April 27, 2022

RENUNGAN SELASA PASKAH III 3 MEI 2022

Kalender Liturgi Selasa 3 Mei 2022

Pesta Santo Filipus dan Jakobus Rasul
Warna Liturgi: Merah

Bacaan I 1Kor 15:1-8
Saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu akan Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, sebagaimana kuberitakan kepadamu; -- kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya.-- Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, yakni bahwa Kristus telah wafat karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah dimakamkan, dan pada hari yang ketiga telah dibangkitkan sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas,  dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, lalu kepada semua rasul. Dan yang paling akhir Ia menampakkan diri juga kepadaku,  seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 19:2-3.4-5
Di seluruh bumi bergemalah suara mereka.
*Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain,  dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya
kepada malam berikut.
*Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara; namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil  Yoh 14:6b.9c
Akulah jalan, kebenaran dan hidup. barangsiapa melihat Aku, ia telah melihat Bapa.


Bacaan Injil  Yoh 14:6-14
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada Tomas, "Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia, dan kamu telah melihat Dia."  Kata Filipus kepada Yesus, "Tuhan, tunjukkanlah Bapa kepada kami, dan itu sudah cukup bagi kami." Kata Yesus kepadanya,  "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus,  namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku,  ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata "Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami"?  Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku?  Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri,  tetapi Bapa yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya, barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan,  bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya,  supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Ada ungkapan yang menyatakan “Dalamnya laut bisa diduga,  tetapi dalamnya hati manusia siapa yang tahu” Ungkapan ini mengandung arti manusia adalah misteri yang tidak bisa diketahui secara paripurna oleh sesamanya , biarpun sudah hidup bersama dalam waktu yang lama. Contohnya: Suami istri yang sudah lama hidup bersama belum tentu mengenal sungguh sungguh pasangannya. Yesus yang sudah cukup lama hidup bersama para murid-Nya, khususnya Filipus, juga mengalami hal yang sama. Mengapa hal seperti itu bisa terjadi? Pertanyaan ini juga bisa diajukan kepada kita, Ada yang sudah lama ikut Yesus menjadi orang Katolik, ada yang mungkin belum terlalu lama, Tetapi seberapa dalam pengenalan kita akan Dia? Pengenalan tidak cukup dari segi akal budi, Artinya bukan sekedar tahu (pengetahuan). Pengenalan akan Yesus berarti juga menjadikan Dia sebagai pegangan hidup, pengharapan satu satu nya dan penolong yang handal dalam kehidupan. Santo Paulus dalam suratnya kepada umat di Korintus sadar akan hal ini. Karena itu, ia betul betul berusaha supaya makin mengenal Yesus yang telah menangkapnya. Gereja yang berdiri atas dasar para Rasul ini telah mewariskan kepada kita macam macam hal untuk dapat mengalami , melihat , dan mengenal Yesus melalui Kitab Suci, melalui berbagai gambar dan patung , perayaan sakramen sakramen dan devosi, dan terutama dengan Ekaristi. Melalui Ekaristi kita bukan hanya mengalami Yesus , tetapi juga dapat melihat dan memegang dan bahkan bersatu erat dengan Tuhan Yesus. Dan saat kita bersatu dengan Tuhan Yesus, terjaminlah pasti dan oke bahwa kita juga sedang bersatu dan berjumpa dengan Allah Bapa kita , yaitu Tuhan Allah yang disembah dan dicari oleh semua bangsa manusia didunia sepanjang masa.   Dalam amanat perpisahan Yesus menegaskan lagi bahwa Dialah Jalan, Kebenaran dan Hidup. Sebagai Jalan berarti Dia penunjuk arah menuju tujuan hidup kita yaitu Tuhan Allah .Sebagai Sang Kebenaran , berarti tidak ada yang disembunyikan , semuanya jelas. Allah membuat semuanya jelas dan tak ada keraguan. Dan sebagai Kehidupan berarti Dia sebagai asal dan sekaligus tujuan hidup kita.

Butir permenungan.

Apa yang dilakukan oleh seorang rasul adalah memberitakan jalan menuju keselamatan atau kebahagiaan sejati, alias jalan menuju kembali kepada Allah, maka untuk itu sang rasul diharapkan telah tahu jalan tersebut dan berusaha menelusurinya terus menerus. Kita sebagai orang beriman juga memiliki dimensi rasuli yang harus kita hayati, maka marilah melalui atau dengan cara hidup dan cara bertindak kita dengan rendah hati kita selalu berusaha memperjelas jalan-jalan menuju ke kebahagiaan atau keselamatan sejati, dengan kata lain marilah kita bersama-sama dan saling membantu untuk menjadi manusia-manusia yang baik dan berbudi pekerti luhur. Percayalah jika kita memiliki kemauan yang kuat untuk menjadi manusia yang baik dan berbudi pekerti luhur, pada waktunya pasti akan menjadi kenyataan. Maka baiklah kita senantiasa berdoa sebagaimana didoakan atau dimohon oleh raja Salomo “Berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?” (1Raj 3:9). Terhadap permohonan ini Allah pun mengabulkannya dengan bersabda: “Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum  maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian” (1Raj 3:11-12)  Marilah kita senantiasa mohon dan mengusahakan `hati yang penuh hikmat dan pengertian’.  “Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu” (1Kor 15:1-2). Injil adalah warta gembira yang antara berisi pewartaan tentang apa yang disabdakan dan dilakukan oleh Yesus, Penyelamat Dunia.  Maka jika kita mendambakan diri kita senantiasa teguh berdiri dalam menghadapi aneka tantangan, hambatan dan masalah kehidupan, hendaknya setia melaksanakan sabda-sabda Tuhan atau meneladan cara hidup dan cara bertindak Yesus, Penyelamat Dunia.  Dengan semangat iman kristiani hendaknya kita hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; semakin mendunia hendaknya juga semakin beriman. Semua sabda atau ajaran Yesus kiranya dapat dipadatkan ke dalam ajaran `kasih’, maka marilah kita sikapi dan hadapi aneka macam hambatan, masalah dan tantangan dalam dan oleh kasih.  Hidup dan bertindak dalam dan oleh kasih pasti akan tahan terhadap aneka macam godaan atau goncangan kehidupan. Hadapi dan sikapi orang-orang yang keras atau nampak menakutkan dalam dan oleh kasih. Hidup dan bertindak dalam dan oleh kasih berarti tidak pernah melecehkan atau merendahkan orang lain, melainkan senantiasa mengabdi, menghormati, memuji dan memuliakan orang lain.  Jika kita hidup dan bertindak dalam dan oleh kasih maka pasti akan banyak orang tertarik dan terpikat pada kita, ingin mendekat dan bersahabat dengan kita.

 

Doa

Allah Bapa sumber pengharapan, Engkau telah mengikat perjanjian dengan semua orang melalui Yesus yang terurapi. Semoga kami selalu berpegang teguh pada Dia dan berkembang menjadi umat yang patuh setia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

 

 

 

 

 

 

 

 

Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Akulah jalan, kebenaran dan hidup.  Filipus, barangsiapa melihat Aku, ia telah melihat Bapa.  barangsiapa melihat Aku, ia telah melihat Bapa.

0 komentar:

Post a Comment