March 18, 2019

RENUNGAN HARIAN ( KAMIS 28 MARET 2019 )


Bacaan Liturgi Kamis  28 Maret 2019

Bacaan Pertama  Yer 7:23-28
Beginilah firman Tuhan,  "Inilah yang telah Kuperintahkan kepada mereka:  Dengarkanlah suara-Ku, maka Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku, dan ikutilah seluruh jalan yang Kuperintahkan kepadamu, supaya kamu berbahagia!  Tetapi mereka tidak mau mendengarkan dan tidak mau memberi perhatian, melainkan mereka mengikuti rancangan-rancangan  dan kedegilan hatinya yang jahat, dan mereka memperlihatkan punggungnya dan bukan mukanya.
Sejak nenek moyangmu keluar dari tanah Mesir sampai waktu ini, Aku mengutus kepada mereka hamba-hamba-Ku, para nabi, hari demi hari, terus-menerus.  Tetapi mereka tidak mau mendengarkan kepada-Ku 
dan tidak mau memberi perhatian;  malahan mereka menegarkan tengkuknya, berbuat lebih jahat daripada nenek moyang mereka.
Sekalipun engkau mengatakan kepada mereka segala perkara ini, 
mereka tidak akan mendengarkan perkataanmu, dan sekalipun engkau berseru kepada mereka, mereka tidak akan menjawab engkau.  Sebab itu, katakanlah kepada mereka:   Inilah bangsa yang tidak mau mendengarkan suara Tuhan, Allah mereka, dan yang tidak mau menerima pengajaran!   Ketulusan mereka sudah lenyap, sudah musnah dari mulut mereka."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 95:1-2.6-7.8-9
Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya,  janganlah bertegar hati.
*Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan, bersorak-sorai bagi Gunung Batu keselamatan kita.  Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan nyanyian syukur, bersorak-sorai bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.
*Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita.  Sebab Dialah Allah kita, kita ini umat gembalaan-Nya dan kawanan domba-Nya. 
*Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya,   Janganlah bertegar hati seperti di Meriba,  seperti waktu berada di Masa di padang gurun,
ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku,  padahal mereka melihat perbuatan-Ku.

Bait Pengantar Injil  Yl 2:12-13
Berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, sabda Tuhan,  sebab Aku ini pengasih dan penyayang.

Bacaan Injil  Luk 11:14-23
Sekali peristiwa  Yesus mengusir dari seorang  suatu setan yang membisukan. Ketika setan itu keluar, orang bisu itu dapat berkata-kata. 
Maka heranlah orang banyak.  Tetapi ada di antara mereka yang berkata,   "Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan."
Ada pula yang meminta suatu tanda dari surga kepada Yesus  untuk mencobai Dia.  Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata, 
"Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh.  Jikalau Iblis itu terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri,  bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan?   Sebab kamu berkata,  bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul.  Jadi, jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? 
Nah, merekalah yang akan menjadi hakimmu!  Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.  Apabila seorang yang kuat dan yang bersenjata lengkap  menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya.
Tetapi jika seorang yang lebih kuat daripadanya   menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya.
Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku,  dan siapa tidak  mengumpulkan bersama Aku,  ia mencerai-beraikan."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Tidak ada orang yang tahu kapan hari terakhir atau hari penghakiman Tuhan tiba. Meskipun pada bacaan hari ini dengan jelas dikisahkan suasana hari tersebut, tetapi untuk kepastian kapan terjadinya tidak dijelaskan. Dua bacaan hari ini mengajak kita untuk berjaga dalam segala hal . Berjaga jaga hanya dapat dilakukan dengan mengandalkan Allah , yakni dengan berdoa , mendengarkan Sabda Allah dan tekun melaksanakan kasih sepanjang hidup. Namun ketiga hal itupun bukan menjadi jaminan keselamatan , karena pada bacaan lain juga menceritakan bagaimana roh jahat kembali kerumah yang sebelumnya ditinggalkan karena sudah bersih. Bahkan roh jahat itu kembali dengan kekuatan yang lebih besar dan berhasil kembali memporak porandakan rumah itu . Rumah yang dimaksud adalah hati kita. Sebagai manusia yang tidak akan pernah sempurna , demikian juga hati kita tidak akan selalu bersih , meskipun kita selalu berusaha hidup tekun dalam doa, mendengarkan Sabda Tuhan secara rutin, juga bukan jaminan otomatis menjadi suci. Ingat , bahkan saat Yesus berpuasapun setan masih menggoda.  Yesus mengetahui kelemahan kita , maka Dia memberikan sebuah janji keselamatan bagi setiap orang yang berusaha hidup mengandalkan Dia. Salah satu cara hidup dengan mengandalkan Dia adalah dengan mengusahakan yang baik bagi semua orang, menanggalkan ke aku an kita , bekerja dan berkarya dalam kemuliaan Allah, bukan untuk kemuliaan Allah , karena Allah sudah mulia sejak dahulu. Jika kita bekerja dan berkarya dalam kemuliaan Allah, maka Ia sendirilah yang akan melengkapi kekurangan dari apa yang sudah kita perbuat.

Butir permenungan.
Suatu pagi sebelum mulai Perayaan Ekaristi ada seorang nenek yang selalu setia dengan manik manik Rosario , saya mendekatinya dan bertanya : “Ibu tahu makna Doa Rosario?”  Dia menjawab “Tidak tahu, hanya yang saya tahu adalah Rosario adalah doa paling mudah”.   Apa yang dikatakan ibu tua itu sangat benar . Awal terjadinya doa Rosario adalah kemudahan berdoa dengan bentuk pengulangan sebagaimana doa Bapa Kami  bagi para Rahib yang kurang bisa membaca  doa brevir. Apakah pengulangan doa ini tidak menimbulkan kesan bertele tele sebagaimana diungkapkan Yesus? Tentu saja tidak, karena doa ini sifatnya meditatif. Dewasa ini gerakan pencinta Maria ditunjukkan dengan mengadakan ziarah ke berbagai Gua Maria. Doa Rosario dan juga penghormatan kepada Bunda Maria harus menghantar orang pada suatu penghayatan rohani yang kontemplatif yaitu merenungkan seluruh alur kehidupan nyata  dan mempersatukannya dengan kekuatan daya ilahi sehingga menghasilkan buah buah kebaikan.
Paus Yohanes Paulus II mengatakan bahwa Rosario adalah sebuah doa yang sangat disukai oleh para santo / santa  , dan didukung oleh kuasa mengajar Gereja (magisterium)  Doa ini punya makna yang sungguh berarti karena membawa orang kepada kesucian. Doa Rosario pada intinya  adalah doa yang berpusat pada Kristus. Doa ini memiliki kedalaman pesan Injil secara menyeluruh. Bahkan dapat dikatakan bahwa doa Rosario adalah ringkasan dari seluruh pesan Injil. Untaian mawar yang kita persembahkan kepada Bunda Maria merupakan pernyataan diri  kita juga untuk berserah seperti Maria, “terjadilah padaku menurut perkataan – Mu.”
Doa Rosario , doa yang sangat sederhana namun mewariskan gairah kontemplasi dan kasih seorang ibu yang siap sedia menjaga dan melindungi anak anaknya. Doa ini lahir dari iman sebagaimana Bunda Maria  yang hidup oleh imannya. Sangat  benar apa yang dikatakan oleh Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Galatia , "Barangsiapa melakukannya, akan hidup karenanya."  Gereja menghimbau agar umat berdoa Rosario untuk memohon perlindungan Bunda Maria  atas Gereja dari segala rongrongan musuh dan kejahatan . Rosario jelas bukan doa yang lahir  dari persekutuan kuasa setan tetapi karena kuasa Allah. Buah buahnya bukan menghancurkan , melainkan mempersatukan . Cintailah doa Rosario sepanjang hidupmu.  

Doa.
Ya Bapa yang maha bijaksana, kami mohon semoga kami dapat meneladani hidup Bunda Maria sehingga kami dapat meningkatkan seluruh peristiwa hidup kami sesuai dengan kehendak-Mu  Amin.



Berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, sabda Tuhan,  sebab Aku ini pengasih dan penyayang.


0 komentar:

Post a Comment