Kalender Liturgi Jumat 25 Nov 2022
PF S. Katarina dr Aleksandria, Perawan dan
Martir
Warna Liturgi: Hijau
Bacaan I
Why 20:1-4.11-15;21:1-2
Aku, Yohanes, melihat seorang malaikat turun dari surga memegang anak
kunci jurang maut dan sebuah rantai besar di tangannya. Ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan
Setan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya, lalu melemparkannya ke dalam jurang maut. Pintu jurang maut itu kemudian ditutup dan memeteraikannya, jangan sampai naga itu menyesatkan lagi bangsa-bangsa,
sebelum masa seribu tahun itu berakhir. Kemudian naga itu ia akan dilepaskan untuk sedikit
waktu lamanya. Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya. Kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi.
Aku juga melihat jiwa mereka yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian
tentang Yesus dan karena sabda Allah. Mereka itu
tidak menyembah binatang dan patungnya,
dan tidak menerima tanda binatang itu
pada dahi dan tangan mereka. Mereka hidup
kembali dan memerintah sebagai raja bersama dengan Kristus untuk masa seribu tahun. Lalu aku melihat sebuah singgasana, putih dan besar, dan
aku melihat Dia yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak
ditemukan lagi tempatnya. Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri
di depan takhta itu. Kemudian semua kitab dibuka. Juga sebuah
kitab lain dibuka, yaitu Kitab Kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut
perbuatan mereka, berdasarkan apa yang tertulis dalam kitab-kitab itu. Maka
laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya. Demikian pula maut dan
kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya. Dan
mereka masing-masing dihakimi menurut perbuatan mereka. Kemudian maut dan
kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua, yakni lautan api. Dan
barangsiapa namanya tidak ditemukan tertulis dalam kitab kehidupan, dilemparkan ke
dalam lautan api itu. Lalu aku melihat langit dan bumi yang baru. Langit dan
bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. Dan aku,
Yohanes, melihat kota kudus, yaitu Yerusalem baru, turun dari
surga, dari hadapan Allah, berhias bagaikan mempelai yang berdandan untuk
suaminya.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Tanggapan Mzm 84:3.4.5-6a.8a
Lihatlah,
kemah Allah ada di tengah-tengah manusia.
*Jiwaku meranakarena merindukan pelataran rumah
Tuhan; Jika dan ragaku bersorak-sorai
kepada Allah yang hidup.
*Bahkan burung pipit mendapat tempat dan burung layang-layang mendapat sebuah sarang, tempat mereka
menaruh anak-anaknya,
pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan
Allahku!
*Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu,
yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari pada-Mu. Langkah mereka makin lama makin tinggi.
Bait
Pengantar Injil Luk 21:28
Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatanmu
sudah dekat.
Bacaan
Injil Luk 21:29-33
Pada waktu itu Yesus
mengemukakan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, "Perhatikanlah
pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kalian melihat pohon-pohon itu sudah bertunas,
kalian tahu dengan sendirinya, bahwa musim panas
sudah dekat. Demikian pula, jika kalian
melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata
kepadamu: Sungguh, angkatan ini takkan berlalu, sebelum semuanya terjadi. Langit dan
bumi akan berlalu, tetapi sabda-Ku takkan berlalu."
Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan
Yesus meminta agar kita memperhatikan tanda tanda zaman, seperti kalau orang menentukan datangnya musim panas. Tanda tanda yang harus diwaspadai tampak dalam bacaan sebelumnya, Yerusalem dikepung dan ada tanda tanda alam mengerikan. Kalau itu terjadi, pertanda bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Untuk membaca tanda zaman , beberapa pertanyaan dapat menjadi panduan. Apa kehendak Tuhan padaku? Apa gunanya peristiwa ini dan itu , untuk kemajuan hidupku? Langkah langkah mana yang mesti aku ambil, untuk menjawab kehendak-Nya ? Upaya menjawab pertanyaan ini, menumbuhkan kepekaan akan tanda tanda dari Tuhan. Menbaca tanda zaman, harus menjadi sikap hidup. Itulah pesan hari ini. Seorang ibu mengalami krisis ekonomi keluarga. Ia berjuang dengan segenap tenaga dan menggunakan berbagai peluang untuk menghidupi keluarga. Satu hal yang tidak pernah dia tinggalkan yaitu meminta rejeki dari Tuhan. Pada suatu hari, tiba tiba ada kenalan menawarkan kerja sama untuk mengurus konsumsi suatu pertemuan, Pada hari lain tiba tiba ibu mendapat kiriman beras dari tetangga. Kisah ini sering menjadi kenangan menyenangkan, hingga suatu saat si ibu dikejutkan oleh kesadaran bahwa selama ini Tuhan telah memeliharanya. Bukankah setiap ada krisis keuangan keluarga selalu ada saja rejeki yang bisa menopang keluarga? Tuhan telah menolong-Nya, lewat berbagai peristiwa. Juga yang tampaknya serba kebetulan. Kepercayaan ibu kepada Tuhan bertumbuh dan menopang hidupnya. Sikap membaca tanda zaman, membuat orang mengatur hidupnya. Dia membuat rencana untuk mempersembahkan diri dan berusaha menghadapi berbagai peristiwa, sambil melibatkan Tuhan. Karena membaca tanda zaman , teman saya mampu membuat kelompok mahasiswa yang mulai berdoa bersama. Karena membaca tanda zaman, seorang ibu percaya bahwa Tuhan senantiasa dekat padanya. Karena membaca tanda zaman, seorang bapak bertekad menjadi asisten imam, yang membagi komuni dan mengunjungi orang sakit parah, mampu menyatukan penderitaannya dengan penderitaan Kristus. Karena membaca tanda zaman, seorang mahasiswa bertekad belajar keras. Karena membaca tanda zaman, orang mampu mempersembahkan diri.
Butir
permenungan
Kita sangat terbiasa dengan pengalaman tentang semua barang dunia ini yang mudah rusak, mudah lapuk, mudah hilang pula. Bukan hanya barang dunia tubuh kita juga. Rentan dan ringkihnya barang dunia , tubuh dan hidup kita ini sudah kita ketahui dengan baik. Bacaan bacaan hari ini rasanya menegaskan hal itu pula. Istilahnya lebih ngeri “Bumi dan langit akan lenyap” Ini memang lukisan akhir zaman , yang menggambarkan Tuhan akan mengakhiri segala sesuatu dibumi dan langit kita sekarang ini, dengan cara melenyapkan sama sekali dan mengganti dengan langit dan bumi yang baru , yang penuh dengan kemuliaan Allah seperti dikatakan Kitab Wahyu pada akhir bacaan pertama hari ini. Kemuliaan Allah yang memenuhi bumi dan langit baru itu, ditandai dengan Yerusalem baru yang turun dari surga. Akan tetapi apa artinya bagi kita untuk hari ini? Arti pertama tentu menyangkut ajakan kepada kita agar kita tidak lekat dengan barang barang dunia ini, dengan uang kita di bank atau harta kita entah dalam bentuk tanah, rumah, atau apapun. Kita juga diundang untuk tidak lekat dengan indah dan nikmatnya hidup manusiawi dan dunia ini. Itu jelas. Tetapi arti kedua terlihat dalam Injil hari ini, “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi sabda-Ku takkan berlalu." Sabda Tuhan Yesus itu yang abadi, Sabda itu bisa menunjukkan pada seluruh Sabda Allah dengan segala janji-Nya , tetapi juga menunjukkan seluruh karya penebusan Kristus yang ber puncak dengan wafat dan kebangkitan-Nya. Itulah karya kasih Tuhan yang telah nyata dilimpahkan dan terjadi ditengah kita dan secara khusus kita rayakan dalam Misa Kudus. Ketika kita menyadari bahwa Kerajaan Allah sudah dekat, kita pun pasti mau berubah. Kesadaran untuk berubah ini akan menghantar kita untuk rajin menerima Sakramen Tobat dengan keyakinan bahwa Tuhan sungguh mengampuni dosa kita dan memberi kita kekuatan untuk melawan dosa dan kejahatan. Seruan Yesus itu ditujukan kepada semua orang, karena Yesus sangat mengasihi kita umat-Nya. Maka marilah kita datang kepada Yesus melalui Sakramen Tobat. Percayalah Yesus menawarkan kehidupan dan keselamatan kekal. Dia menjamin hidup kita saat ini dan dimasa yang akan datang berada didalam Kerajaan Allah.
Doa
Ya Tuhan Yesus ,
ampunilah dosa dosa kami dan hantarlah kami masuk dalam Kerajaan Mu Amin.
Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.