girang, dan kamu akan seperti rumput muda yang tumbuh dengan
lebat.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Tanggapan Mzm 131:1.2.3
Jagalah
aku dalam damai-Mu, ya Tuhan.
*Tuhan, aku tidak tinggi hati, dan tidak memandang dengan sombong;
aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal
yang terlalu ajaib bagiku.
*Sungguh, aku telah menenangkan dan mendiamkan
jiwaku; seperti anak yang disapih
berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak
yang disapih jiwaku dalam diriku.
*Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel, dari
sekarang sampai selama- lamanya.
Bait
Pengantar Injil Mat 11:25
Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit
dan bumi, sebab misteri Kerajaan-Mu Kaunyatakan kepada orang kecil.
Bacaan Injil Mat 18:1-5:
Sekali peristiwa datanglah
murid-murid kepada Yesus dan bertanya,
"Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan
Surga?" Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, lalu berkata, "Aku
berkata kepadamu: Sungguh, jika kamu
tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam
nama-Ku, ia menyambut Aku."
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan.
Seorang imam pernah bersyering dalam pesta dua puluh lima tahun imamatnya :“Saya tidak punya banyak talenta khusus ketika saya menjadi seorang imam. Namun Tuhan memberi saya hati yang selalu siap ditempatkan dimanapun dan kapanpun. Tuhan memberi saya hati yang selalu siap menerima situasi. Dan saya sungguh sadar bahwa saya hanyalah abdi Tuhan yang siap mengabdi kepada-Nya. Biarlah Tuhan yang semakin dikenal” Yesus dalam Injil hari ini menekankan pentingnya kerendahan hati bagi setiap orang yang mau mengikuti Dia. Kerendahan hati merupakan jalan yang menghantar seseorang kepada kekudusan. Mungkin sangat menarik kalau kita mengerti arti kata kerendahan hati. Kerendahan hati (dalam bhs Inggris ; humility) berasal dari kata Latin ; humus. Yang artinya tanah atau bumi. Jadi, kerendahan hati sebenarnya adalah sikap menempatkan diri “membumi” ke tanah. Sikap rendah hati membuat kita selalu berharap dan bergantung pada rahmat Tuhan. Maka sangat tepat jika Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya ditengah para rasul. Seorang anak kecil memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi. Dewasa ini banyak orang mengidentikkan diri mereka dengan apa yang mereka miliki entah itu jabatan, kedudukan atau harta. Semakin tinggi jabatan yang dimiliki, semakin banyak harta yang dimiliki, semakin orang tersebut merasa paling hebat bahkan lebih hebat dari Tuhan. Yesus mengajak kita pada hari ini untuk lebih melihat kedalam diri kita masing masing. Kita akan sadar bahwa sebenarnya kita ini bukanlah siapa siapa.
Butir
permenungan.
Maka sebagai orang Kristiani, kita diundang untuk mau bertobat dengan mengubah cara berpikir dan cara berperi laku kita yang selama ini cenderung egois, terlalu mementingkan diri sendiri dan sombong. Kita diundang untuk belajar dari seorang anak kecil. Pelajaran yang terutama dari seorang anak kecil ialah sikap tampil apa adanya tanpa kepalsuan, cinta damai, bebas dari segala niat jahat. Santo Agustinus pernah berkata , tiga ciri dari orang yang bijaksana adalah yang pertama rendah hati, yang kedua rendah hati, Yang ketiga rendah hati. Mari kita mengejar kekudusan dengan belajar untuk rendah hati.
Doa.
Allah Bapa sumber kedamaian , kami umat-Mu memuji
syukur karena telah menerima Roh Yesus . Kami mohon , jadikanlah kiranya kami
putra dan putri-Mu terkasih serta saksi kedamaian-Mu . Amin.
Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan-Mu Kaunyatakan kepada orang
kecil.
0 komentar:
Post a Comment