March 8, 2018

RENUNGAN HARIAN, (SENIN 12 MARET 2018)

Bacaan Liturgi Senin 12 Maret 2018

Bacaan Pertama  Yes 65:17-21
Beginilah firman Allah, "Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru! Hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati. Bergiranglah dan bersorak-sorak untuk selama-lamanya atas apa yang Kuciptakan. Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan Yerusalem penuh sorak-sorai, dan penduduknya penuh kegirangan. Aku akan bersorak-sorai karena Yerusalem, dan bergirang karena umat-Ku; di dalamnya tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan, dan bunyi erang pun tidak. Di situ tidak akan ada lagi bayi yang hidup beberapa hari atau orang tua yang tidak mencapai umur suntuk. Sebab siapa yang mati pada umur seratus tahun masih akan dianggap muda, dan siapa yang tidak mencapai umur seratus tahun
akan dianggap kena kutuk. Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 30:2.4.5-6.11-12a.13b
Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas.
*Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersukacita atas diriku.
Tuhan, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan aku di antara mereka yang turun ke liang kubur.
*Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihi oleh-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati;
sepanjang malam ada tangisan menjelang pagi terdengar sorak-sorai.
*Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku! Tuhan, jadilah penolongku!
Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari.
Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.

Bait Pengantar Injil  Am 5:14
Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian Allah akan menyertai kamu.

Bacaan Injil  Yoh 4:43-54
Sekali peristiwa Yesus berangkat dari Samaria dan pergi ke Galilea.
Sebab Ia sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri. Setelah Yesus tiba di Galilea, orang-orang Galilea pun menyambut Dia, karena mereka telah melihat segala sesuatu yang dikerjakan Yesus di Yerusalem pada pesta itu, sebab mereka sendiri pun turut ke pesta itu. Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea,
di mana Ia membuat air menjadi anggur. Dan di Kapernaum ada seorang pegawai istana, yang anaknya sedang sakit. Ketika pegawai itu mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya, lalu meminta supaya Yesus datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati. Maka kata Yesus kepadanya,
"Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya."
Pegawai istana itu berkata kepada-Nya, "Tuhan, datanglah sebelum anakku mati." Kata Yesus kepadanya, "Pergilah, anakmu hidup!"
Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup. Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka, "Kemarin siang pukul satu demamnya hilang." Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya, "Anakmu hidup."
Lalu ia pun percaya, ia dan seluruh keluarganya. Dan itulah tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke Galilea.
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Dapat bergirang atau bersukacita selalu menyenangkan bagi siapa pun. Ada orang yang kalau sedang senang tersenyum terus. Sampai sampai , sendirianpun masih tersenyum, alias tersenyum sendiri. Sementara, yang lain jika sedang senang dapat tertawa terbahak bahak, sedangkan yang lain berjingkrak jingkrak seperti anak kecil. Tetapi ada juga yang meski sedang sangat bersuka cita hanya diam, tenang tanpa ekspresi. Repotnya kadang orang begini  tertawanya malah pas  sedang tidur, alias nglindur.
Bacaan pertama hari ini menyampaikan sabda Allah yang mengajak umat-Nya untuk bersukacita dan bergembira. Mengapa? Karena Allah akan menciptakan langit dan bumi yang baru. Saat itu Allah mengampuni seluruh dosa umat dan umat Allah akan bersukacita karena segala derita dan kesulitan telah dilenyapkan. “Bergiranglah dan bersorak-sorak untuk selama-lamanya“  Sukacita atas ciptaan baru itu memang dapat menunjuk akhir zaman nanti, saat Allah menyelesaikan seluruh sejarah keselamatan. Akan tetapi, sukacita baru itu sebenarnya sudah “hadir” dan nyata melalui Tuhan Yesus. Dalam Injil , kehadiran Yesus membawa sukacita seperti halnya sukacita pegawai istana karena anaknya disembuhkan . Kalau begitu dalam diri Yesus Kristus , Allah telah menyampaikan berita sukacita yakni saat umat menerima karya penebusan Tuhan.
Tuhan Yesus telah masuk dalam hidup harian kita, Dan kehadiran-Nya semoga kita rasakan hari ini dan membuat kita bersukacita karena-Nya. Bila pikiran dan hati kita cuma tercurah pada kepentingan pribadi dan keinginan pribadi, kita akan cepat kecewa dan sedih. Namun apabila hati dan pikiran kita diarahkan pada kemuliaan Tuhan, serta mensyukuri kasih Tuhan  melalui macam macam hal disekitar kita. Lihatlah kita akan mudah bersukacita dan bergembira.  Dapat bergembira atas hidup ini, apapun yang terjadi dan yang kita terima , merupakan  karunia Allah melalui keyakinan dan kehadiran Tuhan dalam hidup harian kita.

Butir permenungan.
Dunia ilmu pengetahuan dan tehnologi modern selalu menekankan bukti nyata yang dapat dianalisa dan difahami oleh akal sehat manusia. Sesuatu yang tidak dapat dibuktikan dengan logis tidak dapat diterima sebagai kebenaran ilmiah. Karena itu dapatlah difahami  bahwa iman dan misteri penyelamatan Allah kurang mendapat tempat dalam kehidupan manusia dizaman sekarang ini . karena yang berlaku dalam iman adalah logika penyerahan diri kepada penyelenggaraan AllahSama seperti yang dikatakan Yesus kepada perwira dalam Injil hari ini bahwa  "Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya."  Sebagai orang beriman marilah kita melihat praktek hidup iman kita masing masing. Sungguhkah kita menyerahkan diri kita kepada perlindungan Allah dan membiarkan Dia menjadi penyelenggara dalam hidup kita ? Ataukah tata hidup iman kita jadikan pembenaran atas cara atau strategi yang kita rancang untuk mencapai tujuan hidup kita? Pegawai istana dalam Injil hari ini memberikan suatu pelajaran bagi kita tentang beriman yang benar. Walaupun dengan kesan memaksa Yesus , dia telah mengatakan imannya dengan berkata “Datanglah sebelum anakku meninggal” Bagi perwira itu Yesus telah menjadi andalannya untuk saat terakhir hidup anaknya. Ia percaya apa yang dikatakan Yesus “ Anakmu hidup” Dampaknya sungguh luar biasa . Pengalaman iman perwira itu telah mempengaruhi seluruh anggota keluarganya untuk beriman kepada Yesus.Sehingga permenungan bagi kita adalah berusaha dan mencari tanpa kenal lelah untuk berjumpa dengan Yesus , pasti akan membawa sukacita dan keselamatan.

Doa.
Ya Tuhan yang mahabaik, kami umat-Mu mohon agar dalam hidup harian kami, kami selalu bergembira karena Engkau hadir dan menyertai kami. Amin.




Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian Allah akan menyertai kamu.


0 komentar:

Post a Comment