April 18, 2022

RENUNGAN HARIAN, SENIN PASKAH II 25 APRIL 2022

Kalender Liturgi Senin 25 Apr 2022

Warna Liturgi: Putih

Bacaan I  1Ptr 5:6b-14
Saudara-saudara terkasih, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihi orang yang rendah hati." Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya pada waktunya kamu ditinggikan-Nya oleh-Nya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Dialah yang memelihara kamu. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling  sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia
menanggung penderitaan yang sama. Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu,  sesudah kamu menderita seketika lamanya. Dialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya. Amin. Dengan perantaraan Silwanus, yang kuanggap sebagai seorang saudara yang dapat dipercaya, aku menulis dengan singkat kepada kamu untuk menasihati dan meyakinkan kamu, bahwa kasih karunia ini benar-benar datang dari Allah. Berdirilah dengan teguh di dalamnya! Salam kepada kamu sekalian  dari kawanmu terpilih yang di Babilon, dan juga dari Markus, anakku. Berilah salam seorang kepada yang lain dengan cium yang kudus.  Damai sejahtera menyertai kamu sekalian yang berada dalam Kristus. Amin.
Demikanlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 89:2-3.6-7.16-17
Kasih setia-Mu, ya Tuhan, hendak kunyanyikan selama-lamanya.
*Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya,
hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
*Sebab itu langit bersyukur karena keajaiban-keajaiban-Mu, ya Tuhan,
bahkan karena kesetiaan-Mu di antara jemaat orang-orang kudus. Sebab siapakah di angkasa yang sejajar dengan Tuhan, Siapakah di antara penghuni surga yang sama seperti Tuhan?
*Berbahagialah bangsa yang tahu bersorak-sorai, ya Tuhan, mereka hidup dalam cahaya wajah-Mu; karena nama-Mu mereka bersorak-sorai, dan karena keadilan-Mu mereka bermegah-megah.

Bait Pengantar Injil  1Kor 1:23-24
Kami memberitakan Kristus yang tersalib;  Dialah kekuatan Allah dan hikmat Allah.

Bacaan Injil  Mrk 16:15-20
Pada suatu hari  Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka,  "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku,  mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." Sesudah berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Tuhan Yesus ke surga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. Maka pergilah para murid memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu  dengan tanda-tanda yang menyertainya.
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Santo Markus Pengarang Injil juga disebut dengan nama Yohanes anak Maria yang tinggal di Yerusalem (Kis. 12:12,25:15:37), kemenakan Barnabas (Kol 4:10) Rupa rupanya, rumah ibunya di Yerusalem sering dipakai oleh umat untuk berhimpun. Maka tidak mengherankan bahwa ketika Petrus dilepaskan dari penjara, “......setelah berpikir sebentar, pergilah ia kerumah Maria , ibu Yohanes ...... disitu banyak orang berkumpul dan berdoa” (Kis 12:12) . Markus meninggalkan Yerusalem untuk menemani Barnabas dan Saulus di Antiokhia dan ikut sebentar dalam perjalanan misi pertama , tetapi lalu meninggalkan mereka dan kembali ke Yerusalem (Kis 13:5,13)  Kemudian dia ikut paman nya Barnabas berangkat ke Siprus setelah terjadi perselisihan yang tajam antara Paulus dan Barnabas (Kis 15: 17-39) karena Paulus tidak mau membawa serta Markus dalam perjalanan misi yang kedua., Namun entah bagaimana , Paulus yang semula tidak senang terhadap Markus, akhirnya mengatakan Markus adalah pribadi yang pelayanannya penting bagi dirinya (2Tim 4:11)  Markus sudah bersama dengan Paulus sejak awal Paulus menjadi tawanan di Roma (Kol 4:10, Flm.24) . Tentunya rekonsiliasi antara keduanya sudah terjadi sebelumnya, karena dalam Kol 4:10 Paulus berpesan  kepada jemaat di Kolose dan mengatakan “..... tentang dia (Markus) kamu telah menerima pesan: terimalah dia, apabila dia datang kepadamu ....”  Hubungan Markus dengan Petrus disebutkan dalam surat pertama  Rasul Petrus. Dalam surat itu, Markus disebut “anakku” , mungkin karena Petrus lah yang menerima dia dalam lingkungan murid Kristus. Sebagai pengarang Injil, Markus menampilkan potret Yesus dengan caranya yang khas, Injil nya kadang kadang disebut sebagai Injil untuk para calon baptis. Pelan pelan para pembaca diajak untuk menyiapkan diri untuk mengambil keputusan iman. Ajakan itu disampaikan antara lain dengan menantang dan menghibur mereka. Mereka dihadapkan pada kenyataan bahwa sejak awal Yesus sudah ditolak, Kaum keluarga-Nya menganggap Dia tidak waras lagi (Mrk 3:21). Sebelumnya , kaum Farisi sudah bersekongkol dengan orang orang Herodes untuk membunuh Dia. Murid murid yang paling dekatpun tidak mengenal Dia, dan akhirnya lari meninggalkan Dia, membiarkan Dia mati dengan cara yang mengerikan. Masihkah Dia dapat dipercaya?  Persis ketika semua tampaknya gagal, muncullah pengakuan iman dari seorang kepala pasukan, yang merupakan klimaks Injil Markus, “Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya demikian, berkatalah ia “ Sungguh, orang ini adalah Anak Allah”  Seorang katekumen akhirnya ditantang untuk mengambil keputusan iman seperti kepala pasukan itu.  Apakah kita yakin dan sadar bahwa hidup, kehadiran,dan perbuatan perbuatan kita seharusnya juga merupakan undangan bagi orang lain untuk mengambil keputusan iman? Ingat akan firman Tuhan hari ini rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, Karena proses belajar akan terus kita jalani seumur hidup kita. Jangan menutup telinga dan hati kita terhadap Tuhan. 

Butir permenungan.

Peristiwa kenaikan Tuhan berperan sebagai pembukaan seluruh Kisah Para Rasul. Kisah Para Rasul menceritakan berkembangnya Gereja awal dalam melaksanakan tugas perutusan yang dipercayakan oleh Kristus, dibawah bimbingan dan kuasa Roh Kudus (Kis 1:8)  Yang menjadi pusat permenungan bukan lagi Kristus yang mulia, tetapi Gereja yang diutus meneruskan karya keselamatan yang sudah dirintis –Nya. Sebelum menjalankan perutusannya , Gerela perlu disiapkan.

Pertama, Gereja disiapkan untuk mewartakan dan mewujudkan Kerajaan Allah. Itulah sebabnya “ selama empat puluh hari  Ia berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah” (Kis 1:3)  Artinya sebelum Yesus naik kesurga , para murid sudah mendapatkan pembekalan sempurna mengenai Kerajaan Allah yang harus mereka wartakan. Mewujudkan Kerajaan Allah pada dasarnya berarti menyatakan kemurahan hati Allah seperti halnya Yesus “ yang berjalan keliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai iblis” (Kis 10:38)  Kita semua diharapkan menjadi “........ umat kepunyaan Nya sendiri, yang rajin berbuat baik” (Tit 2:14)

Kedua,  cakrawala hidup Gereja diperluas. Umat Allah Perjanjian Lama mempunyai cakrawala yang sempit, sebatas “Israel” (Kis 1:6)  Gereja diajar untuk mempunyai wawasan yang luas tanpa batas , seluruh dunia. (Kis 1:8)  dengan berbagai macam kecemasan dan harapannya, keprihatinan dan kegembiraannya. Dalam seluruh wilayah kehidupan manusia dan dunia  inilah Kerajaan Allah harus ditegakkan.

Ketiga,  Gereja diajar untuk melihat sejarah dalam perspektif harapan , tidak sekadar terkungkung oleh yang masa ini (Kis 1:6) , tetapi terbuka kemasa depan, yaitu saat yang ditetapkan Bapa menurut kuasa-Nya (Kis 1:7) Selain itu , Gereja diyakinkan bahwa tidak akan dibiarkan sendirian. Kepada Gereja akan diberikan janji Bapa yaitu Roh Kudus yang akan selalu menyertai dan memimpin mereka. Penyertaan ini sangat jelas dalam sejarah Gereja sejauh dikisahkan dalam Kisah Para Rasul . Semua peristiwa yang melintas dalam hidup Gereja , termasuk penganiayaan, mempunyai arti tersendiri dalam rencana Allah (lihat misalnya Kis. 8:1.4,11: 19-21)  Pada hari ini marilah kita mensyukuri iman dan panggilan kita , karena panggilan kita itu amat kaya dan luar biasa, yakni kita diundang oleh Tuhan untuk ambil bagian dalam kemuliaan-Nya. Cara pandang yang melihat hidup kita sebagai orang yang serba susah, menderita, banyak salib dan sengsaranya tentulah satu sisi kehidupan umat beriman. Namun , ingatlah pula bahwa sisi lain dari hidup iman kita adalah kelimpahan martabat sebagai orang orang kudus yang telah diselamatkan Tuhan Yesus. Perayaan Kenaikan Tuhan mesti mengingatkan kita semua bahwa tujuan utama hidup kita ialah ikut mulia bersama Tuhan Yesus. Maka orang beriman yang hidupnya serba cemberut, serba pesimis, serba mengeluh, serba tidak puas rasa rasanya tidak berada dijalur yang pas dengan hakikat panggilan hidup kita sebagai murid murid Tuhan.

Doa.

Ya Tuhan yang mahakuasa, bantulah kami umat-Mu untuk sadar bahwa hidup kami merupakan proses untuk berani bangkit menjadi manusia baru dengan meninggalkan dosa dosa . Amin 

 

 

 

 

Kami memberitakan Kristus yang tersalib;  Dialah kekuatan Allah dan hikmat Allah.

0 komentar:

Post a Comment