September 17, 2016

RENUNGAN HARIAN, (MINGGU 18 SEPTEMBER 2016)

Bacaan Liturgi Minggu 18 September 2016

Bacaan Pertama  Am 8:4-7
Dengarkanlah ini, hai kamu yang menginjak-injak orang miskin, dan yang membinasakan orang sengsara di negeri ini, dan yang berpikir, Kapan pesta bulan-baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum; kapan hari Sabat berlalu, supaya kita boleh berdagang terigu; kita akan memperkecil takaran, 
menaikkan harga dan menipu dengan neraca palsu;
 kita akan membeli orang papa karena uang, dan membeli orang miskin karena sepasang kasut; kita akan menjual terigu tua.' Beginilah Tuhan telah bersumpah demi kebanggaan Yakub, "Aku tidak akan melupakan untuk seterusnya segala perbuatan mereka!" 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 113:1-2.4-6.7-8
Pujilah Tuhan, yang mengangkat orang miskin.
*Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya. 
*Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa,
 kemuliaan-Nya mengatasi langit. 
Siapakah seperti Tuhan, Allah kita,
 yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi? 
*Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu
 dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, bersama dengan para bangsawan bangsanya.

Bacaan Kedua  1Tim 2:1-8
Saudaraku yang terkasih,
 pertama-tama aku menasihatkan: Panjatkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur kepada Allah bagi semua orang, bagi pemerintah dan penguasa, agar kita dapat hidup aman dan tenteram 
dalam segala kesalehan dan kehormatan.
 Itulah yang baik dan berkenan kepada Allah, Penyelamat kita. Ia menghendaki agar semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. Allah itu esa, dan esa pula Dia yang menjadi pengantara Allah dan manusia, yaitu Manusia Kristus Yesus. Ia telah menyerahkan diri sebagai tebusan bagi semua orang: Suatu kesaksian pada waktu yang tepat. Untuk kesaksian itulah aku telah ditetapkan sebagai pewarta dan rasul. Yang kukatakan ini benar, aku tidak berdusta! Aku ditetapkan sebagai pengajar orang-orang bukan Yahudi, dalam iman dan kebenaran. Oleh karena itu aku ingin, 
agar di mana pun
 kaum laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa kemarahan dan perselisihan. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  2Kor 8:9
Yesus Kristus menjadi miskin sekalipun Ia kaya, supaya karena kemiskinan-Nya kamu menjadi kaya.

Bacaan Injil  Luk 16:1-13
Sekali peristiwa  Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Ada seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan, 
bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya.
 Lalu si kaya itu memanggil bendahara itu dan berkata, 'Apakah yang telah kudengar tentang engkau? 
Berilah pertanggungjawaban atas urusanmu,
 sebab engkau tidak boleh lagi bekerja sebagai bendahara.' Berkatalah bendahara itu di dalam hatinya, 
'Apakah yang harus kuperbuat?
 Tuanku memecat aku dari jabatanku sebagai bendahara. Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu. Aku tahu apa yang akan kuperbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang akan menampung aku di rumah mereka. Lalu bendahara itu memanggil satu demi satu orang yang berhutang kepada tuannya. Katanya kepada yang pertama, 'Berapakah hutangmu kepada tuanku?' Jawab orang itu, 'Seratus tempayan minyak.' Lalu kata bendahara itu kepadanya, 'Inilah surat hutangmu! Duduklah dan buatlah surat hutang lain sekarang juga: Lima puluh tempayan.' Kemudian ia berkata kepada yang kedua, 'Dan Saudara, berapakah hutangmu?' Jawab orang itu, 'Seratus pikul gandum.' Katanya kepada orang ini, 'Inilah surat hutangmu! Buatlah surat hutang lain: Delapan puluh pikul.' Bendahara yang tidak jujur itu dipuji oleh tuannya, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya daripada anak-anak terang. Maka Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi. Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi, jika kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan harta sejati kepadamu? Dan jika kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu? Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain; 
atau ia akan setia kepada yang seorang,
 dan tidak mengindahkan yang lain. 
Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Seorang ibu suka memasak. Bahan bahan yang digunakan adalah bahan biasa, tetapi seorang ibu memasaknya dengan gembira, tanpa penyedap  rasa kimia, untuk menumbuhkan rasa alami dan melindungi penyantap nya. Mengolah rasa dan berbagi masakan dengan tetangga, itu tujuan tindakannya. Tetangga pun senang menerimanya.
Salah satu dari tujuh cara menafsirkan teks, tentang “bendahara yang tidak jujur” adalah ajakan agar orang beriman segera menyelamatkan jiwanya, secepat cara anak dunia menyelamatkan dirinya. Teks Injil menekankan penggunaan mamon untuk hal hal yang baik. Berderma demi memajukan pendidikan, meningkatkan kesehatan dan pemeliharaan lingkungan hidup adalah berbagai bentuk untuk meningkatkan mutu kualitas manusia Indonesia. Hal itu dapat dilakukan oleh orang berduit, maupun orang beriman pada umumnya. Orang kaya tidak boleh hanya sibuk mengumpulkan harta. Mereka harus berbagi dengan berbagai cara, agar terlepas dari cengkeraman uang. Ketika orang terperangkap pada nafsu uang , maka tindakannya hanya untuk itu. Bahkan , Tuhan pun maunya diperdaya demi keinginannya. Lalu tampaknya bekerja demi Gereja, tetapi ujung ujungnya imbalan dan keuntungan. Tuhan meminta sebaliknya. Orang harus mengabdi kepada Tuhan saja. Untuk itu berbagai cara bisa digunakan . Bisa lewat uang, tenaga atau keahlian yang dimilikinya. Tidak bisa orang berpura pura mengabdi Tuhan padahal sebenarnya hanya mengejar harta. “Sebab orang tidak bisa mengabdi pada dua tuan”, sabda Tuhan.

Butir permenungan.
Si ibu, tidak mempunyai banyak harta. Memasak adalah andalannya. Maka berbagi masakan menjadi cara untuk melaksanakan perintah Tuhan, “Ikatlah persahabatan dengan menggunakan mamon “ Dengan cara itu, perasaan gembira dan berharga tumbuh dalam hatinya. Kita bisa meneladaninya. Berbagi apapun yang baik dengan gembira , agar bertumbuhlah rasa harga diri dan suasana indah dalam hidup bertetangga. Hal ini memang tidak kasat mata, maka sering diabaikan. Padahal nilai nilai , seperti BERBAGI, MENGHARGAI DAN MAKNA DIRI, harus ditumbuhkan, agar masyarakat kuat. Menumbuhkan nilai nilai itu harus menjadi langkah kecil untuk memperbaiki dunia. Dan jika Tuhan berkenan , maka keselamatan tidak jauh dari kita.

Doa.
Ya Allah Bapa yang mahabaik, berilah kami kekuatan untuk bekerja demi terciptanya dunia yang lebih bahagia sewaktu kami masih di perjalanan ke hari depan, bilamana Engkau menjadi Tuhan dan Allah kami selama lamanya.  Amin.



0 komentar:

Post a Comment