Bacaan Liturgi
Jumat 2 November 2018
HR Pengenangan
Arwah Semua Orang Beriman
Bacaan Pertama 2Mak 12:43-46
Setelah menguburkan tentara yang gugur dalam pertempuran, Yudas,
panglima Israel, menyuruh mengumpulkan uang di tengah-tengah pasukan. Lebih
kurang dua ribu dirham perak dikirimkannya ke Yerusalem untuk
mempersembahkan kurban penghapus dosa. Ini sungguh suatu perbuatan yang
sangat baik dan tepat, karena Yudas memikirkan kebangkitan. Sebab jika tidak menaruh harapan bahwa
orang-orang yang gugur itu akan bangkit, niscaya percuma dan hampalah
mendoakan orang-orang mati. Lagipula
Yudas ingat bahwa
tersedialah pahala yang amat indah bagi sekalian orang
yang meninggal dengan saleh. Ini sungguh suatu pikiran yang mursid dan
saleh. Dari sebab itu disuruhnyalah mengadakan kurban penebus
salah
untuk semua orang yang sudah mati itu, supaya
mereka dilepaskan dari dosa mereka.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Mzm 130:1-2.3-4.5-6a.6b-7.8
Dari jurang yang
dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan.
*Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya
Tuhan! Tuhan, dengarkanlah
suaraku! Biarlah telinga-Mu
menaruh perhatian kepada suara permohonanku.
*Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya
Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi
pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang takwa kepada-Mu.
*Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku
menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya.Jiwaku mengharapkan
Tuhan lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.
*Lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi, berharaplah
kepada Tuhan, hai Israel! Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia
banyak kali mengadakan pembebasan.
*Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala
kesalahannya.
Bacaan Kedua 1Kor 15:12-28
Saudara-saudara, jika kami beritakan bahwa Kristus
dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara
kamu yang mengatakan bahwa tidak ada kebangkitan orang mati? Kalau kebangkitan orang mati tidak ada, maka
Kristus pun tidak dibangkitkan,
maka sia-sialah pemberitaan kami, dan sia-sialah
pula kepercayaanmu.
Apalagi, andaikata betul demikian, kami ternyata
berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan, bahwa Ia
telah membangkitkan Kristus, -- padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, andaikata
benar bahwa orang mati tidak dibangkitkan.
Sebab andaikata benar bahwa orang mati tidak dibangkitkan, maka
Kristus pun tidak dibangkitkan.Dan kalau Kristus tidak dibangkitkan, maka
sia-sialah kepercayaanmu, dan kamu masih hidup dalam dosamu. Dengan demikian, binasalah pula
orang-orang yang mati dalam Kristus. Dan
jikalau kita berharap pada Kristus dalam hidup ini saja, maka kita adalah
orang-orang yang paling malang
di antara semua manusia. Namun ternyata Kristus telah dibangkitkan
dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah
meninggal. Sebab sama seperti maut
datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang
mati datang karena satu orang manusia. Karena
sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian
pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut
urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang
menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tiba
kesudahan, yaitu bilamana Kristus menyerahkan Kerajaan kepada Allah
Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan,
kekuasaan dan kekuatan. Karena Kristus harus memegang pemerintahan
sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah
maut. Dan kalau segala sesuatu telah
ditaklukkan di bawah Kristus,
maka Kristus sendiri sebagai Anak akan menaklukkan
diri-Nya di bawah Dia yang telah menaklukkan segala sesuatu, supaya
Allah menjadi semua di dalam semua.
Demikianlah sabda Tuhan.
Bait Pengantar
Injil Yoh 6:40
Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya dari semua
yang telah diberikan-Nya kepada-Ku, jangan ada yang hilang, tetapi
supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
Bacaan Injil Yoh 6:37-40
Dalam rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata
kepada orang banyak, "Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan
datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.
Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi
untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus
Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan
ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku,
yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan
yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku
membangkitkannya pada akhir zaman."
Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan.
Di setiap bandara , terminal bus, atau stasiun kereta api ada dua hal yang
senantiasa menjadi pusat perhatian . Pertama, waktu kedatangan, Kedua waktu
keberangkatan. Waktu kedatangan menjadi penting bagi mereka yang menantikan
kedatangan atau kehadiran seseorang yang akan dijemputnya. Sementara itu
waktu keberangkatan menjadi penting bagi mereka yang akan meninggalkan
tempat itu untuk pergi kesuatu atau beberapa tempat lain. Demikianlah , ada
yang datang , ada yang pergi.
Dinamika kehidupan manusia juga ditandai dua hal tersebut, datang dan
pergi. Setiap hari dihalaman surat kabar terpasang berita dukacita. Dalam
kolom tersebut terpampang foto dan nama seseorang yang telah menyelesaikan
hidupnya dan pergi kealam baka. Sementara itu, pada halaman yang sama kerap
kali terpasang pula berita kelahiran dipelbagai belahan dunia ini. Kontras
antara yang pergi dan yang datang hadir setiap hari dalam kehidupan manusia . Kelahiran
mendatangkan sukacita, sebaliknya kematian menyebabkan dukacita.
Untuk kedua situasi tersebut, orang yang mengalami nya tak pernah
merasakan secara sungguh apa yang sebenarnya terjadi. Seorang bayi tentu saja
tak pernah mengetahui secara persis bagaimana situasi saat dirinya lahir untuk
pertama kalinya didunia ini. Baru setelah cukup umur , ia akan mengerti ,
itupun tidak situasi yang dialaminya. Demikian pula dengan mereka yang
meninggal dunia, . Iklan atau ucapan dukacita tentu saja tidak dapat mereka
baca sendiri. Yang membacanya adalah orang lain . Kelahiran atau kematian hadir
dalam keterbatasan diri manusia . Oleh karena itu , dibutuhkan bantuan orang
lain yang sungguh bisa secara sadar mengamati dan memberikan apa yang
dibutuhkan oleh mereka yang baru lahir dan yang sudah meninggal dunia.
Secara khusus pada Hari Raya Arwah Semua Orang Beriman, Gereja
mengajak kita untuk memperhatikan kebutuhan mereka yang telah lebih dulu
meninggalkan dunia ini untuk kembali kepada Bapa Surgawi. Yang dibutuhkan
mereka yang telah wafat adalah doa doa . Doa doa ini akan sangat berguna
sebagai bekal perjalanan atau perziarahan mereka kembali kepada Bapa . Pada
hari ini kita diajak mengingat mereka bukan dengan cara emosional dalam
kesedihan yang mendalam atau kenang kenangan nostalgia yang berlarut larut
sehingga hanya akan menimbulkan kesedihan yang mendalam.
Butir permenungan.
Pada hari ini kita diajak mengingat mereka yang telah wafat dengan penuh
kasih dan iman. Kita ingat jiwa jiwa orang beriman itu dalam kasih supaya
senantiasa terjalin relasi antara kita yang masih berziarah di bumi ini dengan
mereka yang telah berziarah dialam baka. Relasi ini terwujud dalam
ungkapan kasih yang tidak pernah dipatahkan oleh apapun bahkan oleh kematian
sekalipun. Selain itu , kita diajak mengenang mereka yang telah wafat dengan
penuh kepasrahan . Kita diajak untuk menyerahkan mereka yang sudah meninggal ,
terutama yang kita kasihi kedalam pangkuan Allah Bapa di Surga. Kita diajak
untuk percaya bahwa Allah , Sang Pemilik dan Penyelenggara kehidupan akan
memberikan yang terbaik kepada mereka yang telah wafat.
Doa.
Ya Allah yang maharahim, berkenanlah mendengarkan doa doa kami, Engkau
telah menganugerahkan kepada kami iman yang kokoh akan Putra-Mu yang bangkit
dari antara orang mati. Semoga Engkau juga meneguhkan harapan kami bahwa
bersama sama hamba hamba-Mu yang telah meninggal kami pun akan bangkit untuk
hidup abadi . Amin.
Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya dari semua
yang telah diberikan-Nya kepada-Ku, jangan ada yang hilang, tetapi
supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
terimkash atas renungannya. bernas!
ReplyDelete