March 19, 2018

RENUNGAN HARIAN, (JUMAT 23 MARET 2018)

Bacaan Liturgi Jumat 23 Maret 2018
PF S. Turibius dari Mongrovejo, Uskup

Bacaan Pertama  Yer 20:10-13
Aku telah mendengar bisikan banyak orang, "Kegentaran datang dari segala jurusan! Adukanlah dia! Mari kita mengadukan dia!" Semua sahabat karibku mengintai apakah aku tersandung jatuh. Kata mereka, "Barangkali ia membiarkan dirinya dibujuk, sehingga kita dapat mengalahkan dia dan dapat melakukan pembalasan kita terhadap dia!"
Tetapi Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah, sebab itu orang-orang yang mengejar aku akan tersandung jatuh, dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka akan menjadi malu sekali, sebab mereka tidak berhasil; suatu noda yang selama-lamanya tidak akan terlupakan! Ya Tuhan semesta alam, yang menguji orang benar, yang melihat batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku. Menyanyilah untuk Tuhan, pujilah Dia! Sebab Ia telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Mzm 18:2-3a.3b-4.5-6.7
Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan, dan Ia mendengar suaraku.
*Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku! Ya Tuhan, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku.
*Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! Terpujilah Tuhan, seruku; maka aku pun selamat daripada musuhku.
*Tali-tali maut telah meliliti aku, dan banjir-banjir jahanam telah menimpa aku, tali-tali dunia orang mati telah membelit aku, perangkap-perangkap maut terpasang di depanku.
*Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya,
teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.

Bait Pengantar Injil  Yoh 6:64b.69b
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.

Bacaan Injil  Yoh 10:31-42
Sekali peristiwa orang-orang Yahudi mau melempari Yesus dengan batu. Tetapi kata Yesus kepada mereka, "Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku Kuperlihatkan kepadamu; manakah di antaranya
yang menyebabkan kamu mau melempari Aku dengan batu? Jawab orang-orang Yahudi itu, "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah,  dan  karena Engkau menyamakan diri-Mu dengan Allah, meskipun Engkau hanya seorang manusia." Kata Yesus kepada mereka,
"Tidakkah ada tertulis dalam kitab Tauratmu 'Aku telah berfirman: Kamu adalah allah?' Padahal Kitab Suci tidak dapat dibatalkan! Maka, Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah, masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia 'Engkau menghujat Allah!' Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah? Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah kamu percaya kepada-Ku. Tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku,
percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa ada dalam Aku dan Aku di dalam Bapa." Sekali lagi mereka mencoba menangkap Yesus, tetapi Ia luput dari tangan mereka. Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes dulu membaptis orang, lalu Ia tinggal di situ. Banyak orang datang kepada-Nya dan berkata, "Yohanes memang tidak membuat satu tanda pun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini adalah benar." Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Masa Pra Paskah yang kita jalani merupakan retret agung gereja sekaligus merupakan kesempatan kita untuk berbenah diri, berberes diri dalam tiga hal : Kerohanian, Kemanusiaan dan Solidaritas. Karya kita didunia akan mengalami pengaruh ( berdaya ubah) kalau dilakukan dengan doa dan karya   sesuai kehendak Allah. Maka tepatlah jika kita mengisi masa Pra Paskah ini dengan dengan olah rohani, olah rasa, dan olah jasmani dalam karya nyata supaya Allah dimuliakan dan diimani oleh semua orang. Itu sesuai dengan Sabda Tuhan hari ini yaitu kita diajak mengutamakan olah rohani dalam doa agar kita dapat mengenal Allah secara benar.
“Supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa ada dalam Aku dan Aku di dalam Bapa." ( Yoh 10:38 ) Itulah Sabda Tuhan yang inspiratif untuk mengisi masa retret agung Gereja dimasa Pra Paskah ini. Kesatuan Allah Bapa dan Allah Putra adalah suatu misteri ilahi yang belum dikenal secara baik oleh masyarakat, tempat Yohanes menulis Injilnya. Kini Yesus memperkenalkan kepada kita bahwa Allah Bapa dan diri-Nya adalah satu. Kesatuan Allah Bapa dan Putra menandakan bahwa Allah adalah esa. Keesaan Allah menjadi tanda iman kita supaya menjadi pemersatu dalam kasih Allah.
Panggilan hidup kita adalah supaya bersatu sebagaimana Allah sendiri satu adanya. Pengetahuan kita akan Allah akan lengkap dan sempurna jika mengenal Allah secara benar, Oleh karena itu, panggilan kita sebagai orang Katolik adalah setiap hari mencari Allah dalam hidup dan Sabda-Nya, serta Sakramen-Nya. Tanpa itu , kita tidak akan menjadi Katolik yang sejati. Menjadi Katolik tidak lain adalah menjadi murid Yesus . Itu berarti saya bersatu dan mencari Yesus, bersekutu dengan-Nya seperti Dia selalu didalam Allah Bapa. Masa Pra Paskah mengundang kita untuk kembali bersatu dengan-Nya dengan sikap hidup tobat.

Butir permenungan.
Suatu hari seorang anak mengobrol dengan papanya tentang “sekolah kehidupan” Anak itu jujur, rajin dan peduli. Tiba tiba ia berkata kepada papanya, “ Pa, mulai hari ini saya tidak mau lagi belajar, mau santai saja seperti teman temanku. Saya mau makan apa yang saya mau, Papanya terdiam sejenak dan kemudian mengajaknya berkeliling menuju suatu tempat. Mereka berjalan melintasi tanah berbatu, berlumpur, melewati semak berduri, menaiki bukit dan menuruni lembah.Tentu saja sangat melelahkan dan membosankan si anak yang sepanjang perjalanan mengeluh. Dan akhirnya mereka tiba disuatu tempat yang tinggi dengan hamparan pemandangan yang indah . Anak itu kagum dan terpesona menyaksikan keindahan tersebut. Kemudian sahut papanya, “ Nak, tadi kita melewati semak dan lembah itu, Kita sudah melaluinya dan memandang dari jauh sungguh indah. Seperti itulah hidup, butuh perjuangan yang kadang menyakitkan dan melelahkan namun akan membawa kita pada sukacita jika kita sanggup melaluinya”
Yesus mengajarkan tentang perbuatan baik yang berasal dari Allah. Orang mengenal Yesus dari perbuatan-Nya dan dari perbuatan itulah orang mengenal Bapa. Yesus tidak menghadirkan Bapa secara fisik melainkan memperkenalkan Bapa melalui perbuatan baik-Nya. Namun orang Yahudi menolak-Nya. Mata dan hati mereka telah tertutup, Maksud Yesus menghadirkan Bapa malah dituduh menghujat Bapa. Namun Yesus justru meluruskan pandangan mereka dengan bersabda “ Percayalah akan pekerjaan yang Ku lakukan , Aku dan Bapa adalah satu” Apakah kita melakukan perbuatan baik karena kita membutuhkan pengakuan? Sebagai murid Yesus , kita harus melakukan perbuatan baik untuk menghadirkan Bapa disurga.

Doa.
Ya Tuhan yang maha baik, ajarilah kami umat-Mu untuk pada masa Pra Paskah ini lebih bertekun dalam mendekat dengan-Mu . Amin.



“Supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa ada dalam Aku dan Aku di dalam Bapa."

0 komentar:

Post a Comment