June 10, 2023

RENUNGAN HARIAN RABU 21 JUNI 2023

Kalender Liturgi Rabu 21 Jun 2023

PW S. Aloysius Gonzaga, Biarawan
Warna Liturgi: Putih


Antifon   Pembuka

Barang siapa mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku, Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami datang kepada-Nya


Doa Kolekta.

Allah Bapa  Mahamurah, Engkau telah menaruh belas kasih kepada kami. Jadilah kami untuk selalu mengasihi sesama dan mendermakan dengan tulus ikhlas apa yang telah kami terima dari kemurahan-Mu. Dengan perantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu,  yang Hidup dan Berkuasa  bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus,   Allah sepanjang segala masa.


Bacaan  pertama  2Kor 9:6-11
Saudara-saudara, camkanlah ini:  Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit pula. Sebaliknya orang yang menabur banyak akan menuai banyak pula. Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan rasa sedih atau terpaksa. Sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.  Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kalian,  supaya kalian senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu  dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan. Seperti ada tertulis,  'Ia murah hati, orang miskin diberi-Nya derma.  kebenaran-Nya tetap untuk selama-lamanya.'   Dia yang menyediakan benih bagi penabur,  dan roti untuk dimakan. Dia juga yang akan menyediakan benih bagi kalian  serta melipatgandakannya,  dan menumbuhkan buah kebenaranmu. Kalian akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati,  yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 112:1-2.3-4.9
Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan,  yang sangat suka akan segala perintah-Nya.
*Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan,  yang sangat suka akan segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi;  keturunan orang benar akan diberkati.
*Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya, kebajikannya tetap dikenang selama-lamanya. Bagi orang benar ia bercahaya laksana lampu di dalam gelap,  Ia pengasih dan penyayang serta berlaku adil.
*Ia murah hati, orang miskin diberi-Nya derma; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya,  tanduknya meninggi dalam kemuliaan.
 
Bait Pengantar Injil  Yoh 14:23
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan mentaati Sabda-Ku.  Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepada-Nya.

Bacaan Injil  Mat 6:1-6.16-18
Dalam khotbah di bukit, Yesus bersabda,  "Hati-hatilah, jangan sampai melakukan kewajiban agamamu di depan orang, supaya dilihat. Sebab jika demikian,  kalian tidak memperoleh upah dari Bapamu di surga.  Jadi, apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang-orang munafik  di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu, 'Mereka sudah mendapat upahnya.'  Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah tangan kirimu tahu apa yang diperbuat tangan kananmu.  Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi,  maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi
akan membalasnya kepadamu."  "Dan apabila kalian berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang.  Aku berkata kepadamu, 'Mereka sudah mendapat upahnya.' Tetapi jikalau engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu, dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi  akan membalasnya kepadamu. "Dan apabila kalian berpuasa, janganlah muram mukamu, seperti orang munafik.  Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa.  Aku berkata kepadamu, 'Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.'  Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat orang bahwa engkau sedang berpuasa,  melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi  akan membalasnya kepadamu."
Demikianlah sabda Tuhan. 
 

Renungan.

Masih segar dalam ingatan saya, ketika saya dimarahi oleh seorang ibu karena lupa mengumumkan sumbangannya di mimbar misa mingguan dan di majalah paroki. Sumbangan yang dia berikan sebenarnya tidak besar, akan tetapi yang dia inginkan ialah supaya namanya disebut. Dia lalu minta saya untuk mengumumkan pada minggu berikutnya, sekaligus memasukkan pada majalah paroki. Setelah saya melakukan kedua hal yang dia minta, dia merasa senang dan bangga.  Hari ini, Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita dua hal yang harus kita hayati

Pertama, karya amal kasih atau memberi sedekah. Berilah sedekah dengan sepenuh hati, tanpa perhitungan apapun dan juga jangan menceritakan kepada siapapun. Apa yang diberikan tangan kanan jangan diketahui tangan kirimu. Tuhan melihat orang yang memberi dengan sukacita, tetapi tidak pamer atau supaya dilihat dan dipuji orang lain.

Keduapuasa,  sesuai hukum Taurat, orang Yahudi hanya berpuasa pada jam kippur (lm 16:29-31). Pada  zaman Yesus terjadi perkembangan baru sehingga orang berpuasa hanya pada hari Senin dan Kamis, Didalam Didakhe 8,1 Gereja Purba menjadikan puasa Kristiani pada setiap hari Rabu dan Jumat. Yesus sendiri sebenarnya melakukan puasa sebelum tampil didepan umum tetapi Dia tidak setuju dengan puasa bagi para murid-Nya, untuk menunjukkan sukacita mesianis (Mat 9:14-15). Itulah sebabnya, Yesus  menganjurkan “Minyakilah kepalamu, cucilah mukamu” Penampilan yang ceria dan bersahaja dari dalam akan tampak keluar dengan sendirinya.

Apa yang mau dikatakan Yesus kepada kita hari ini? Ketika kita melakukan perbuatan kasih, seperti memberi sedekah dan berpuasa, semua itu untuk kemuliaan Tuhan, Kita tidak melakukannya untuk memperoleh popularitas diri. Hanya orang orang Farisi modern yang mudah bercerita kepada siapa saja sumbangannya kepada orang lain sambil menepuk dada dan bangga, dan lupa bahwa semuanya berasal dari Tuhan.  Sabda Tuhan hari ini mengkoreksi egoisme dan kesombongan kita dalam hal melakukan perbuatan baik, Semua yang kita lakukan hendaknya dilakukan semata mata  untuk kemuliaan Tuhan dan keselamatan sesama.

Butir Permenungan.

Santo Aloysius Gonzaga lahir di Italia Utara tanggal 9 Maret 1568 . Ia berasal dari sebuah keluarga bangsawan yang berkuasa dan kaya raya. Sejak kecil ia mulai menyadari panggilan Ilahi dalam dirinya. Kehidupan yang jauh dari tata susila yang baikmewarnai cara hidup keluarganya. Ia merasa terancam oleh cara hidup seperti itu , Luigi panggilannya terus berdoa memohon perlindungan dari Tuhan, dan dengan berani  ia mengikrarkan kaul kemurnian dan berjanji akan menjaga kesucian dirinya pada tahun 1578, pada tahun 1580 ia menerima Komuni     ia bersama Maria dari Austria pergi ke Spanyol . Luigi memutuskan untuk masuk Serikat Yesus.   Ketika Luigi kembali ke Italia pada tahun 1584 untuk menyampaikan niatnya kepada orang tuanya , ayahnya menolak keinginan anaknya. Karena tekadnya sudah bulat , ia mengalihkan  semua hak dan warisannya kepada saudaranya. Ayahnya menyerah. Akhirnya Aloysius masuk novisiat Sarekat Yesus di Roma. Luigi sangat berprestasi dalam pelajaran ilmu lmu kemanusiaan dan ilmu pengetahuan lainnya, kawan kawannya sangat segan terhadap dia karena belas kasihan, kerendahan hati, dan ketaatannya, pada usia 23 tahun, ketika terlibat aktif dalam perawatan orang orang sakit korban wabah pes di Roma, ia sendiri terserang penyakit itu, Luigi meninggal setelah tiga bulan menderita pada tanggal 21 Juni 1591.  Santo Paulus memberi nasehat kepada umat di Korintus bahwa memberi dengan sukacita membawa berkat. Nasehat itu telah dihidupi oleh Santo Aloysius Gonzaga. "Allah  sanggup melipat gandakan segala kasih karunia kepada kamu supaya kamu senantiasa berkecukupan didalam segalasesuatudan malah berkelebihandidalam berbagai kebajikan" {2Kor9:8}   Santo Aloysius Gonzaga telah memberikan dirinya untuk Tuhan dan pelayanan kepada mereka yang miskin dan sakit , Ia memperoleh berkat kekudusan kekal.  Kesaksian hidup Santo Aloysius Gonzaga  dan nasehat Santo Paulus menginspirasi kita untuk memberi dengan tulus seperti yang kita dengar dalam Injil hari ini. " Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi,  maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi  akan membalasnya kepadamu." {Mat 6-4} Balasan dari Bapa adalah anugerah hidup kekal.


Doa,

Ya Tuhan yang mahabijaksana, ajarilah kami umat-Mu  untuk memberi dengan sukacita serta tidak pamer, tidak ingin dilihat dan dipuji orang lain. Amin.

 

 

 

 

Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan mentaati Sabda-Ku.  Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepada-Nya.


0 komentar:

Post a Comment