Kalender Liturgi Jumat 8
Feb 2019
PF S. Yosefina Bhakti, Perawan
PF S. Hieronimus Emilianus
Bacaan I Ibr 13:1-8
Saudara-saudara, peliharalah kasih persaudaraan! Jangan kamu enggan memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang - tanpa menyadarinya - telah menjamu malaikat-malaikat. Ingatlah akan orang-orang hukuman, karena kamu sendiri pun adalah orang-orang hukuman. Ingatlah akan orang-orang yang diperlakukan sewenang-wenang, karena kamu sendiri masih hidup di dunia ini. Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan, dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah. Janganlah kamu menjadi hamba uang, tetapi cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman, "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau, dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata, "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?" Ingatlah akan pemimpin-pemimpinmu, yang telah menyampaikan sabda Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka, dan contohlah iman mereka. Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin, hari ini, maupun selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan Mzm 27:1.3.5.8b-9abc
Tuhanlah terang dan keselamatanku.
*Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
*Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takutlah hatiku;
sekalipun pecah perang melawan aku, dalam hal ini pun aku tetap percaya.
*Sebab di kala ada bahaya, Tuhan melindungi aku dalam pondok-Nya;
Ia menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya, Ia mengangkat aku ke atas gunung batu.
*Wajah-Mu kucari, ya Tuhan, maka janganlah menyembunyikan wajah-Mu dari padaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka.
Engkaulah pertolongan ku, ya Allah penyelamat ku, janganlah membuang aku.
Bait Pengantar Injil Luk 8:15
Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan tulus ikhlas, dan menghasilkan buah berkat ketabahan nya.
Bacaan Injil Mrk 6:14-29
Pada waktu itu Raja Herodes mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya memang sudah terkenal, dan orang mengatakan, "Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati, dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia." Yang lain mengatakan, "Dia itu Elia!" Yang lain lagi mengatakan, "Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu."
Waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata, "Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan kini bangkit lagi." Memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara
berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri. Karena Yohanes pernah menegur Herodes, "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!"
Karena kata-kata itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi setiap kali mendengar Yohanes, hati Herodes selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias,
ketika Herodes - pada hari ulang tahunnya - mengadakan perjamuan untuk pembesar, para perwira dan orang-orang terkemuka di Galilea. Pada waktu itu puteri Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Maka Raja berkata kepada gadis itu, "Minta dari padaku apa saja yang kau ingini, maka akan kuberikan kepadamu!" Lalu Herodes bersumpah kepadanya, "Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu,
sekalipun itu setengah dari kerajaanku!" Anak itu pergi dan menanyakan ibunya, "Apa yang harus kuminta?" Jawab ibunya, "Kepala Yohanes Pembaptis!" Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta, "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!" Maka sangat sedihlah hati raja! Tetapi karena sumpahnya
dan karena segan terhadap tamu-tamunya, ia tidak mau menolaknya.
Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu, dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kuburan.
Demikianlah Injil Tuhan.
PF S. Yosefina Bhakti, Perawan
PF S. Hieronimus Emilianus
Bacaan I Ibr 13:1-8
Saudara-saudara, peliharalah kasih persaudaraan! Jangan kamu enggan memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang - tanpa menyadarinya - telah menjamu malaikat-malaikat. Ingatlah akan orang-orang hukuman, karena kamu sendiri pun adalah orang-orang hukuman. Ingatlah akan orang-orang yang diperlakukan sewenang-wenang, karena kamu sendiri masih hidup di dunia ini. Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan, dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah. Janganlah kamu menjadi hamba uang, tetapi cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman, "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau, dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata, "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?" Ingatlah akan pemimpin-pemimpinmu, yang telah menyampaikan sabda Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka, dan contohlah iman mereka. Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin, hari ini, maupun selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan Mzm 27:1.3.5.8b-9abc
Tuhanlah terang dan keselamatanku.
*Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
*Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takutlah hatiku;
sekalipun pecah perang melawan aku, dalam hal ini pun aku tetap percaya.
*Sebab di kala ada bahaya, Tuhan melindungi aku dalam pondok-Nya;
Ia menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya, Ia mengangkat aku ke atas gunung batu.
*Wajah-Mu kucari, ya Tuhan, maka janganlah menyembunyikan wajah-Mu dari padaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka.
Engkaulah pertolongan ku, ya Allah penyelamat ku, janganlah membuang aku.
Bait Pengantar Injil Luk 8:15
Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan tulus ikhlas, dan menghasilkan buah berkat ketabahan nya.
Bacaan Injil Mrk 6:14-29
Pada waktu itu Raja Herodes mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya memang sudah terkenal, dan orang mengatakan, "Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati, dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia." Yang lain mengatakan, "Dia itu Elia!" Yang lain lagi mengatakan, "Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu."
Waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata, "Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan kini bangkit lagi." Memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara
berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri. Karena Yohanes pernah menegur Herodes, "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!"
Karena kata-kata itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi setiap kali mendengar Yohanes, hati Herodes selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias,
ketika Herodes - pada hari ulang tahunnya - mengadakan perjamuan untuk pembesar, para perwira dan orang-orang terkemuka di Galilea. Pada waktu itu puteri Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Maka Raja berkata kepada gadis itu, "Minta dari padaku apa saja yang kau ingini, maka akan kuberikan kepadamu!" Lalu Herodes bersumpah kepadanya, "Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu,
sekalipun itu setengah dari kerajaanku!" Anak itu pergi dan menanyakan ibunya, "Apa yang harus kuminta?" Jawab ibunya, "Kepala Yohanes Pembaptis!" Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta, "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!" Maka sangat sedihlah hati raja! Tetapi karena sumpahnya
dan karena segan terhadap tamu-tamunya, ia tidak mau menolaknya.
Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu, dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kuburan.
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan.
Sekitar
bulan Juni 2007, bangsa Indonesia tersentak nuraninya oleh nasib tragis
sejumlah guru yang tergabung dalam Komunitas Air Mata Bunda. Mereka diejek,
dituduh sok suci, diancam secara fisik, diturunkan atau ditunda kenaikkan
pangkatnya, diminta untuk mengundurkan diri, bahkan diperhentikan dari
profesinya. Apa kesalahan mereka? Mereka membongkar kebocoran dan kecurangan
ujian nasional.
Dalam Injil
hari ini kita mendengar kisah kemartiran Santo Yohanes Pembaptis, suatu
keberanian yang luar biasa. Demi sebuah prinsip, dia rela menderita, Demi nilai
yang dibelanya, dia rela mati ditangan penguasa yang lalim, Raja Herodes
bersama Herodias, istrinya. “Tidak halal engkau mengambil istri saudaramu” kata
Yohanes menegur Herodes. Tentu Yohanes sudah tahu akibat yang akan menimpa
dirinya, karena berani menegur orang yang berkuasa itu. Keberanian untuk
menegakkan nilai moral dan religius seperti ini tidak dimiliki oleh banyak
orang. Dan Yohanes Pembaptis hanyalah salah satu contoh yang langka. Seperti
Daud muda yang berhadapan dengan raksasa Goliat dalam bacaan pertama (Sir
47:2-11). Yohanes tidak gentar menegur penguasa yang secara lalim melanggar
hukum Tuhan. Dan, kematiannya adalah kemenangan itu sendiri.
Memperjuangkan
kejujuran, nilai nilai moral dan religius menuntut keberanian dan pengorbanan,
bahkan nyawa. Darah para martir telah banyak tertumpah demi penegakan kebenaran
dan keadilan dalam masyarakat.
Butir
permenungan.
Memelihara kasih
itu paling sulit dilakukan dalam kehidupan bersama. Lebih baik sekali mengasihi
lalu kemudian tidak lagi.Kehidupan kita bersama sering terjadi demikian, hari
ini baik, esok hari kemungkinan sedih dan belum tentu merasa tetap baik. Hidup
religius harus didasarkan pada kasih namun tidak hanya sekali mengasihi
melainkan kasih yang terus menerus terpelihara.
Kasih membuat orang mengalami perjumpaan dengan Allah yang adalah Kasih.
Kasih adalah dasar dari ajaran kristiani, seperti yang disabdakan oleh Yesus kepada murid murid-Nya. Demikianlah Aku telah
mengasihimu, hendaklah kamu saling mengasihi satu sama lain. Bahkan Yesus
meminta murid murid-Nya untuk mengasihi musuh musuhnya. Kasih dalam hidup kita
mendatangkan persaudaraan. Mengasihi tetangga bentuk konkrit dalam hidup bersama
di masyarakat. Mengasihi rekan kerja di kantor atau dalam pergaulan sehari hari.
“Peliharalah
kasih persaudaraan”( Ibr, 13:1) itulah sari pati bacaan pertama hari ini.
Memelihara kasih diantara sesama agar tercipta kerukunan dan kedamaian, Injil
memaparkan tindakan yang bertentangan dengan nilai kasih yakni pembunuhan pada
Yohanes Pembaptis. Mengapa Yohanes Pembaptis harus dibunuh? Karena penguasa politik zaman itu takut
kepada pemimpin seperti Yohanes Pembaptis dan yang dapat menggoyahkan kursi
kekuasaan . Maka pemikiran mereka selalu terarah pada bagaimana caranya supaya
lawan politiknya jatuh. Pemikirannya selalu negatif dan destruktif.
Memelihara
kasih persaudaraan seperti yang diserukan Ibrani dalam suratnya, juga menjadi
perhatian kita karena perintah bagaimana caranya memelihara ikatan
persaudaraan adalah bagian dari iman. Kita dipanggil menjadi murid Kristus yang
membawa persaudaraan bagi sesama bukan permusuhan. Kekuatan Gereja adalah
membangun persaudaraan yang kukuh atas dasar iman sebagai komunio. Begitu pula
masyarakat akan utuh kalau persaudaraan antara warganya kompak.
Doa.
Ya
Tuhan yang mahabaik, ajarilah kami umat-Mu untuk berani membangun persaudaraan
yang kukuh atas dasar iman. Amin.
Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam
hati yang baik dan tulus ikhlas, dan menghasilkan buah berkat
ketabahannya.
0 komentar:
Post a Comment