Bacaan Liturgi Senin 19
September 2016
PF S. Yanuarius, Uskup dan
Martir
Bacaan Pertama Ams 3:27-34
Anakku, janganlah menahan kebaikan terhadap orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya. Janganlah engkau berkata kepada sesamamu, "Pergilah dan kembalilah, esok akan kuberi,"
sedangkan yang dia minta ada padamu. Janganlah merencanakan kejahatan terhadap sesamamu, sedangkan ia tanpa curiga tinggal bersamamu. Janganlah bertengkar secara semena-mena dengan seseorang yang tidak berbuat jahat terhadapmu. Janganlah iri hati kepada orang yang melakukan kelaliman, dan janganlah memilih satu pun dari cara hidupnya. Sebab orang yang sesat adalah kekejian bagi Tuhan, tetapi dengan orang jujur Tuhan bergaul erat. Kutuk Tuhan ada di dalam rumah orang jahat, tetapi tempat kediaman orang benar diberkati-Nya. Berhadapan dengan pencemooh, Tuhan pun mencemoohkan, tetapi orang yang rendah hati dikasihani-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.
Anakku, janganlah menahan kebaikan terhadap orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya. Janganlah engkau berkata kepada sesamamu, "Pergilah dan kembalilah, esok akan kuberi,"
sedangkan yang dia minta ada padamu. Janganlah merencanakan kejahatan terhadap sesamamu, sedangkan ia tanpa curiga tinggal bersamamu. Janganlah bertengkar secara semena-mena dengan seseorang yang tidak berbuat jahat terhadapmu. Janganlah iri hati kepada orang yang melakukan kelaliman, dan janganlah memilih satu pun dari cara hidupnya. Sebab orang yang sesat adalah kekejian bagi Tuhan, tetapi dengan orang jujur Tuhan bergaul erat. Kutuk Tuhan ada di dalam rumah orang jahat, tetapi tempat kediaman orang benar diberkati-Nya. Berhadapan dengan pencemooh, Tuhan pun mencemoohkan, tetapi orang yang rendah hati dikasihani-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Mzm 15:2-5
Tuhan, siapa boleh diam di gunung-Mu yang kudus?
*Yaitu orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil
dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya,
*Yang tidak berbuat jahat terhadap teman, dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya yang memandang hina orang-orang tercela tetapi menjunjung tinggi orang-orang yang takwa, yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi.
*Yang tidak meminjamkan uang dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian tidak akan goyah selama-lamanya.
Tuhan, siapa boleh diam di gunung-Mu yang kudus?
*Yaitu orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil
dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya,
*Yang tidak berbuat jahat terhadap teman, dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya yang memandang hina orang-orang tercela tetapi menjunjung tinggi orang-orang yang takwa, yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi.
*Yang tidak meminjamkan uang dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian tidak akan goyah selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil Mat 5:16
Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuji Bapamu yang di surga.
Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuji Bapamu yang di surga.
Bacaan Injil Luk 8:16-18
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur; tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya. Sebab tiada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tiada suatu rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan. Karena itu perhatikanlah cara kalian mendengar. Karena barangsiapa sudah punya akan diberi, tetapi barangsiapa tidak punya,
apa pun yang dianggap ada padanya akan diambil."
Demikianlah Injil Tuhan.
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur; tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya. Sebab tiada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tiada suatu rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan. Karena itu perhatikanlah cara kalian mendengar. Karena barangsiapa sudah punya akan diberi, tetapi barangsiapa tidak punya,
apa pun yang dianggap ada padanya akan diambil."
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan.
Reaksi orang terhadap pengamen atau pengemis yang mendatanginya
umumnya berbeda beda. Ada orang yang langsung memberi uang, meskipun Cuma cepek
alais seratus rupiah. Ada juga yang memberinya lumayan banyak. Orang lain cenderung cuek, kadang memberi
kadang tidak tergantung mood. Ada juga yang kritis dengan melihat terlebih dulu
pengamen atau pengemisnya layak tidak untuk diberi. Kalau pengemis atau
pengamen itu masih kuat dan kekar , ia tidak mau memberi.
Kitab Amsal hari ini memberikan nasihat praktis dan jelas kepada
kita “Anakku, janganlah menahan kebaikan terhadap orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya. “ Dengan nasehat ini
kita diundang untuk mudah berbuat baik
atau tidak pelit untuk berbagi kebaikan
, apalagi mengenai hal yang kita miliki. Kebaikan dan kemurahan hati mestinya
menjadi ciri khas para murid Yesus.
Marilah kita tidak jemu
berbuat baik. Berbuat baik dan suka berbuat baik ternyata membutuhkan latihan Tidak sedikit orang yang berceritera :
mencari pekerjaan untuk diri sendiri kok sulit , tetapi mencarikan pekerjaan
orang lain kok malah lebih mudah ya. Nah janganlah jemu mencarikan pekerjaan
orang lain meskipun anda masih belum mendapatkan pekerjaan. Perbuatan
baik memang mesti dilakukan bukan agar kita dipuji dan dikagumi. Kita berbuat
baik ya karena kita baik. Seperti pelita ya tahunya menerangi, orang Kristen
pun begitu. Setelah renungan ini , cobalah anda melihat barang barang milik
anda di kamar atau rumah . Mungkinkah ada banyak barang dobelan yang sebenarnya
tidak kita perlukan tetapi malah kita tumpuk atau simpan? Mengapa tidak kita
bagikan keorang lain? Berapa pasang
sepatu kita, apakah memang semua diperlukan? Berapa baju, kaos yang kita tumpuk
dilemari? Sejauh mana kita telah rela
berbagi?
Butir permenungan.
Seperti hal nya pelita yang
semestinya ditempatkan diatas kaki dian agar menerangi ruangan. Begitulah sabda
Tuhan dalam Injil hari ini. Dalam kehidupan rohani, kita sebenarnya juga
mempunyai sumber penerang yang sejati dan abadi yaitu Yesus Kristus sendiri,
Sang Sumber Terang tersebut. Terang yang memberikan penerangan bagi jalan kita setiap hari
dimanapun kita berada. Terang yang juga bisa dilihat oleh orang lain di sekitar
kita , keluarga, lingkungan kerja, lingkungan masyarakat dan lain lain. Hanya
saja tidak jarang kita menempatkan Sang Terang tersebut tidak pada tempatnya.
Kita tidak menempatkan diatas kaki dian , ditempat yang tinggi, tetapi di bawah
tempat tidur, di tempat yang rendah. Akibat dari semua itu, Sumber Terang
tersebut tidak bersinar dan tidak menyinari sekitarnya. Demikian juga orang yang masuk kedalam ruang hati kita tidak akan
melihat terang tersebut.
Mari kita berusaha
mengandalkan Sumber Terang tersebut, meskipun tidak jarang kita mengandalkan
terang tersebut hanya kalau kita butuh. Jika kita tidak butuh, terang tersebut
kita simpan rapat rapat sehingga orang lain tidak ada yang tahu. Kita sering
kali merasa kuat dan tidak butuh terang tersebut. Padahal seharusnya kita harus
berusaha untuk selalu memancarkan sinar tersebut. Dengan memancarkan sinar
tersebut , lebih banyak orang yang bisa menikmati terang tersebut , Kita sering
egois hanya mau menikmati sendiri terang tersebut dan tidak mau berbagi dengan
orang lain.
Berusahalah menjalani hidup
sehari hari dalam terang Tuhan supaya jalan kita tidak tersesat dan berbelok
arah. Hal ini sudah menjadi keharusan bagi kita yang mengakui Tuhan sebagai
sumber penerang. Mari kita selalu berusaha menempatkan Sang Terang melebihi
segala galanya supaya kita dapat menyalurkan cahaya terang yang menggembirakan
bagi orang disekitar kita.
Doa.
Allah Bapa , Sumber Cahaya Abadi, pancarkanlah cahaya-Mu kemana
mana dan tuntunlah kami dari tempat pembuangan serta himpunlah kami berdasarkan
cinta kasih. Amin.
0 komentar:
Post a Comment