January 19, 2019

RENUNGAN HARIAN ( SENIN 28 JANUARI 2019 )


Kalender Liturgi Senin 28 Jan 2019

Bacaan I  Ibr 9:15.24-28

Saudara-saudara, Kristus adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah dipanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.
Kristus telah masuk ke dalam tempat kudus bukan yang buatan tangan manusia, yang hanya merupakan gambaran dari tempat kudus yang sejati, tetapi ke dalam surga sendiri untuk menghadap hadirat Allah demi kepentingan kita. Ia pun tidak berulang-ulang masuk untuk mempersembahkan diri-Nya sendiri, sebagaimana Imam agung
setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus mempersembahkan darah yang bukan darahnya sendiri.  Sebab kalau demikian Kristus harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang ternyata, pada zaman akhir ini, Ia hanya satu kali saja menyatakan diri,
untuk menghapuskan dosa lewat kurban-Nya.   Manusia ditetapkan Allah untuk mati hanya satu kali, dan sesudah itu dihakimi. Demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengurbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4.5-6
Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib.
*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya,
oleh lengan-Nya yang kudus.
*Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa.
Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
*Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.  Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah, dan bermazmurlah!

*Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkala yang nyaring, bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan!

Bait Pengantar Injil  2Tim 1:10
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut, dan menerangi hidup dengan Injil.

Bacaan Injil  Mrk 3:22-30
Pada suatu hari datanglah ahli-ahli Taurat dari Yerusalem,  dan berkata tentang Yesus, "Ia kerasukan Beelzebul!" Ada juga yang berkata,
"Dengan penghulu setan Ia mengusir setan."  Maka Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan, "Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis?  Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah,
kerajaan itu tidak dapat bertahan,  dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah,  rumah tangga itu tidak dapat bertahan.  Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri, kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, malahan sudahlah tamatlah riwayatnya!
Camkanlah,  Tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat,  untuk merampas harta bendanya, kecuali kalau ia mengikat belih dahulu orang kuat itu. Lalu barulah ia dapat merampok rumah itu.
Aku berkata kepadamu:   Sungguh, semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan.
Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun untuk selama-lamanya, sebab dosa yang dilakukannya adalah dosa kekal."  Yesus berkata demikian karena mereka bilang   bahwa Ia kerasukan roh jahat.
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Dalam Injil , Yesus menegaskan kalau bangsa, keluarga, bahkan setan terpecah belah , mereka tidak akan bertahan. ( Mrk 3:24-26) .  Dengan kata lain betapa pentingnya kesatuan itu. Kesatuan adalah karya Roh Kudus. Hanya mereka yang taat kepada Roh Kudus mampu mengusahakan kesatuan.
Menghujat Roh Kudus berarti sikap hati yang tidak berfihak pada karya-Nya . Gerakan Roh Kudus selalu akan mengembangkan kasih, meneguhkan harapan , membaharui iman dan membangun kesatuan dalam keanekaragaman. Suara Roh Kudus itu bergema dalam hati nurani kita. Bukahkah kita sering tidak ambil peduli dengan hati nurani kita ?  Demi mempertahankan harga diri, menjaga relasi yang baik, menyenangkan pemimpin, atau rekanan dan popularitas. Kita menyingkirkan suara hati yang adalah suara Roh Kudus. Semoga tutur kata dan perilaku kita senantiasa membangun kesatuan dalam kasih persaudaraan . Marilah kita memberikan  kesempatan dan ruang kepada Roh Kudus untuk mewujudkan karya-Nya dalam hidup kita.  

Butir permenungan
Dalam perikop Injil hari ini Tuhan Yesus bersabda “jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan” Lewat Sabda-Nya tersebut  Yesus ingin menasehati kita khususnya keluarga  keluarga Kristiani supaya menumbuhkan cinta dalam keluarga masing masing. Hanya cinta yang bisa menyatukan dalam keluarga, sehingga tidak sampai terpecah pecah.
Tidak hanya itu, kalau dalam keluarga dipenuhi dengan cinta , maka orang orang yang ada didalamnya juga menjadi orang yang penuh cinta. Setiap orang yang dipenuhi dengan cinta , tentu juga akan mencintai Tuhan dan tidak sampai menghujat-Nya.
Dunia saat ini tampaknya mulai kehilangan cinta. Ada banyak peristiwa atau kejadian yang menunjukkan bahwa dunia kita kehilangan cinta. Akibatnya banyak orang yang menjadi “ buas” dari pada lemah lembut dan penuh cinta. Dunia ini seakan menjadi “hutan rimba” dimana setiap orang berusaha memangsa sesamanya. Padahal, dahulu Tuhan menempatkan manusia didalam taman firdaus yang indah dan didalamnya manusia bisa hidup rukan dan bersatu dengan ciptaan lain. Seorang penghujat , apalagi yang dihujat adalah Roh Kudus , tercipta dalam keluarga atau masyarakat  yang kehilangan cinta. Kalau seorang dipenuhi cinta , dia tidak mungkin menghujat Sang Maha Cinta. Seorang yang jahat dan kejam muncul dari keluarga yang kehilangan cinta. Kalau anda ingin dunia ini menjadi indah , awalilah dengan memenuhi keluarga anda dengan cinta , sehingga orang orang yang ada dalam keluarga itu menjadi bisa membawa cinta bagi orang lain.
Tuhan menyadarkan kita agar kita hati hati dalam mengeluarkan kata kata dari mulut kita . Karena sering sekali kita gampang mengutuk orang dengan caci makian, ejekan kata sindiran dan penghinaan . Kata kata yang keluar dari mulut kita itu menandakan siapa diri kita sebenarnya,  Kalau kita suka memaki maki seseorang  itu menandakan setanlah yang diam didalam diri kita. Karena makian yang kita berikan kepada sesama itu juga kita berikan kepada Allah . Dengan kata lain hojatan yang kita tuduhkan kepada sesama kita  juga kita tuduhkan kepada Allah , maka marilah kita berhenti menghojat Allah lewat sesama kita.

Doa.
Tuhan Yesus , ajarilah kami menggunakan mulut kami untuk menyatakan kata kata yang benar dan menghibur orang lain , jangan biarkan  kata kata dari mulutku ini melukai hati sesama. Amin.


Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.



0 komentar:

Post a Comment