January 1, 2019

RENUNGAN HARIAN ( SELASA 8 JANUARI 2019 )


Kalender Liturgi Selasa  8 Jan 2019

Bacaan I  1Yoh 4:7-10
Saudara-saudaraku terkasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah, dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.  Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.  Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.   Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allahlah yang telah mengasihi kita  dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai silih bagi dosa-dosa kita. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 72:2.3-4ab.7-8
Segala bangsa di bumi, ya Tuhan sujud menyembah kepada-Mu.
*Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja, dan keadilan-Mu kepada putera raja!  Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum! 
*Kiranya gunung-gunung membawa damai sejahtera bagi bangsa, dan bukit-bukit membawa kebenaran!  Kiranya ia memberikan keadilan kepada orang-orang  yang tertindas dari bangsa itu; kiranya ia menolong orang-orang miskin. 
*Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan!  Kiranya ia memerintah dari laut ke laut, dari sungai Efrat sampai ke ujung bumi!

Bait Pengantar Injil  Luk 4:18-19
Tuhan mengutus Aku menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin, dan memberitakan pembebasan kepada orang tawanan.

Bacaan Injil  Mrk 6:34-44
Begitu banyak orang mengikuti Yesus. Ketika Yesus melihat jumlah orang yang begitu banyak, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka. 
Ketika hari mulai malam, datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata,  "Tempat ini sunyi, dan hari sudah mulai malam. Suruhlah mereka pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa dan kampung-kampung di sekitar ini." Tetapi jawab Yesus, "Kamu harus memberi mereka makan!" Kata mereka kepada-Nya,  "Jadi, haruskah kami pergi membeli roti hanya dengan dua ratus dinar dan memberi mereka makan?" Tetapi Yesus berkata kepada mereka, "Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!"  Sesudah memeriksanya, mereka berkata, "Lima roti dan dua ikan."  Lalu Yesus menyuruh orang-orang itu   supaya semuanya duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau. Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang. Setelah mengambil lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, 
lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada para murid, supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang itu; begitu juga ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada mereka semua. Dan mereka semua makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti: dua belas bakul penuh, belum termasuk sisa-sisa ikan. 
Yang ikut makan roti itu ada lima ribu orang laki-laki. 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
Ada banyak reaksi saat seseorang melihat orang lain ditimpa malapetaka,  Ada yang biasa biasa saja, masa bodoh, tak mau tahu, ada yang tergerak oleh belas kasih  , turut merasakan penderitaan orang lain, dan melakukan sesuatu yang meringankan kesulitan orang lain. Belas kasih menggerakkan orang untuk keluar dari dirinya, dari kepentingannya, dan mengarahkan hati dan pikirannya pada orang lain. Belas kasih mendorong orang untuk bersikap murah hati. Dalam bacaan Injil hari ini kita mendengar bagaimana Tuhan Yesus tergerak hati-Nya oleh belas kasih pada saat melihat orang banyak karena mereka seperti domba tanpa gembala. Mereka ini adalah orang orang yang tidak diperhatikan oleh para pemimpin, mereka membutuhkan bimbingan dan perlindungan.  Berhadapan dengan orang yang menderita, Tuhan Yesus yang berbelas kasih, pertama tama mengajar mereka banyak hal, memberi peneguhan dan arahan. Bukan hanya itu, Tuhan Yesus mengajak para murid murid Nya untuk memberi mereka makan, karena mereka letih lesu . Tuhan Yesus tidak membiarkan orang orang menderita kelaparan dan hidup tanpa pengharapan.  Disekitar kita ada banyak orang yang menderita. Mereka adalah orang orang yang sedang bergumul dengan penyakit akut yang menggerogoti tubuhnya, mereka membutuhkan dukungan, pendampingan,empati,dan kehadiran yang memberi semangat hidup.
Ada banyak orang yang sedang frustasi dan putus harapan karena kegagalan yang mereka alami. Mereka membutuhkan dukungan dan semangat untuk bangkit. Ada banyak anak jalanan yang membutuhkan perhatian, kasih sayang dan pendampingan. Apakah kita tergerak oleh belas kasih untuk membantu mereka menyiapkan masa depan mereka? Di sekitar kita ada orang orang yang menderita kesepian dan kehilangan makna hidup, mereka membutuhkan perhatian dan teman untuk bicara.   
Butir permenungan
Sebagai bentuk solidaritas atas bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala pada akhir September 2018, Konggregasi SVD dan SSpS di Indonesia dan Timor Leste, membuat aksi tanggap darurat. Semua komunitas, paroki dan lembaga yang dilayani oleh imam/bruder SVD dan suster SSpS dihimbau untuk mendukung dalam doa, tenaga dan dana. Gerakan solidaritas ini berhasil menyalurkan bantuan berupa beras, tikar dan terpal yang diminta oleh masyarakat 5 desa  di Donggala. Bantuan ini terkumpul berkat kemurahan hati banyak orang. Bahkan bantuanpun datang dari paroki paroki pedalaman dimana sebetulnya terbatas secara finansial.  Gerakan solidaritas ini menjadi besar  karena banyak orang rela memberi dari kekurangan mereka.
Semangat berbagi semacam ini juga muncul dalam Injil hari ini. Yesus minta para rasul untuk memberi makan  5.000 orang yang mengikuti Dia. Namun permintaan Yesus itu tidak bisa mereka penuhi . Yesus mengambil alih situasi dengan bertanya ; “Berapa banyak roti yang ada padamu? “ Mereka menjawab “ Lima roti dan dua ikan”  Yesus mengambil 5 roti dan 2 ikan itu, mengucap berkat, dan menyuruh para murid membagikannya. Mereka semua makan sampai kenyang dan masih mendapatkan 12 bakul penuh sisa potongan roti. Tanpa campur tangan Yesus 5 roti dan 2 ikan tidak ada artinya dihadapan banyak orang yang perlu diberi makan. Kisah Injil ini memberi pesan bahwa Yesus melengkapi apa yang kita persembahkan dengan cinta. Meskipun persembahan kita penuh kekurangan , Tuhan mampu melengkapi dan menyempurnakannya

Doa.
Ya Tuhan, berilah kami hati yang ber belas kasih , sehingga kami tergerak untuk meringankan beban penderitaan orang lain . Amin.



Tuhan mengutus Aku menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin, dan memberitakan pembebasan kepada orang tawanan.



0 komentar:

Post a Comment