June 30, 2023

RENUNGAN HARIAN MINGGU 09 JULI 2023

Kalender Liturgi Minggu 09 Jul 2023

Warna Liturgi: Hijau
Antifon   Pembuka

Kami mengenangkan kasih setia-Mu ya Allah , dalam rumah-Mu yang kudus. Seperti nama-Mu memenuhi seluruh bumi, demikian juga kemasyuran-Mu, tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.

Doa Kolekta.

Ya Allah, dalam Putra-Mu, yang merendahkan diri, Engkau mengangkat dunia yang telah jatuh, Semoga kami umat-Mu bersukacita didalam Dikau agar kami , yang sudah dibebaskan dari perbudakan dosa,  dapat menikmati sukacita abadi. Dengan perantaraan Tuhan kami Yesus Kristus, Putra-Mu  yang Hidup dan Berkuasa  bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus,   Allah sepanjang segala masa. 

Bacaan I   Za 9:9-10
Beginilah firman Tuhan,  "Bersorak-sorailah dengan nyaring, hai puteri Sion,  bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem!  Lihat, rajamu datang kepadamu;  ia adil dan jaya.  Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai,  seekor keledai beban yang muda. Ia akan melenyapkan kereta-kereta dari Efraim, Ia akan memusnahkan kuda-kuda dari Yerusalem;  busur perang akan ia lenyapkan, dan ia akan memberitakan damai kepada bangsa-bangsa.  Wilayah kekuasaannya akan terbentang dari laut sampai ke laut,  dan dari sungai Efrat sampai ke ujung-ujung bumi."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 145:1-2.8-9.10-11.13cd-14
Aku hendak memuji nama-Mu, ya Allah, Rajaku,  selama-lamanya.
*Aku hendak mengagungkan Dikau, ya Allah, ya Rajaku,  aku hendak memuji nama-Mu untuk selama-lamanya.  Setiap hari aku hendak memuji Engkau,  dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya.
*Tuhan itu pengasih dan penyayang,  panjang sabar dan besar kasih setia-Nya.  Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
*Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan,  dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau.  Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu,  dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
*Tuhan itu setia dalam segala perkataan-Nya  dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.  Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuh  dan penegak bagi semua orang yang tertunduk.

Bacaan II  Rom 8:9.11-13
Saudara-saudara, kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh,  kalau Roh Allah memang tinggal dalam dirimu.  Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukanlah milik Kristus. Dan jika Roh Allah,  yang membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, diam di dalam dirimu, maka Ia yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana  oleh Roh-Nya yang diam dalam dirimu. Jadi, saudara-saudara, kita ini orang berhutang,  tetapi bukan kepada daging supaya hidup menurut daging.  Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati. Tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu,  maka kamu akan hidup.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Mat 11:25
Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi,  sebab misteri Kerajaan Engkau nyatakan kepada orang kecil.

Bacaan Injil  Mat 11:25-30
Sekali peristiwa  berkatalah Yesus,  "Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi,  sebab misteri Kerajaan  Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.  Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.   Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku,  dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa,  dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak  dan orang-orang yang kepadanya Anak berkenan menyatakannya.  Marilah kepada-Ku, kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat.  Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.  Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku,  sebab Aku ini lemah lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan mendapat ketenangan. Sebab enaklah kuk yang Kupasang, dan ringanlah beban-Ku."
Demikianlah sabda Tuhan. 
 

Renungan 

Ada sebuah kampung yang seluruhnya beragama katolik. Kecuali satu orang yang sudah amat tua. Dia itu mau menunggu sampai dekat mati, baru mau di-permandikan. Dan terjadilah pada suatu hari bapak itu jatuh sakit. Pastor dipanggil, lalu bapak itu dipermandikannya. Beberapa saat kemudian ia meninggal.  Maka ada orang menanggapi peristiwa itu sebagai berikut: “Untung juga dia! Sembilan puluh tahun lamanya ia hidup dengan seenaknya, tidak pernah ke gereja, tidak pernah sembahyang atau pengakuan. Lalu beberapa menit sebelum mati dipermandikan dan langsung masuk surga!”Yah… Demikianlah pandangan orang yang mengalami agama dan hidup beragama sebagai suatu BEBAN. Orang yang berpendapat demikian, baiklah menyadarkan diri akan perkataan Yesus yang tadi kita dengar itu. Kuk-Nya enak dan beban-Nya ringan. Tetapi yang ringan memang kadang-kadang dapat terasa berat dan yang berat sewaktu-waktu ringan juga.  Dalam buku “Burung Berkicau” karangan Pater A. de Mello, kami membaca cerita yang berikut ini:  Pernah ada seekor keledai yang dibebani dua karung kapas. Ia berjalan dengan enak, sebab kapas itu ringan. Tengah jalan ia melewati seekor keledai yang membawa dua karung garam. Keledai itu berkeluh-kesah karena beratnya beban itu. Kedua-duanya melanjutkan perjalanannya bersama-sama. Pada suatu saat mereka tiba di sebuah sungai yang harus mereka seberangi. Mereka turun ke dalam sungai itu. Sungai itu agak dalam, dan air naik sampai di leher.  Lalu apa yang terjadi? Keledai yang membawa kapas itu: bebannya yang tadi masih ringan, kini menjadi berat, karena semua kapas itu menjadi basah kuyup. Sedangkan keledai yang berbeban garam itu: sebagian garam itu melarut dalam air, sehingga sekarang bebannya sudah ringan…  Yesus berkata:     “Mari datang kepada-Ku, semua yang letih-lesu dan berbeban berat;  Aku akan memberi kelegaan kepadamu”.  Semoga jangan pernah iman akan Allah dan hidup beragama kita alami sebagai suatu beban, melainkan sebaliknya sebagai suatu pembebasan, suatu kelegaan, suatu kegembiraan yang dianugerahkan Allah kepada kita yang adalah orang-orang pilihan-Nya.  Kita sering menjumpai orang kecil. Ada orang yang memang kecil secara fisik, ekonomis, urutan status sosial, jabatan atau pekerjaan. Tetapi ada juga orang yang kecil secara rohani, ia merasa diri tak berdaya dihadapan Allah yang mahakuasa, karena itu ia bergantung sepenuhnya kepada-Nya . Singkatnya , ia memiliki rasa rindu untuk Allah dalam hatinya. Orang seperti inilah yang akan mampu menangkap rahasia Kerajaan Surga dalam hidupnya.  Dalam Injil hari ini kita mendengar bahwa Yesus bersyukur kepada Bapa, Tuhan langit dan bumi karena semua rahasia Kerajaan Surga dinyatakan bukan pertama tama kepada orang bijak dan pandai tetapi kepada orang kecil. Tidak berarti Allah membenci orang bijak dan pandai tetapi pada kenyataan harus kita akui dengan rendah hati bahwa sikap mereka sering kali didominasi oleh kesombongan akal budinya , ia mampu menopang hidup dengan kekuatan sendiri, Ruang untuk Tuhan semakin kecil dalam hatinya.  Hari ini Yesus mengajak kita untuk bertobat dari kesombongan,  Kita perlu belajar  merendahkan diri dihadapan Tuhan sehingga kita bisa melihat dan merasakan campur tangan-Nya dalam hidup kita. Kemampuan akal  budi dan kebijaksanaan yang dianugerahkan Tuhan kepada kita hendaknya digunakan untuk menyelami rahasia kehadiran Allah dalam hidup kita ini.  Banyak orang pandai dan bijak dalam Gereja Katolik mencapai kekudusan karena mereka selalu merendahkan hati dihadapan Allah. Orang yang rendah hati membiarkan Allah berkarya dalam hatinya. Makin kita rendah hati , makin kita mampu mengenali dan mengikuti kehendak Allah dalam hidup. Sebab Allah sering kali menyatakan rencana-Nya melalui peristiwa kecil dan sederhana bahkan tidak terpikirkan oleh akal budi kita. 

Butir permenungan.

Injil hari ini merupakan suatu tantangan  bagi kita zaman ini, sebab biasanya kita lebih mudah bermegah diri dihadapan Allah dan sesama dengan segala kehebatan kita dari pada bersikap wajar. Hidup menjadi orang kecil dihadapan Allah bukan hanya berpenampilan sederhana dalam hidup tetapi terutama hidup sepenuhnya  mengandalkan kekuatan Tuhan. St. Faustina, rasul Kerahiman , mengajarkan kita untuk mengandalkan Yesus . Bersama dia , kita berkata : “Yesus Engkaulah andalanku”

Doa

Ya Tuhan yang maha baik, ajarilah kami umat-Mu  untuk menjadi orang yang bijaksana dan sederhana, sehingga kami dapat lebih mudah menerima ajaran-Mu dan melaksanakan dalam hidup kami sehari hari. Amin .

 

 

 

 

 

Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi,  sebab misteri Kerajaan Engkau nyatakan kepada orang kecil.

 

 

 

0 komentar:

Post a Comment