March 14, 2018

RENUNGAN HARIAN, (MINGGU 18 MARET 2018)

Bacaan Liturgi Minggu  18 Maret 2018
PF S. Sirilus dari Yerusalem, Uskup dan Pujangga Gereja

Bacaan Pertama  Yer 31:31-34
Beginilah firman Tuhan, "Sungguh, akan datang waktunya  Aku akan mengikat perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuikat dengan nenek moyang mereka,
ketika Aku memegang tangan mereka dan membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Perjanjian-Ku itu sudah mereka ingkari, meskipun Akulah tuan yang berkuasa atas mereka," demikianlah firman Tuhan.
"Tetapi beginilah perjanjian yang Kuikat dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka. Maka Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku. Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya
dengan mengatakan, 'Kenalkan Tuhan!' sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku," demikianlah firman Tuhan, "sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka, dan tidak lagi mengingat dosa mereka."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 51:3-4.12-13.14-15
Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah.
*Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
*Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
*Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang durhaka, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.

Bacaan Kedua  Ibr 5:7-9
Saudara-saudara, dalam hidup-Nya sebagai manusia, Kristus telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut;
dan karena kesalehan-Nya, Ia telah didengarkan. Akan tetapi
sekalipun Anak, Kristus telah belajar menjadi taat; ini ternyata dari apa yang telah diderita-Nya. Dan sesudah mencapai kesempurnaan, Ia menjadi pokok keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Yoh 12:26
Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku, sabda Tuhan.
Di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada.

Bacaan Injil Yoh 12:20-33
Di antara orang-orang yang datang ke Yerusalem untuk merayakan Paskah terdapat beberapa orang Yunani. Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya,
"Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus." Filipus pergi memberitahukannya kepada Andreas, dan berdua mereka menyampaikannya pula kepada Yesus. Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya, "Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya, jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.
Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku, dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa. Sekarang jiwa-Ku terharu, dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. Bapa, muliakanlah nama-Mu!" Maka terdengarlah suara dari surga, "Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!" Orang banyak yang berdiri di situ dan mendengarnya berkata bahwa itu bunyi guntur. Ada pula yang berkata, "Seorang malaikat telah berbicara dengan Dia." Tetapi Yesus menyahut, "Suara itu telah terdengar bukan karena Aku,
melainkan oleh karena kamu. Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini; sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar;
dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku." Ini dikatakan Yesus untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan
Bagi kita dizaman ini , Salib adalah lambang iman kita sebagai pengikut Kristus. Akan tetapi bagi Yesus , Salib bisa menjadi batu sandungan bagi murid dan para pengikut-Nya. Para murid dan pengikut-Nya mengharapkan bahwa Dia menjadi seorang Mesias politik yang memulihkan kejayaan Israel pada waktu itu . Akan tetapi harapan mereka itu buyar dengan kematian Yesus yang tragis  di kayu salib yang hina . Belum apa apa , Dia sudah mati disalibkan , bagaikan seorang penjahat. Salib dan kematian Tuhan Yesus akhirnya membuyarkan komunitas para murid dan pengikut-Nya. Sehingga beberapa dari mereka dengan kejadian yang menimpa Guru yang mereka idam idamkan itu, bahkan ada beberapa dari mereka yang memisahkan diri dari kelompok sebab harapan mereka untuk menjadikan Yesus sebagai raja telah sirna lewat Salib.
Yesus memberi pemaknaan baru atas Salib yang akan diderita-Nya. Salib disambut-Nya sebagai jalan kemuliaan . Biji gandum harus jatuh ketanah supaya dapat tumbuh dan berbuah melimpah . Demikian pula, dengan kematian Yesus kehidupan baru dimekarkan dan berkat penebusan dilimpahkan kepada manusia. Kematian – Nya sekaligus menjadi tanda betapa besar-Nya kasih Allah bagi dunia dan bagi kita semua. Tiada kasih yang lebih mulia daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya bagi orang yang dikasihi-Nya. Salib adalah jalan kasih yang paling mulia , Yesus sudah membuktikan itu kepada kita . Oleh karena itu bagaimana dengan kita? Apakah kita berani berbuat seperti yang Yesus lakukan, yakni rela mati bagi Tuhan dan sesama kita.

Doa.
Ya  Yesus, tinggallah dalam diri kami sebab kami tidak mampu membalas kurban –Mu jikalau Engkau tidak meraja didalam diri kami. Amin.  

Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku, sabda Tuhan.   Di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada.


0 komentar:

Post a Comment