March 3, 2019

RENUNGAN HARIAN ( JUMAT 15 MARET 2019 )


Bacaan Liturgi Jumat 15 Maret 2019

Bacaan Pertama Yeh 18:21-28
Beginilah Tuhan Allah berfirman,  "Jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.  Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi, 
ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya.  Adakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik?  Demikianlah firman Tuhan Allah. Bukankah kepada pertobatannya Aku berkenan, supaya ia hidup?
Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya   dan melakukan kecurangan  seperti segala kekejian yang dilakukan orang fasik,
apakah ia akan hidup?  Segala kebenaran yang dilakukannya tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berubah setia, dan karena dosa yang dilakukannya.  Tetapi kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat!  Dengarlah dulu, hai kaum Israel!   Apakah tindakan-Ku yang tidak tepat  ataukah tindakanmu yang tidak tepat? Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, 
ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya.  Sebaliknya, 
kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya.
Ia insaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, maka ia pasti hidup, ia tidak akan mati."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 130:1-2.3-4ab.4c-6.7-8
Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan,  siapakah yang dapat tahan?
*Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan!  Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.
*Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang takwa kepada-Mu.
*Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya.  Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi. Lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi,  berharaplah kepada Tuhan, hai Israel! 
*Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.

Bait Pengantar Injil  Yeh 18:31
Buangkanlah daripadamu,  segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku, sabda Tuhan,  dan perbaharuilah hati serta rohmu.

Bacaan Injil  Mat 5:20-26
Dalam khotbah di bukit berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya,
"Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.  Kalian telah mendengar apa yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.  Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; barangsiapa berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama 
dan siapa yang berkata: Jahil!  harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.  Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahan di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu 
yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,  tinggalkanlah persembahan di depan mezbah itu, dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahan itu. Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim, dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya, dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.  Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Hidup keagamaan bisa terpengaruh oleh tren zaman ini yang sangat menjunjung tinggi penampilan lahiriah. Orang yang mengenakan pakaian ciri khas agamis yang bagus dianggap orang saleh. Orang yang setiap pagi kegereja untuk misa harian dan rajin berdoa diruang  Adorasi dianggap orang suci, padahal diluar itu, tidak jarang orang menunjukkan sikap yang jauh dari kesan orang yang agamis, saleh dan suci. Bahkan sikap khusyuk saat berdoa di Gereja bisa sangat bertentangan ketika diluar gereja, misalnya ditempat parkir marah marah, dirumah berlaku kasar dan berbicara kotor.
Hari ini Yesus berpesan  "Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. “  Yesus mengutarakan hal ini, karena orang Farisi dan ahli Taurat menjalankan hidup keagamaan mereka hanya demi penampilan lahiriah dan supaya dilihat orang . Karena itu Yesus meminta kepada kita agar  hidup lebih benar dari cara hidup  mereka. Artinya , kita tidak hanya sekedar melaksanakan apa yang diajarkan Yesus demi dilihat dan dinilai baik oleh orang lain.  Namun tidak jarang hidup kita memendam kebencian dan kemarahan terhadap orang lain. Bahkan , kita tidak mau memaafkan orang lain yang bersalah kepada kita. Yesus meminta kita segera berdamai. Bukti pertobatan kita adalah mengampuni orang lain yang bersalah kepada kita. Meskipun hal ini sangat berat , tetapi bukan berarti tidak mungkin. Yesus sendiri menghendaki supaya memaafkan dan minta maaf. Setelah itu kita baru diminta mempersembahkan doa dan persembahan kepada Tuhan . Oleh karena itu , benar yang dikatakan Yesus bahwa hidup keagamaan kita harus lebih benar daripada orang Farisi dan ahli ahli Taurat.
Pada masa ini , kita bangun komitmen untuk menghayati hidup keagamaan yang lebih benar, yang terpancar dari wajah yang cerah, tutur kata yang baik dan perilaku yang jujur. Komitmen ini kita mulai dengan bertobat dan kesediaan untuk mengampuni orang lain. Selagi masih diberi kesempatan oleh Tuhan yang maharahim untuk mengampuni orang lain, mari kita lakukan.

Butir permenungan.
Pada suatu hari Joni dan Rinto, kakak beradik, bertengkar sangat ramai sampai salah satu menangis. Kebetulan hari itu hari Minggu pagi dan orang tua mereka mau ke gereja, Joni dan Rinto mau ikut ke gereja. Tetapi ayahnya bilang “ Kamu boleh ikut bapak ke gereja, tetapi kamu berdua harus saling memaafkan dulu dengan saling memeluk” Dan memang kakak beradik itu saling mengucapkan maaf dan saling memeluk. Suatu nasihat dari ayah mereka yang sesuai dengan ajaran Yesus , yaitu orang berdamai dulu sebelum mau memuji Allah di gereja. Dalam Injil Yesus menegaskan hukum cinta yang lebih besar , yaitu tidak menjelekkan, menfitnah dan mengatakan kafir kepada saudaranya. Hukum ini semakin ditekankan lagi dengan ucapan- Nya  “Yang mempersembahkan kurban masih sakit hati pada saudara, harus meninggalkannya dan berdamai dulu”.
Mencintai Tuhan , tidak mungkin tanpa mencintai saudaranya yang kelihatan didunia ini. Maka kalau kita ingin berkurban , berdoa kepada Tuhan dan masih sakit hati kepada saudara perlu berdamai dulu. Tanpa kedamaian dengan sesama , hati kita tidak mungkin berdamai dengan Tuhan, Sang Sumber Damai dan Cinta.
Bagaimana kita menjalankan nasihat ini dalam hidup kita? Apakah kita sungguh sudah berdamai dengan sesamaku, saudaraku, dan orang lain?  Apakah aku masih punya sakit hati kepada mereka?  Apabila masih, saatnya sekarang membangun perdamaian dengan mereka. Maka marilah berdoa , “ Tuhan ampunilah aku seperti aku mengampuni mereka.”

Doa
Ya Tuhan yang Maharahim, ampunilah dosa dosa kami dan berilah kami kemampuan untuk mengampuni sesama kami yang menyakitkan hati kami.  Amin. 


Buangkanlah daripadamu,  segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku, sabda Tuhan,  dan perbaharuilah hati serta rohmu.


0 komentar:

Post a Comment