March 25, 2022

RENUNGAN HARIAN, SABTU PRA PASKAH V 9 APRIL 2022

Kalender Liturgi Sabtu 9 Apr 2022

Warna Liturgi: Ungu

Bacaan I  Yeh 37:21-28
Beginilah firman Tuhan Allah,  "Sungguh, Aku menjemput orang Israel
dari tengah bangsa-bangsa, ke mana mereka pergi; Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan akan membawa mereka ke tanah mereka. Aku akan menjadikan mereka satu bangsa di tanah mereka, di atas gunung-gunung Israel, dan satu orang raja memerintah mereka seluruhnya; mereka tidak lagi menjadi dua bangsa, dan tidak lagi terbagi menjadi dua kerajaan. Mereka tidak lagi menajiskan dirinya dengan berhala-berhala, atau dewa-dewa mereka yang menjijikkan, atau dengan semua pelanggaran mereka. Tetapi Aku akan melepaskan mereka, dari segala penyelewengan mereka, dengan mana mereka berbuat dosa. Aku akan mentahirkan mereka, sehingga mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahnya. Maka hamba-Ku Daud akan menjadi rajanya, dan mereka semuanya akan mempunyai satu gembala. Mereka akan hidup menurut peraturan-peraturan-Ku dan melakukan ketetapan-ketetapan-Ku dengan setia. Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang mereka tinggal; Sungguh, mereka, anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya,
dan hamba-Ku Daud menjadi raja mereka untuk selama-lamanya. Aku akan mengadakan perjanjian damai dengan mereka, dan itu akan menjadi perjanjian yang kekal dengan mereka. Aku akan memberkati mereka dan melipat gandakan mereka, dan memberikan tempat kudus-Ku di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya. Tempat kediaman-Ku pun akan ada pada mereka; Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Maka bangsa-bangsa akan mengetahui, bahwa Aku, Tuhan, menguduskan Israel, pada waktu tempat kudus-Ku berada di tengah-tengah merekauntuk selama-lamanya."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Yer 31:10.11-12b.13
Tuhan Allah menjaga kita seperti gembala menjaga kawanan dombanya.

*Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa, beritahukanlah itu di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerakkan Israel akan mengumpulkannya kembali, dan menjaganya seperti gembala terhadap kawanan dombanya!

*Sebab Tuhan telah membebaskan Yakub, telah menebusnya
dari tangan orang yang lebih kuat dari padanya. Mereka akan datang bersorak-sorak di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebajikan Tuhan.
*Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai,
orang-orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur dan menyukakan mereka sesudah kedukaan.

Bait Pengantar Injil Yeh 18:31
Buanglah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku
dan perbaharuilah hati serta rohmu.

Bacaan Injil  Yoh 11:45-56
Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria, dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus terhadap Lazarus percaya kepada-Nya. Tetapi ada yang pergi kepada orang-orang Farisi, dan menceriterakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu. Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul. Mereka berkata, "Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mujizat. Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya, lalu orang-orang Roma akan datang, dan merampas tempat suci kita serta bangsa kita."  Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka, "Kamu tidak tahu apa-apa! Kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa."  Hal itu dikatakan Kayafas bukan dari dirinya sendiri. Tetapi, sebagai Imam Besar pada tahun itu, ia bernubuat bahwa Yesus akan mati untuk seluruh bangsa; bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai. Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia. Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di antara orang-orang Yahudi. Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim. Di situ Ia tinggal bersama murid-murid-Nya. Waktu itu hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu. Mereka mencari Yesus, dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain, "Bagaimana pendapatmu?  Akan datang jugakah Ia ke pesta?"
Demikianlah sabda Tuhan. 


Renungan.

Bacaan Injil hari ini memberi kesan bahwa Yesus sengaja dikurbankan oleh Mahkamah Agama demi keselamatan seluruh bangsa. Mengapa Yesus harus dikurbankan? Apakah karena perbuatan-Nya dianggap jahat? Bukan demikian. Yesus mulai begitu populer dimata rakyat karena kemampuan-Nya untuk membuat mukzijat dan banyak tindakan mengagumkan lainnya. Alih alih anggota Mahkamah Agama mendukungnya, mereka justru menjadi semakin khawatir. Jika popularitas Yesus dibiarkan , bukan mustahil akan terjadi keributan dikalangan rakyat, antara mereka yang pro Yesus melawan mereka yang anti Yesus. Oleh karena itu, dasar mereka untuk menangkap Yesus adalah demi keselamatan bangsa dari ancaman tentara Romawi . Semua tahu bahwa tentara Romawi dikirim ke Palestina untuk menjaga keamanan dan ketenteraman. Mereka akan menindak dengan tegas jika terjadi keributan diwilayah tanggung jawab mereka.  Injil Yohanes memberi komentar yang menarik dari kesepakatan untuk membunuh Yesus demi keselamatan bangsa.  Bagi penginjil , kesepakatan yang diprakasai oleh Imam Agung Kayafas itu merupakan suatu nubuat. kematian-Nya dan kebangkitan-Nya adalah suatu pengorbanan, bukan hanya bagi keselamatan umat Israel tetapi bagi umat manusia seluruh dunia. Suatu ironi yang sarat makna . Yesus yang dikorbankan itu ternyata menjadi Penyelamat. Hidup kita sebagai umat beriman Kristiani memang berawal dari suatu ironi Illahi . Yesus rela meninggalkan kemuliaan-Nya, merendahkan diri menjadi manusia yang harus mati disalib demi keselamatan umat (bdk Flp 2 : 6-11) Salib bukan lagi  tanda kekalahan tetapi menjadi tanda kemenangan karena Dia dibangkitkan dari mati. Pengurbanan Yesus menjadi teladan bagi kita dalam menghayati hidup Kristiani . Berkurban demi keselamatan sesama bukanlah suatu kekalahan tetapi suatu kemenangan . Biji gandum memang harus mati agar menghasilkan banyak buah .Jika semangat Yesus ini menjadi semangat kita semua,  Kerajaan Allah akan semakin nyata ditengah kita.

 

Butir permenungan.

Hari ini adalah hari terakhir sebelum kita memasuki “Pekan Suci”, hari-hari untuk merayakan puncak iman kita, Wafat dan Kebangkitan Yesus, Pesta Paskah. Dalam Warta Gembira hari ini dapat kita baca bahwa para tokoh orang-orang Yahudi bersiap-siap untuk menangkap dan membunuh Yesus, antara lain mereka berkata: “Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mujizat. Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita.” Dan Kayafas, salah seorang dari mereka berkata: “Kamu tidak tahu apa-apa, dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa”. Memang Yesus akan ‘mati’ , sebagaimana diramalkan oleh para nabi, mati demi keselamatan seluruh bangsa di dunia, lebih-lebih atau terutama adalah keselamatan jiwa manusia. Sementara itu di kalangan.rakyat atau orang banyak bertanya-tanya: “Bagaimana pendapamu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?” Pesta Paskah adalah pesta besar atau agung dan bagi kita berarti mengenangkan Wafat dan Kebangkitan Yesus, yang setiap kali kita kenangkan di dalam Perayaan Ekaristi, ibadat utama bagi kita semua yang beriman kepadaNya. Maka marilah kita bersiap-siap memasuki ‘Pekan Suci’ sambil mengenangkan panggilan dan tugas pengutusan kita masing-masing: “Apakah kita berani mati demi keselamatan sesama dan saudara-saudari kita?” Tentu saja yang kami maksudkan dengan ‘mati’ adalah mempersembahkan diri seutuhnya pada penghayatan panggilan dan pelaksanaan tugas pengutusan kita masing-masing. “Mereka tidak lagi menajiskan dirinya dengan berhala-berhalanya atau dewa-dewa mereka yang menjijikkan atau dengan semua pelanggaran mereka. Tetapi Aku akan melepaskan mereka dari segala penyelewengan mereka, dengan mana mereka berbuat dosa, dan mentahirkan mereka, sehingga mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahnya” (Yeh 37:23). Kutipan ini kiranya menggambarkan apa yang akan dilakukan Yesus atau kita kenangkan di dalam Pekan Suci yang akan datang. Marilah kita mawas diri: “Apakah kita masih atau tidak lagi menajiskan diri dengan berhala-berhala atau dewa-dewa yang menjijikkan atau dengan melanggar aneka janji atau aturan?” Secara liturgis kita semua telah dilepaskan dari segala penyelewengan tersebut, yaitu ketika kita dibaptis atau dipermandikan. Maka baiklah secara khusus saya mengajak kita semua untuk mawas diri dan mengenangkan rahmat baptisan yang telah kita terima: sejauh mana dalam permenungan atau refleksi di masa Prapaskah ini kita semakin tergerak untuk taat-setia pada janji baptis, hanya mau mengabdi Tuhan Allah saja dan menolak semua godaan setan. Kita akan mengenangkan ketaatan dan kesetiaan Yesus pada tugas pengutusanNya, antara lain dengan menderita dan wafat di kayu salib dan bangkit dari mati demi keselamatan seluruh bangsa manusia.

Doa.

Ya Tuhan, semoga kami dapat memperlakukan orang lain sebagai subyek dan bukan karena kepentingan yang menguntungkan diri sendiri. Amin.

 

 

 

 

 

Tuhan Allah menjaga kita 

seperti gembala menjaga kawanan dombanya.

 

 

0 komentar:

Post a Comment