January 23, 2018

RENUNGAN HARIAN, (MINGGU 28 JANUARI 2018)

Bacaan Liturgi Minggu 28 Januari 2018

Bacaan Pertama  Ul 18:15-20
Sekali peristiwa berkatalah Musa kepada bangsanya, "Seorang nabi sama seperti aku akan dibangkitkan bagimu oleh Tuhan, Allahmu,
dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu. Dialah yang harus kamu dengarkan. Di gunung Horeb dulu, pada hari perkumpulan,
kamu minta kepada Tuhan, Allahmu, dengan berkata: Aku tidak mau lagi mendengar lagi suara Tuhan, Allahku, dan aku tidak mau lagi melihat api yang besar ini, supaya aku jangan mati! Lalu berkatalah Tuhan kepadaku: Apa yang dikatakan mereka itu baik. Aku akan membangkitkan bagi mereka seorang nabi seperti engkau Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya. Orang yang tidak mendengarkan firman-Ku yang akan diucapkan oleh nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban. Tetapi seorang nabi yang berani mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan, atau yang berkata demi allah lain, nabi itu harus mati.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 95:1-2.6-7.8-9
Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara Tuhan, janganlah bertegar hati.
*Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan, bersorak-sorai bagi Gunung Batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan lagu syukur, bersorak-sorai bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.
*Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita, kita ini umat gembalaan-Nya dan kawanan domba-Nya.
*Janganlah bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku,
padahal mereka melihat perbuatan-Ku.

Bacaan Kedua  1Kor 7:32-35
Saudara-saudara, Aku, Paulus, ingin supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana supaya Tuhan berkenan kepadanya. Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi,  bagaimana supaya ia dapat menyenangkan isterinya, dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan,
supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana supaya ia dapat menyenangkan suaminya. Semuanya ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk menghalang-halangi kamu dalam kebebasanmu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Mat 4:16
Bangsa yang diam dalam kegelapan telah melihat Terang yang besar,
dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut
telah terbit Terang.

Bacaan Injil  Mrk 1:21-28
Pada awal karya-Nya Yesus beserta murid-murid-Nya tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar. Orang-orang takjub mendengar pengajaran-Nya,
sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. Pada waktu itu, di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak, "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau, yakni Yang Kudus dari Allah!" Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya, "Diam, keluarlah dari padanya!"
Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya. Mereka semua takjub,
sehingga mereka memperbincangkannya, katanya, "Apa ini?  Suatu ajaran baru? Guru ini berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun Ia perintah, dan mereka taat kepada-Nya." Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Yesus ke segala penjuru di seluruh Galilea.
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Guru yang mengajar dengan penuh kuasa itulah Yesus. Ia mewartakan Sabda Allah dengan wibawa. Wibawa  bukan suatu yang berasal dari luar tetapi dari kedalaman berfikir, keluasan menimbang , dan integrasi , pribadi . Seperti air yang mengalir dari lubuk yang dalam sungguh menyegarkan , demikian juga ajaran Yesus. Apalagi ajaran itu mengalir dari persatuan yang amat dekat dengan Allah.
Mereka yang mendengar sabda Yesus berkomentar “Sabda itu baru”. Mengapa ? Karena orang yang betul mendengar dan meresapkannya merasa diperbaharui.  Dan Sabda itu efektif, artinya bekerja dan membawa hasil pada hati pendengarnya, lagi pula sabda itu membebaskan orang yang dikuasai roh jahat itu dibebaskan oleh Yesus dan dijadikan manusia baru.
Sabda Yesus mempunyai daya luar biasa untuk melawan kuasa kejahatan seperti dilukiskan dalam Injil . Kuasa setan atau kejahatan mendorong orang bertindak tidak wajar sebagai manusia. Misalnya perasaan rasialis mendorong orang untuk membenci atau bertindak tidak adil terhadap sesama hanya karena orang lain berbeda dengannya , rakus akan uang yang begitu kuat bisa membuat orang tidak segan segan menghancurkan sesama demi kenikmatan diri dan keluarganya, tingkah laku tidak terkontrol karena kemarahan dapat menjadikan orang sangat agresif. Yesus mau bahwa orang dibebaskan dari kuasa kuasa seperti itu , karena Yesus mempunyai kuasa Allah sendiri. Tetapi setan berteriak ketika itu , seperti diceritakan dalam Injil , karena itu ia tidak mau melepaskan cengkeramannya pada korbannya  yakni manusia.
Apakah anda mempunyai iman akan Sabda Yesus yang penuh kuasa? Dan apakah anda menyadari bahwa Sabda Yesus yang kita imani mendorong kita untuk melanjutkan keinginan Yesus , mengalahkan apa saja yang memperbudak manusia pada kejahatan? Cobalah dan percayalah karena ajaran Yesus itu penuh wibawa.

Butir permenungan.
Kehadiran Yesus mampu menegaskan bahwa Kerajaan Allah berkuasa atas segala kekuatan jahat. Dan sampai saat ini , kejahatan itu masih sering terjadi dimana mana. Sehingga kita semua membutuhkan daya juang yang tinggi, bila mau mengenyahkan kejahatan yang ada sekitar kita. Sebab kejahatan didunia ini selalu ada dan bersaing secara tidak sehat dengan kebaikan. Lalu pertanyaannya “ Siapakah yang sanggup mengusir kejahatan ini dari dunia ini?”  Semakin banyak kebaikan tercipta , maka semakin sedikit pula tumbuhnya kejahatan. Dengan kata lain, hanya orang yang mengusahakan kebaikan dan kasih , yang mampu mengenyahkan kejahatan. Dengan kasih yang besar Yesus tampil sebagai Allah yang meraja atas Surga dan bumi yang mampu mengusir gangguan gangguan roh jahat yang menakutkan. Dan lebih dari itu Ia tampil sebagai pribadi Allah yang mengenyahkan kejahatan dengan kebaikan . Yesus tampil sebagai sumber segala kebaikan .
Sebagai orang beriman , kita diundang untuk selalu mengalahkan kejahatan dengan kebaikan, Yeus telah mengajarkan pula bahwa melalui kekudusan dan kemurnian hati, segala kejahatan dapat ditaklukkan. Karena itu kita pun perlu mengejar kekudusan dan kemurnian hati dengan berusaha hidup baik dihadapan Allah. Jika kita rajin berbuat baik, maka orang orang yang merencanakan kejahatan kepada kita akan segan dan mengurungkan niatnya itu. Bahkan dia akan berfikir dua kali untuk melakukannya karena memandang kebaikan yang telah kita berikan . Mari berjuang untuk melawan kejahatan  ditengah masyarakat demi Allah dan demi Surga.

Doa
Ya Tuhan Yesus Kristus , bantulah kami untuk selalu mampu melawan kejahatan dengan kebaikan di setiap langkah hidup kami. Amin.




Bangsa yang diam dalam kegelapan telah melihat Terang yang besar,
dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut  telah terbit Terang.


0 komentar:

Post a Comment