September 19, 2016

RENUNGAN HARIAN, (RABU 21 SEPTEMBER 2016)

Bacaan Liturgi Rabu  21 September 2016
Pesta S. Matius, Rasul dan Pengarang Injil

Bacaan Pertama  Ef 4:1-7.11-13
Saudara-saudara, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, menasehati kamu, supaya sebagai orang-orang yang telah dipanggil, kamu hidup sepadan dengan panggilan itu. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera: 
Satu tubuh dan satu Roh,
 sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu; satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, yang di atas semua, menyertai semua dan menjiwai semua. Akan tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus. Dialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita Injil, gembala umat, maupun pengajar; semuanya itu untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi tugas pelayanan demi pembangunan tubuh Kristus. Dengan demikian akhirnya kita semua mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, 
kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan
 yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 19:2-3.4-5
Di seluruh bumii bergemalah suara mereka.
*Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut. 
*Meskipun tidak berbicara,
 dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bacaan Injil  Mat 9:9-13
Pada suatu hari, Yesus melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, "Ikutlah Aku!" Maka berdirilah Matius, lalu mengikuti Dia. Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Matius,  datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa, makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada murid-murid Yesus, "Mengapa gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Yesus mendengarnya dan berkata, 
"Bukan orang sehat yang memerlukan tabib,
 melainkan orang sakit. 
Maka pergilah dan pelajarilah arti firman ini:
 Yang Kukehendaki ialah belas-kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Ada saat Yesus justru memanggil orang yang tidak mencari-Nya. Dialah Matius, sang pemungut cukai , “hati” Matius pun digetarkan untuk bangkit mengikuti-Nya. Itulah karunia. Panggilan adalah karunia. Arti nama Matius adalah karunia Allah. Karunia itu tidak di sia siakan oleh Matius, yang disebut orang Lewi itu, Maka dalam nada sukacita, ia pun mengundang Yesus dan para murid-Nya makan bersama di rumahnya.
Tuhan Yesus datang ke dunia untuk memanggil orang berdosa supaya bertobat, karena Kerajaan Allah sudah dekat. Itulah alasan mengapa Yesus bergaul dengan pemungut cukai dan orang berdosa.  Bersama Bapa dan Roh Kudus , Yesus datang sebagai yang empunya Kerajaan Allah. Dan Yesus datang bukan untuk membinasakan  tetapi untuk menyelamatkan.
Yesus mempunyai cara pandang yang sangat berbeda. Bagi Yesus , cap jelek atau jahat pada seseorang jangan terus disimpan  atau dipelihara. Mengapa? Karena orang itu bisa bertobat  atau berubah. Hari ini kita merayakan  Santo Matius Rasul dan Pengarang Injil.  Kita mengenal baik riwayat Santo Matius yang tadinya pendosa (pemungut cukai) . Tapi Yesus mengubah hati dan hidup Matius dengan sapaan panggilan yang pribadi.  Matius tahu bahwa ia dianggap orang berdosa oleh masyarakatnya. Namun ketika ada orang yang menyapa hatinya , menerima dia dan memberi pengharapan akan hidup baru, Matius  berubah . Itulah Tuhan Yesus yang mengubah hati Matius itu. 
 Sebagai orang beriman , kita berharap dapat menjadi pengikut Yesus yang  setia dalam mewartakan Kerajaan Allah . Berharap menjadi pengikut Yesus berarti berusaha untuk menjadi semakin sehati seperasaan dengan-Nya. Atau dengan kata kata Santo Paulus :”...... akhirnya kita semua mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, 
kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan
 yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. “ (Ef 4:13).  Mewartakan Kerajaan Allah berarti antara lain menyatakan belas kasih Allah dan tidak merasa cukup dengan melaksanakan ritual persembahan (Mat 9:13). Dalam Injil yang ditulisnya, Santo Matius memberikan bahan permenungan yang amat  kaya mengenai Kerajaan Allah, Matius 5-7, 10,13,18,24-25 adalah bahan bahan yang perlu dipelajari untuk memahami arti Kerajaan Allah  secara utuh.
.
Butir permenungan.
Matius yang dianggap pendosa , mengikuti Yesus dan akhirnya menjadi murid-Nya bahkan dialah yang akhirnya menjadi pewarta Injil melalui tulisannya.  Banyak orang yang bertobat dan percaya kepada Yesus karena  pewartaan-Nya. Matius menanggapi panggilan Yesus dan mau diubah oleh Yesus menjadi murid-Nya. Ia akhirnya dengan setia mengikuti Yesus sampai akhir hidupnya.
Bagaimana dengan kita? Yesus datang untuk kita semua, Kita yang mungkin merasa tidak pantas dihadapan Tuhan , merasa kecil , atau dianggap berdosa , juga diundang oleh Yesus .
Kita harus mengakui betapa dalam diri kita , ada sekumpulan berisi daftar kejelekan dan kekurangan sesama kita,  begitu asyik kita ngrumpi kelemahan orang lain itu, Rasanya puas banget, Betapa sulit menghilangkan cap cap itu dari diri kita.
Kita dapat datang kepada Yesus dan memperbaiki hidup kita, dengan memohon agar Tuhan membebaskan hati dan pikiran kita dari segala cap cap jelek tentang orang lain.  Ingatlah, Matius yang tadinya termasuk kelompok pendosa dapat menjadi seorang rasul dan pengarang Injil , menjadi orang kudus dan teladan iman kita.

Doa.

Allah Bapa , Sumber Sukacita  kami, Santo Matius amat gembira menerima Yesus  Putra-Mu sebagai Tamu dirumahnya. Kini kami Kau jamu dan Engkau berada di tengah kami. Kami bersyukur kepada-Mu  karena Putra-Mu datang bukan untuk memanggil orang saleh , melainkan orang berdosa supaya selamat.  Amin. 

0 komentar:

Post a Comment