September 29, 2016

RENUNGAN HARIAN, (JUMAT 30 SEPTEMBER 2016)

Bacaan Liturgi Jumat  30 September 2016
PW S. Hieronimus, Imam dan Pujangga Gereja

Bacaan Pertama  Ayb 38:1.12-21;39:36-38
Tuhan berbicara kepada Ayub dari dalam badai, "Pernahkah dalam hidupmu engkau menyuruh dinihari datang atau pernahkah fajar kautunjukkan tempatnya untuk memegang bumi pada ujung-ujungnya, sehingga orang-orang fasik dikebaskan daripadanya, yakni tatkala fajar mengubah bumi 
menjadi seperti tanah liat yang dimeteraikan,
 dan mewarnainya seperti orang mewarnai kain, tatkala orang-orang fasik dirampas terangnya, dan dipatahkan lengannya yang teracung? Pernahkah engkau turun sampai ke sumber laut, 
atau berjalan-jalan menyusuri dasar samudera raya?
 Apakah pintu gerbang maut tersingkap bagimu, atau pernahkah engkau melihat pintu gerbang kelam pekat? Tahukah engkau luasnya bumi? Nyatakanlah, kalau engkau tahu semuanya itu! Di manakah jalan ke tempat kediaman terang, dan di manakah tempat tinggal kegelapan, sehingga engkau dapat mengantarnya pulang 
dan mengetahui jalan menuju rumahnya?
 Tentulah engkau mengenalnya, 
karena ketika itu engkau sudah lahir,
 dan jumlah harimu telah banyak!" 
Lalu Ayub menjawab kepada Tuhan,
 "Sesungguhnya, aku ini terlalu hina. 
Jawab apakah yang dapat kuberikan kepada-Mu?
 Mulutku kututup dengan tangan. Satu kali aku berbicara, tidak akan kuulangi; dua kali aku berkata, tidak akan kulanjutkan." 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur   Mzm 139:1-3.7-10.13-14b
Ya Tuhan, tuntunlah aku di jalan yang kekal.
*Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku;
 Engkau mengetahui apakah aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi. 
*Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu,
 ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, Engkau pun ada di situ. 
*Jika aku terbang dengan sayap fajar,
 dan membuat kediaman di ujung laut, 
di sana pun tangan-Mu akan menuntun aku,
 dan tangan kanan-Mu memegang aku. 
*Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku,
 Engkaulah yang menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena misteri kejadianku; ajaiblah apa yang Kaubuat.

Bait Pengantar Injil  Mzm 95:8ab
Hari ini dengarkanlah suara Tuhan, dan janganlah bertegar hati.

Bacaan Injil  Luk 10:13-16
Sekali peristiwa Yesus bersabda, "Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Sebab seandainya di Tirus dan Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengahmu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Maka pada waktu penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu. Dan engkau, Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati. Barangsiapa mendengarkan kalian, ia mendengarkan Daku; dan barangsiapa menolak kalian, ia menolak Aku; 
dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku."
 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Hari ini kita memperingati Santo Hieronimus , ia adalah seorang imam dan pujangga Gereja. Mencermati jalan hidup dan pengabdiannya, kita akan sungguh tertegun bagaimana orang suci ini meniti kehendak Allah, menekuni jalan hidup dan perutusannya hingga akhir. Jalannya tidak selalu mudah tetapi selalu dilindungi oleh Allah sehingga ia pantas disebut seorang pujangga Gereja. Ayahnya adalah seorang beriman Kristen yang saleh tetapi juga tuan tanah yang kaya raya. Ayahnya menyekolahkan Hieronimus ke Roma , dan karena kecerdasannya ia dapat studi dengan lancar. Hanya saja ia sempat hidup tidak terpuji karena pengaruh orang orang Roma yang tidak benar. Untungnya ia bertobat , minta dipermandikan oleh Paus Liberius, dan ia menekuni hidup rohani yang baik.
Setelah berpindah pindah tempat untuk belajar pada orang orang saleh dan suci termasuk Santo Gregorius dari Nazianze, dan setelah ditahbiskan imam , ia kembali ke Roma untuk menjadi sekretaris Paus Damasus. Karena pengtahuannya yang luas dan mendalam tentang Kitab Suci dan penguasaan bahasanya yang bagus untuk bahasa Latin, Yunani dan Ibrani, ia ditugaskan oleh Sri Paus untuk menterjemahkan  Alkitab, Perjanjian dan Perjanjian Baru kedalam bahasa Latin , dan terjemahannya itu kini dikenal dengan istilah Vulgata, yang artinya populer. Untuk tugas itulah ia tinggal di Betlehem dan ia bertekun disana hingga 30 tahun lamanya. Selain karya terjemahan , Hieronimus juga seorang pembela iman yang hebat dan pembimbing rohani di Bethehem , dan bahkan ia mendirikan dua biara di Bethehem . Demikianlah mesti menghadapi kehidupan yang tidak mudah dan banyak tantangan, Hieronimus setia pada tugas yang itu itu saja, menulis dan mengajar hingga wafatnya. Akan tetapi warisan iman melalui terjemahan Kitab Suci itu bergema sepanjang masa dan menolong umat Kristiani sepanjang sejarah.
Hari ini Tuhan Yesus menyerukan pertobatan . Kesannya memang Yesus mencela beberapa kota seperti Khorazim, Betsaida dan Kapernaum dengan membandingkannya dengan Tirus dan Sidon,  Yesus memuji  Tirus dan Sidon yang notabene kota yang didiami oleh bangsa asing (bukan Yahudi) karena mereka bertobat sebaliknya ia mengecam kota kota yang didiami oleh orang Yahudi yang tidak mau bertobat: keras hati, tidak peduli dan sombong. Singkat kata , Yesus mengasihi orang yang mau bertobat tidak peduli siapa dan dari mana asal kita.  

Butir permenungan.
Pertobatan adalah pintu iman , Pertobatan adalah jalan bagi Tuhan untuk masuk dalam diri. Alangkah berbahagia orang yang berkenan menerima Tuhan dalam hidup, sebab dengan demikian ia menyadari betapa kecilnya  ia dihadapan-Nya namun tetap dikasihi. Sungguh malanglah nasib orang yang angkuh yang mengandalkan kekuatannya sehingga tidak dapat menyaksikan betapa agung-Nya  Tuhan , sehingga ia luput dari kasih-Nya. Sungguh pertobatan merupakan pintu bagi kita untuk membenahi dan menyiapkan diri untuk didiami oleh Tuhan dan sabda-Nya.
Marilah kita bersyukur atas kehadiran Santo Hieronimus sambil merenungkan sabda Tuhan pada bacaan pertama hari ini, saat kita harus mengakui seperti Ayub bahwa dihadapan Tuhan kita bukan apa apa dan mestinya hanya berpasrah dan percaya kepada-Nya. Marilah kita juga bertobat seperti ajakan Tuhan Yesus dalam Injil. Nilai nilai kepasrahan dan pertobatan itulah yang dihidupi Santo Hieronimus secara terus menerus dan membawanya kepada kekudusan berkat rahmat Allah.

Doa.

Allah  Bapa , Sumber Pengetahuan dan Kebenaran, dalam hati Santo Hieronimus, Imam-Mu telah Kau tanamkan cinta mesra terhadap Kitab Suci , Semoga umat-Mu semakin banyak  menimba kekuatan dari Sabda-Mu dan menemukan sumber  kehidupan didalamnya. Amin. 

0 komentar:

Post a Comment