March 25, 2022

RENUNGAN HARIAN, JUMAT PRA PASKAH V 8 APRIL 2022

 Kalender Liturgi Jumat 8 Apr 2022

Warna Liturgi: Ungu

Bacaan I  Yer 20:10-13
Aku telah mendengar bisikan banyak orang, "Kegentaran datang dari segala jurusan! Adukanlah dia! Mari kita mengadukan dia!" Semua sahabat karibku mengintai apakah aku tersandung jatuh. Kata mereka, "Barangkali ia membiarkan dirinya dibujuk, sehingga kita dapat mengalahkan dia dan dapat melakukan pembalasan kita terhadap dia!" Tetapi Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah, sebab itu orang-orang yang mengejar aku akan tersandung jatuh, dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka akan menjadi malu sekali, sebab mereka tidak berhasil; suatu noda yang selama-lamanya tidak akan terlupakan! Ya Tuhan semesta alam, yang menguji orang benar, yang melihat batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku. Menyanyilah untuk Tuhan, pujilah Dia! Sebab Ia telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 18:2-3a.3b-4.5-6.7
Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan, dan Ia mendengar suaraku.
*Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku! Ya Tuhan, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku.
*Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! Terpujilah Tuhan, seruku; maka aku pun selamat daripada musuhku.
*Tali-tali maut telah meliliti aku, dan banjir-banjir jahanam telah menimpa aku, tali-tali dunia orang mati telah membelit aku, perangkap-perangkap maut terpasang di depanku.
*Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.

Bait Pengantar Injil  Yoh 6:64b.69b
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.

Bacaan Injil  Yoh 10:31-42
Sekali peristiwa orang-orang Yahudi mau melempari Yesus dengan batu.
Tetapi kata Yesus kepada mereka, "Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku Kuperlihatkan kepadamu; manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku dengan batu? Jawab orang-orang Yahudi itu, "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah, dan karena Engkau menyamakan diri-Mu dengan Allah, meskipun Engkau hanya seorang manusia."  Kata Yesus kepada mereka, "Tidakkah ada tertulis dalam kitab Tauratmu 'Aku telah berfirman: Kamu adalah allah?' Padahal Kitab Suci tidak dapat dibatalkan! Maka, Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah, masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia 'Engkau menghujat Allah!' Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah? Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah kamu percaya kepada-Ku. Tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa ada dalam Aku dan Aku di dalam Bapa." Sekali lagi mereka mencoba menangkap Yesus, tetapi Ia luput dari tangan mereka. Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes dulu membaptis orang, lalu Ia tinggal di situ.  Banyak orang datang kepada-Nya dan berkata, "Yohanes memang tidak membuat satu tanda pun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini adalah benar." Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan. 
 

Renungan.

Masa Pra Paskah yang kita jalani merupakan retret agung gereja sekaligus merupakan kesempatan kita untuk berbenah diri, berberes diri dalam tiga hal : Kerohanian, Kemanusiaan dan Solidaritas. Karya kita didunia akan mengalami pengaruh ( berdaya ubah) kalau dilakukan dengan doa dan karya   sesuai kehendak Allah. Maka tepatlah jika kita mengisi masa Pra Paskah ini dengan dengan olah rohani, olah rasa, dan olah jasmani dalam karya nyata supaya Allah dimuliakan dan diimani oleh semua orang. Itu sesuai dengan Sabda Tuhan hari ini yaitu kita diajak mengutamakan olah rohani dalam doa agar kita dapat mengenal Allah secara benar.  “Supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa ada dalam Aku dan Aku di dalam Bapa." ( Yoh 10:38 ) Itulah Sabda Tuhan yang inspiratif untuk mengisi masa retret agung Gereja dimasa Pra Paskah ini. Kesatuan Allah Bapa dan Allah Putra adalah suatu misteri ilahi yang belum dikenal secara baik oleh masyarakat, tempat Yohanes menulis Injilnya. Kini Yesus memperkenalkan kepada kita bahwa Allah Bapa dan diri-Nya adalah satu. Kesatuan Allah Bapa dan Putra menandakan bahwa Allah adalah esa. Keesaan Allah menjadi tanda iman kita supaya menjadi pemersatu dalam kasih Allah.  Panggilan hidup kita adalah supaya bersatu sebagaimana Allah sendiri satu adanya. Pengetahuan kita akan Allah akan lengkap dan sempurna jika mengenal Allah secara benar, Oleh karena itu, panggilan kita sebagai orang Katolik adalah setiap hari mencari Allah dalam hidup dan Sabda-Nya, serta Sakramen-Nya. Tanpa itu , kita tidak akan menjadi Katolik yang sejati. Menjadi Katolik tidak lain adalah menjadi murid Yesus . Itu berarti saya bersatu dan mencari Yesus, bersekutu dengan-Nya seperti Dia selalu didalam Allah Bapa. Masa Pra Paskah mengundang kita untuk kembali bersatu dengan-Nya dengan sikap hidup tobat.

Butir permenungan.

Semakin orang belajar terus-menerus kiranya akan merasakan bahwa semakin banyak hal yang tidak diketahui, demikian juga semakin suci seseorang juga semakin sulit dipahami, itulah kebenaran hidup. Yesus yang ‘senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya’ menimbulkan pertanyaan bagi orang banyak, tetapi juga semakin “banyak orang orang percaya kepadaNya”. Sabda atau Warta Gembira hari ini kiranya dapat menjadi bahas mawas diri perihal perjalanan hidup iman kita dan juga pendalaman iman selama masa Prapaskah ini.  Apakah kita semakin beriman atau percaya kepada Tuhan, kepada Penyelenggaraan Ilahi; kita semakin mengenal Tuhan atau Yesus yang kita imani. Dengan kata lain kita juga ‘senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada Tuhan’ alias berbudi pekerti luhur. Secara konkret kita juga semakin taat-setia pada perjanjian-perjanjian yang pernah kita ikrarkan, misalnya janji baptis, janji perkawinan atau imamat, kaul hidup membiara, janji pelajar / mahasiswa, janji pekerja atau pegawai, sumpah jabatan, dst. Kita tumbuh berkembang semakin dikasihi oleh Tuhan dan sesama manusia. Kita meneladan Yesus yang bersabda: “Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku”: kita berbicara atau bercakap-cakap atau curhat dengan sesama manusia perihal sabda Tuhan atau janji-janji yang pernah kita ikrarkan, dan tentu saja juga saling membantu atau bergotong royong dalam penghayatan atau pelakaanaan janji-janji tersebut. “Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan Tuhan dan engkau; berdoalah kepada Tuhan, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami.”(Bil 21:7), demikian kata-kata dari umat yang telah berdosa kepada Musa. Mungkinkah kita juga telah ‘berkata-kata melawan Tuhan’ antara lain berkata-kata perihal “percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya.”(Gal 5:19-21)?  Jika kita memang telah melakukan hal-hal itu alias berdosa, marilah kita bertobat, “berdoalah kepada Tuhan”. Berdoa berarti mengarahkan hati sepenuhnya kepada Tuhan, maka berdoa dapat kita lakukan dimana dan kapan saja, “supaya dijauhkanNya ular-ular ini dari pada kami”. Bukankah banyak orang takut kepada ular? Ular sering menjadi symbol kejahatan, tetapi juga symbol penyembuhan atau pengobatan, sebagaimana dipakai oleh apotik-apotik dengan symbol ular yang melilit-lilit salib.  Bagi kita yang beriman kepada Yesus Kristus, yang bergantung di kayu salib adalah Yesus Kristus yang kita imani, maka ketika berdoa silahkan menatap dan bersembah-sujud kepada Yang Tersalib, dimana ada kasih pengampunan dan penyembuhan yang luar biasa. Rasanya ketika kita berani menatap dan bersembah-sujud kepada yang Tersalib, maka kita tidak akan berkata-kata melawan Tuhan, dan ada kemungkinan kita akan berdoa seperti Yang Tersalib: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Luk 23:34). Selanjutnya diharapkan kata-kata yang keluar dari mulut kita senantiasa menyejukkan, mendamaikan dan mengampuni yang lain. Marilah memandang dan bersembah-sujud kepada Yang Tersalib.

 Doa.

Ya Tuhan yang maha baik, ajarilah kami umat-Mu untuk pada masa Pra Paskah ini lebih bertekun dalam mendekat dengan-Mu . Amin.

 

 

 

 

Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.

0 komentar:

Post a Comment