Kalender Liturgi Sabtu 15 Agt 2020
Warna Liturgi: Hijau
Bacaan I
Yeh 18:1-10.13b.30-32
Tuhan bersabda kepadaku, "Apakah
maksudnya kalian mengucapkan pepatah ini di Israel, 'Ayah-ayah
makan buah mentah, dan gigi anak-anaknya menjadi ngilu?' Demi Aku yang
hidup, demikianlah sabda Tuhan, kalian tidak akan mengucapkan pepatah itu lagi di
Israel. Sungguh, semua jiwa itu Aku yang punya! Baik jiwa ayah
maupun jiwa anak Akulah yang punya! Dan orang yang
berbuat dosa, dia sendirilah yang harus mati. Orang benar
ialah yang melakukan keadilan dan kebaikan. Ia tidak makan
daging persembahan di atas gunung.
Ia tidak memuja-muja berhala-berhala kaum
Israel. Ia tidak mencemari isteri sesamanya dan tidak
menghampiri wanita yang sedang haid.
Ia tidak menindas orang lain. Ia
mengembalikan gadaian orang dan tidak merampas apa-apa. Ia memberi
makan orang lapar dan memberi pakaian kepada orang telanjang. Ia tidak
memungut bunga dan memakan riba. Ia menjauhkan diri dari kecurangan dan melakukan
hukum yang benar dalam hubungan dengan sesama manusia. Ia hidup menurut ketetapan-Ku, dan tetap
mentaati peraturan-Ku; ia berlaku setia. Orang
demikianlah orang yang benar, dan ia pasti hidup," demikianlah
sabda Tuhan Allah. "Tetapi kalau ia melahirkan seorang anak yang
menjadi perampok, dan yang suka menumpahkan darah atau melakukan
salah satu dari kejahatan tersebut,
maka anak itu sendirilah yang harus mati,
dan darahnya tertumpah pada dia sendiri. Oleh karena itu Aku akan
menghukum kalian masing-masing menurut tindakanmu, hai kaum
Israel," demikianlah sabda Tuhan Allah. "Maka
bertobatlah dan berpalinglah dari segala durhakamu, jangan sampai
itu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan. Buanglah daripadamu segala durhaka
yang kalian lakukan terhadap-Ku dan perbaharuilah hati serta rohmu! Mengapakah
kalian mau mati, hai kaum Israel?
Aku tidak berkenan akan kematian
seseorang yang harus ditanggungnya,"
demikianlah sabda Tuhan Allah. "Oleh
karena itu bertobatlah, supaya kalian hidup."
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Tanggapan Mzm 51:12-15.18-19
Ciptakanlah
hati murni dalam diriku, ya Allah.
*Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya
Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah
membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
*Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan
teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Maka aku akan
mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang durhaka, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.
*Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban
sembelihan; dan kalaupun kupersembahkan
kurban bakaran, Engakau tidak menyukainya.
Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang
remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Bait
Pengantar Injil Mat 11:25
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan
bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum
sederhana.
Bacaan
Injil Mat 19:13-15
Sekali peristiwa orang membawa anak-anak
kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan
tangan-Nya atas mereka dan mendoakan
mereka. Tetapi murid-murid Yesus memarahi orang-orang itu. Maka Yesus
berkata, "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah
menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku. Sebab orang-orang seperti merekalah
yang empunya Kerajaan Surga."
Lalu Yesus meletakkan tangan-Nya atas
mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ.
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan.
Dalam Injil
hari ini , Yesus membiarkan anak anak datang kepada-Nya, sebab orang orang
seperti mereka mempunyai Kerajaan Surga. Lalu, Yesus meletakkan tangan atas
mereka . Tindakan Yesus yang menerima anak anak kecil dan memberkati mereka
menunjukkan kepada kita sifat kebapaan Allah yang Maharahim tampak dalam diri
Yesus. Seperti seorang ayah yang rindu dan sayang kepada anak anaknya, demikian
juga Yesus rindu menerima kita untuk datang kepada-Nya. Kalau kita mau
datang kepada Yesus maka Ia pasti bersedia untuk menerima dan memberkati kita.
Lalu, mengapa Yesus mengatakan bahwa orang seperti anak anak kecil yang
mempunyai Kerajaan Surga? Hati seorang
anak kecil yang juga adalah milik kita dulu bisa membantu untuk bertumbuh dalam
mengimani Yesus dalam kehidupan beriman. Anak kecil itu biasanya menyenangkan
hati bapa dan ibunya. Oleh karena itu, kehadiran anak kecil dalam sebuah
keluarga menjadi hadiah yang menyenangkan . Memang , seringkali tingkah lakunya
menjengkelkan tetapi seketika itu juga sikapnya yang polos meluluhkan
kemarahan orang tuanya. Kehadirannya mendatangkan rasa sukacita bagi keluarga.
Apa yang membuat mereka demikian? Pertama tama , tentu bukan karena mereka
secara fisik kecil tetapi terlebih karena sifatnya yang polos dan bergantung
sepenuhnya kepada orang tuanya. Hidup kita sebagai orang beriman juga akan
berkenan kepada Allah jika kita bersikap dengan suci murni kepada Allah. Iman
yang murni itu berarti percaya sepenuhnya pada penyelenggaraan Allah dalam
hidup. Ia tidak mendua hati apalagi cenderung untuk mencobai Allah . Anak kecil
selalu mengandalkan orangtuanya. Inilah beriman pada Yesus , yaitu selalu
percaya dan mengandalkan Yesus.
Butir permenungan.
Dengan ini, tentu Yesus tidak meminta kita untuk beriman kekanak kanakan, tetapi Yesus membutuhkan sikap seperti seorang anak yang percaya sepenuhnya dengan penyelenggaraan Allah dalam hidup ini. Bersukacita setiap saat sebab kita percaya sepenuhnya semua akan baik baik saja karna masih ada Yesus yang sangat baik dan berkuasa. Beranikah kita beriman seperti seorang anak kecil dihadapan Allah?
Doa.
Allah Bapa
Mahakudus, kami bersyukur, bahwasanya Engkau telah berkenan membuka pintu
Kerajaan Surga bagi kami dengan perantaraan Yesus Putra-Mu terkasih .
Semoga kami mengakui , bahwa Dialah jalan , kehidupan dan kebenaran kami dalam
segala tingkah laku kami. Amin.
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum
sederhana.
0 komentar:
Post a Comment