January 30, 2018

RENUNGAN HARIAN, (KAMIS 1 FEBRUARI 2018)

Bacaan Liturgi Kamis  01 Februari 2018

Bacaan Pertama  1Raj 2:1-4.10-12
Saat kematian Daud mendekat, Pada suatu hari ia berpesan kepada Salomo, anaknya: "Aku ini akan mengakhiri perjalananku yang fana.
Maka kuatkanlah hatimu dan berlakulah kesatria. Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap Tuhan, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang tertulis dalam hukum Musa. Semoga dengan demikian engkau beruntung  dalam segala yang kaulakukan dan dalam segala yang kautuju, dan semoga Tuhan menepati janji yang diucapkan-Nya tentang aku,
yakni: Jika anak-anakmu laki-laki tetap hidup di hadapan-Ku dengan setia, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa, maka keturunanmu takkan terputus dari takhta kerajaan Israel. Kemudian Daud mendapat istirahat bersama-sama nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di kota Daud. Jadi Daud memerintah orang Israel selama empat puluh tahun; di Hebron ia memerintah tujuh tahun, dan di Yerusalem tiga puluh tiga tahun. Kemudian Salomo duduk di atas takhta Daud, ayahnya, dan menjadi kokohlah kerajaannya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  1Taw 29:10.11ab.11d-12a.12bcd
Ya Tuhan, Engkau menguasai segala-galanya.
*Terpujilah Engkau, ya Tuhan, Allahnya bapa kami Israel, dari sediakala sampai selama-lamanya.
*Ya Tuhan, milik-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya segala-galanya yang ada di langit dan di bumi!
*Ya Tuhan, milik-Mulah kerajaan Engkau yang tertinggi melebihi segala-galanya. Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu.
*Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya. Dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan, dalam tangan-Mulah kuasa untuk memperluas dan memperkokoh kerajaan.

Bait Pengantar Injil  Mrk 1:15
Kerajaan Allah sudah dekat. Percayalah kepada Injil.
Bacaan Injil  Mrk 6:7-13
Sekali peristiwa, Yesus memanggil kedua belas murid dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat,
dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, kecuali tongkat; roti pun tidak boleh dibawa, demikian pula bekal dan uang dalam ikat pinggang; mereka boleh memakai alas kaki,
tetapi tidak boleh memakai dua baju. Kata Yesus selanjutnya kepada murid-murid itu, "Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu.
Kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu, dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan bebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka."
Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat.
Mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak, dan menyembuhkan mereka.
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan
Mengapa kita harus merasul? Itu kan tugasnya para pastor, bruder,dan suster. Kita ini sudah hidup susah, pekerjaan tidak menentu, masih disuruh merasul lagi. Mending kalau ada honor, sarana saja tidak disediakan, siapa mau? Ya, merasul dianggap tugasnya kaum berjubah saja. Yesus mengutus kedua belas muridnya pergi berdua dua dengan pesan: “ Jangan membawa apa apa dalam perjalanan......” Yesus ingin agar mereka sepenuhnya mengandalkan Allah, mereka hanya boleh membawa yang minimal, tongkat dan alas kaki untuk bergerak cepat. Mereka boleh menerima uluran tangan dari orang yang menawarkan tumpangan, tetapi tidak boleh pilih pilih tumpangan yang enak. Jika ditolakpun mereka harus menerima dengan lapang dada, lalu pergi dan kebaskan debu sebagai peringatan, Pengebasan debu adalah kebiasaan orang orang Yahudi yang terpaksa harus melewati daerah orang orang kafir. Dengan pengebasan itu mereka membuang segala kotoran dari daerah itu yang menajiskan dan mendatangkan  hukuman Allah.  Maka sehubungan dengan pengutusan para murid , pengebasan debu merujuk pada peringatan agar orang merenungkan sikapnya dalam menanggapi pemberitaan Injil,  Menolak pemberitaan itu berarti menolak tawaran penyelamatan Allah. Untuk itulah Yesus mengutus para murid pergi  berdua dua . Berdua dua penting demi terjaminnya kebenaran sebuah kesaksian (bdk. Ul 17:6 , Bil 35:50) . Berdua dua  dapat meringankan beban pekerjaan dan derita kegagalan. Berdua dua menjauhkan diri dari kesombongan pribadi atas kesuksesan. Warta yang sama dari dua orang pun jauh lebih meyakinkan.Yesus mengutus para murid pergi merasul berdua dua dan tidak melakukannya seorang diri saja. Karena itu mari kita bekerja sama , baik yang berjubah maupun yang tidak berjubah dalam memberitakan Injil. Merasul bukan melulu pekerjaan kaum berjubah saja, melainkan menjadi pekerjaan semua murid Kristus dengan lebih mengandalkan bantuan Allah dari pada kemampuan  diri sendiri dan kelengkapan sarana.

Butir permenungan.
Suatu waktu, beberapa dari kami mengadakan pelayanan ke daerah terpencil di bagian Timur Indonesia . Wilayah yang sulit dijangkau dengan kendaraan, mengharuskan kami berjalan kaki cukup jauh dari pos perhentian terakhir untuk dapat sampai ke pemukiman penduduk. Kondisi ini masih ditambah dengan tidak tersedianya air baku dan belum terpasangnya jaringan listrik. Lokasi yang cukup terisolasi membuatnya menjadi sangat berbeda dibandingkan pembangunan di ibukota.  Dalam keterbatasan yang ada , banyak warga yang hidup seadanya. Ketika ada yang sakit , mereka hanya mencoba untuk mengobati ala kadarnya . Penghasilan yang minim dan lokasi yang sulit dijangkau , membuat biaya kesehatan dan pengobatan disana menjadi mahal, bahkan kebutuhan sehari hari pun cukup mahal. Puji Tuhan , banyak yang tergerak untuk memberi yang terbaik dalam pelayanan tersebut. Dengan dukungan staf TNI bersama sama membangun infrastruktur vital seperti pembangunan pompa dan tanggul air, juga turbin sebagai penyuplai listrik mandiri.
Banyak sekali rahmat diberikan Tuhan dalam pelayanan tersebut terutama rasa syukur yang teramat dalam atas berkat yang diberikan dalam hidup ini. Melihat sesama yang bahagia karena kebutuhannya terbantu jauh lebih bernilai dibandingkan kebahagiaan ketika kita mendapat hadiah. Apakah kita siap diutus mewartakan Kabar Gembira  ketempat terpencil sekalipun?

Doa.
Ya Tuhan yang Mahabaik, berilah kami umat-Mu kemampuan bekerja sama  untuk memberitakan Injil dengan mengandalkan bantuan-Mu.  Amin. .





Kerajaan Allah sudah dekat. Percayalah kepada Injil.


0 komentar:

Post a Comment