Bacaan Liturgi Senin 15 Oktober
2018
PW S. Teresia dari Avila, Perawan dan Pujangga Gereja
Bacaan Pertama Gal 4:22-24.26-27.31-5:1
Saudara-saudara, ada tertulis bahwa Abraham mempunyai dua orang anak,
seorang dari wanita yang menjadi hambanya dan seorang dari wanita yang
merdeka. Tetapi anak dari wanita yang menjadi hambanya itu diperanakkan
menurut daging, dan anak dari wanita yang merdeka itu oleh karena janji. Ini adalah suatu kiasan. Sebab kedua
wanita itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari gunung Sinai
dan melahirkan anak-anak perhambaan, yaitu Hagar. Tetapi yang lain adalah
Yerusalem surgawi, yaitu wanita yang merdeka, ibu kita.
Karena ada tertulis, "Bersukacitalah, hai wanita mandul yang
tidak pernah melahirkan! Bergembira dan bersorak-sorailah, hai
wanita yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab wanita yang
ditinggalkan suaminya akan mempunyai anak lebih banyak daripada yang
bersuami."
Karena itu, saudara-saudara, kita bukanlah anak-anak wanita
hamba
melainkan anak-anak dari wanita yang merdeka. Sebab Kristus telah memerdekakan kita, supaya
kita benar-benar merdeka. Karena itu berdirilah teguh dan jangan
tunduk lagi di bawah perhambaan.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Mzm 113:1-5a.6-7
Terberkatilah nama Tuhan untuk
selama-lamanya.
*Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan!Kiranya nama Tuhan
dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.
*Dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya terpujilah nama
Tuhan. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi
langit.
*Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat tinggi,
yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi? Ia menegakkan orang yang hina dari dalam
debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur.
Bait Pengantar Injil Mzm 95:8ab
Hari ini dengarkanlah suara Tuhan, dan janganlah bertegar hari.
Bacaan Injil Luk 11:29-32
Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni
Dia, "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menuntut
suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda nabi
Yunus.Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian
pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini. Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan
itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum
mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan
hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih dari pada Salomo!
Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama
angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe
itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus,
dan sungguh, yang ada di sini lebih dari pada Yunus!"
Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan.
Seorang ayah dengan tulus berkata kepada putra terkasihnya, :” Nak , aku
mencintai engkau seumur hidupku” Sang anak menjawab, :”Apa buktinya?” Ayah diam
dan berlalu dengan sedih. “Mengapa ia masih meminta bukti? Bukankah aku ini
sudah menjadi bukti yang kuat?” kata sang ayah dalam hati. Ia tentu
merasa sedih, setelah sekian tahun ia mencurahkan kasih dengan tulus kepada
putranya, namun ternyata putra meragukannya. Menanyakan bukti berarti tidak
percaya.
Hal serupa juga kita temukan dalam Injil hari ini, Yesus kecewa dengan
“angkatan ini” , yakni orang orang Yahudi yang tidak percaya kepada-Nya. Mereka
telah hidup bersama-Nya, mendengarkan pengajaran-Nya, menyaksikan mukjizat-Nya
yang luar biasa. Akan tetapi, mereka masih tidak percaya bahwa Yesus adalah
Mesias yang dijanjikan Allah, Orang orang Yahudi masih meminta tanda padahal
Yesus adalah tanda itu sendiri.
Orang orang Ninive bertobat hanya karena sekali mendengar pewartaan
Yunus, sang utusan Allah, sedangkan orang orang Yahudi tidak bertobat
sekalipun mereka telah mendengar secara langsung pewartaan Yesus Sang Putra
Allah. Apa yang belum dilakukan Yesus? Yesus telah melakukan segalanya
melebihi apa yang dilakukan Yunus, Namun , karena ketegaran hati mereka ,
mereka tidak bertobat.
Seruan Yesus ini juga ditujukan kepada kita, Dalam keadaan
biasa, mungkin seruan Yesus itu tidak terlalu terasa. Namun ketika kita sedang
menghadapi masalah yang pelik, iman kita kepada Kristus mulai tergoncang. Dalam
keadaan seperti ini, kita mungkin berdoa:”Tuhan , buktikan bahwa Engkau
mengasihiku, keluarkan aku dari masalah ini” Dengan berdoa seperti ini,
bukanlah kita sama saja dengan orang Yahudi yang meminta tanda ? Yesus sendiri
adalah tanda kasih itu.
Butir permenungan.
Dengan berefleksi kita akan makin bisa melihat betapa besar campur tangan
Tuhan dalam hidup kita. Kita sering kali tidak percaya akan kebaikkan Tuhan,
karena kita kurang menyadari bahwa Ia selalu hadir bagi kita, atau yang berani
menegur kita, juga melalui peristiwa peristiwa hidup. Tanda tanda yang Yesus
telah buat adalah merupakan bukti bahwa Dia adalah Mesias, Anak Allah. Dia datang untuk memerdekakan manusia dari
belenggu dosa. Namun karena kecongkakan hati manusia yang tidak mau mengakui
Dia maka karya keselamatan hilang bagi generasi itu. Yesus menghendaki para
murid-Nya memiliki pandangan yang jernih tentang Diri-Nya. Yesus adalah Mesias
yang datang untuk membebaskan manusia dari dosa
bila manusia bertobat. Mendengarkan Yesus dan mengakui Dia sebagai
Mesias merupakan jalan keselamatan.
Bacaan bacaan hari ini mendorong kita untuk semakin mengenal dan mencintai
Yesus , Dialah satu satunya Juru Selamat manusia. Yesus lebih dari Yunus dan
Saloma. Dia menjadikan kita sebagai orang merdeka dan menerima keselamatan
dengan wafat dan kebangkitan-Nya.
Doa
Ya Tuhan yang mahabaik, ajarilah kami umat-Mu untuk menyadari bahwa Engkau
selalu menyertai kami dalam suka dan duka, dan selalu hadir secara nyata
melalui orang orang yang mencintai kita, atau yang berani menegur kita melalui
peristiwa peristiwa hidup. Amin.
Hari ini dengarkanlah suara Tuhan, dan janganlah bertegar hari.
Semoga Firman dan renungannya dapat saya serap dalam kehidupanq agar bisa menjadi orang yg lebih baik lgi.
ReplyDeleteRenungan ini sangat membantu.
Amin