Kalender Liturgi Rabu 6 Apr 2022
Warna Liturgi: Ungu
Bacaan I
Dan 3:14-20.24-25.28
Sekali peristiwa berkatalah Nebukadnezar, raja Babel, kepada Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, "Apakah benar, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu? Sekarang, jika kamu bersedia, demi mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi,
rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai
jenis bunyi-bunyian, sujudlah menyembah
patung yang kubuat itu! Tetapi jika kamu
tidak menyembah, seketika itu juga kamu
akan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?" Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab, "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan
kami, Ia akan melepaskan kami dari
perapian yang menyala-nyala itu, dan dari
dalam tanganmu, ya Raja. Tetapi
seandainya tidak, hendaklah Tuanku mengetahui, bahwa kami tidak akan memuja dewa Tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu." Maka meluaplah
kegeraman Nebukadnezar. Air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan
Abednego. Lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lebih panas dari
yang biasa. Kepada beberapa orang yang
sangat kuat dari tentaranya dititahkannya
untuk mengikat Sadrakh, Mesakh dan Abednego, dan mencampakkan mereka ke dalam perapian yang menyala-nyala itu. Tetapi terkejutlah Raja Nebukadnezar, lalu bangun dengan segera. Berkatalah ia kepada para menterinya, "Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api
itu?" Jawab mereka kepada raja, "Benar, ya
Raja!" Kata raja, "Tetapi ada
empat orang kulihat berjalan-jalan dengan
bebas di tengah-tengah api itu. Mereka
tidak terluka, dan yang keempat itu
rupanya seperti anak dewa!" Maka
berkatalah Nebukadnezar, "Terpujilah
Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia
telah mengutus malaikat-Nya
dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya, tetapi melanggar titah raja, yang menyerahkan tubuh mereka karena mereka tidak mau memuja dan menyembah allah
mana pun kecuali Allah mereka."
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Tanggapan T.Dan 3:52.53.54.55.56
*Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami.
U: Kepada-Mulah pujian selama
segala abad.
*Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus.
U: Kepada-Mulah pujian selama
segala abad.
*Terpujilah Engkau dalam Bait-Mu yang mulia dan
kudus.
U: Kepada-Mulah pujian selama
segala abad.
*Terpujilah Engkau di atas takhta kerajaan-Mu.
U: Kepada-Mulah pujian selama
segala abad.
*Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya.
U: Kepada-Mulah pujian selama
segala abad.
*Terpujilah Engkau di bentangan langit.
U: Kepada-Mulah pujian selama
segala abad.
Bait
Pengantar Injil Luk 8:15
Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik
dan menghasilkan buah dalam ketekunan.
Bacaan
Injil Yoh 8:31-42
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada
orang-orang Yahudi yang percaya
kepada-Nya, "Jikalau kamu tetap
dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah
murid-Ku, dan kamu akan mengetahui
kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
Jawab mereka, "Kami adalah keturunan
Abraham, dan tidak pernah menjadi hamba
siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan
merdeka?" Kata Yesus kepada mereka,
'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa, dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah; yang tetap tinggal dalam rumah adalah anak. Tetapi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka. Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham,
tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu.
Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang
Kukatakan, seperti halnya kamu melakukan apa yang kamu dengar dari bapamu." Jawab mereka kepada-Nya, "Bapa kami ialah
Abraham." Kata Yesus kepada mereka,
"Sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku;
Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu,
yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah!
Pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh
Abraham. Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu
sendiri." Jawab mereka, "Kami tidak dilahirkan dari zinah.
Bapa kami satu, yaitu Allah." Kata Yesus kepada mereka, "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi
Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku."
Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan.
Pernah anda mengamati dua orang berdebat? Setelah semuanya lelah berteriak teriak, masih saja ada yang mau berkelahi. Kata kata tidak bisa mengalahkan, lalu ganti adu kekuatan. Kata kata yang keluar dari mulut justru membuat hati panas , mendidih. Sekarang emosi yang ambil kendali orang orang yang sedang cekcok. Darah semakin panas, membakar otot ototnya, ini semakin berbahaya, karena jika emosi naik, cara berfikir kita menjadi buntu. Logika kita tidak jalan. Nah kita bisa membayangkan , jika pikiran buntu, apa saja bisa terjadi, termasuk yang tidak pernah kita bayangkan atau kita pikirkan sebelumnya. Demikian juga jika kita mengikuti pembicaraan Yesus dengan orang orang Yahudi. Mungkin kita akan berkomentar. “Waduh , semakin seru perdebatan mereka” Orang bisa panas hatinya, dan jika orang tidak siap dengan omongan dan jawaban Yesus, mereka bisa marah dan akhirnya melempari batu atau berkelahi. Ketegasan memang penting berhadapan dengan orang lain. Namun, cara atau metode juga penting. Bagaimana saya menghadapi orang yang sering melanggar aturan, yang sering merusakkan barang atau mesin perusahaan, misalnya. Kita tetap harus tegas, namun caranya halus. Mungkin ada orang yang kalau dihalusi , tidak menangkap, malah seperti diberi kesempatan. Teori, kiat kiat, macam macam metode menghadapi orang yang sulit , atau orang yang selalu melanggar aturan kiranya banyak beredar disekitar kita. Namun berhadapan dengan orang , dengan pribadi, kita butuh kebijaksanaan, kesabaran dan kadang kadang butuh waktu. Untuk itu kiranya kita juga harus siap menjaga perasaan, baik perasaan orang lain maupun hati (perasaan) diri kita sendiri. Bagaimana sikapku kepada keluarga, orang tua, atau komunitas? Adakah hal hal yang perlu aku perbaiki saat ini, jika marah, jika mengambil keputusan, jika menegur sesama atau rekan sepanggilan?
Butir
permenungan.
Kalau kita menyukai seseorang, kita akan cenderung membelanya kendati duduk persoalan dan perkara belum jelas. Bila kita kurang menyukai seseorang, kita amat sulit melihat kebaikan atau niat baiknya; kita tergoda untuk bersikap tertutup terhadap seluruh keterangan yang membela atau mengingatkan kebaikannya. Adakalanya kita membutakan diri sendiri karena tidak mau melihat hal yang sebenarnya. Kadang-kadang kita terlalu takut untuk berubah demi kebaikan dan kita merasa tidak siap untuk melepaskan sesuatu yang kurang baik dan sudah sempat mengikat kita. Kita harus belajar melihat dengan jernih walaupun kurang kita suka dan berdasarkan pandangan yang jernih kita dapat menolong orang lain untuk melihat dengan jernih juga. Beranilah mengatakan kebenaran tanpa bimbang dan jangan takut dengan imbas yang akan kita tuai akibat kita mengungkap hal yang nyata terjadi. Tuhan Yesus, sembuhkanlah aku agar aku berani melihat apa yang semestinya aku lihat. Anugerahkalah kepadaku cara memandang yang tidak menghakimi. Amin.
Doa.
Ya Tuhan yang mahakasih, berilah kami
umat-Mu, hati yang lemah lembut dan rendah hati seperti Hati Yesus , agar kami
dapat mengatasi persoalan persoalan kami dengan sesama umat-Mu. Amin
Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam
hati yang baik dan menghasilkan buah dalam ketekunan.
0 komentar:
Post a Comment