August 19, 2020

RENUNGAN HARIAN RABU 26 AGUSTUS 2020

Kalender Liturgi Rabu 26 Agt 2020
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  2Tes 3:6-10.16-18
Saudara-saudara, demi nama Tuhan Yesus Kristus kami berpesan,
agar kalian menjauhkan diri dari setiap saudara  yang tidak melakukan pekerjaannya  dan yang tidak menurut ajaran yang telah kalian terima dari kami.  Sebab kalian sendiri tahu, bagaimana kalian harus mengikuti teladan kami,  karena kami tidak lalai bekerja di antara kalian. Kami tidak makan rejeki orang dengan cuma-cuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapa pun di antara kalian. Bukan karena kami tidak berhak menerima rejeki dari kalian, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami  teladan bagi kalian, supaya kalian ikuti. Ketika berada di tengah-tengahmu, kami telah memperingatkan, "Barangsiapa tidak mau bekerja, janganlah ia makan."   Semoga Tuhan damai sejahtera, mengaruniakan damai sejahtera kepadamu, terus-menerus, dalam segala hal. Tuhan menyertai kalian semua. Salam dari padaku, Paulus.  Salam ini kutulis dengan tanganku sendiri.  Inilah tanda dalam setiap surat, beginilah tulisanku.  Semoga kasih karunia Yesus Kristus, Tuhan kita,  menyertai kalian semua!
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 128:1-2.4-5
Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan.
*Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan,  yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!  Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
*Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan  orang laki-laki yang takwa hidupnya.  Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion:  boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.

Bait Pengantar Injil  1Yoh 2:5
Sempurnalah cinta Allah dalam hati orang  yang mendengarkan sabda Kristus.


Bacaan Injil  Mat 23:27-32
Pada waktu itu Yesus bersabda,  "Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab kalian itu seperti kuburan yang dilabur putih. Sebelah luarnya memang tampak bersih,  tetapi sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.  Demikian pula kalian, dari sebelah luar nampaknya benar,  tetapi sebelah dalam penuh kemunafikan dan kedurjanaan.  Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi,  hai kalian orang-orang munafik, kalian membangun makam bagi nabi-nabi  dan memperindah tugu peringatan bagi orang-orang saleh, dan sementara itu kalian berkata, 'Seandainya kami hidup pada zaman nenek moyang kita,  tentulah kami tidak ikut membunuh para nabi.' Tetapi dengan demikian kalian bersaksi melawan dirimu sendiri,  bahwa kalian keturunan pembunuh nabi-nabi itu. Jadi, penuhilah takaran para leluhurmu!"
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.

Saat ini orang orang yang diduga korupsi menyebut Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai lembaga yang busuk, karena KPK sering melakukan operasi tangkap tangan dan memenjarakan para koruptor. Juga ada sekelompok orang yang merasa diri suci , menyebut orang lain sebagai kafir , mereka mengucilkan , menghina dan membunuh orang atas nama agama  dan kepentingan politik. Orang orang baik dan jujur adalah musuh besar mereka. Mereka bangga dengan sikap satanik itu. Serta merasa diri sebagai tokoh panutan masyarakat. Mereka merasa diri paling baik. Tindakan mereka sangat kontras dengan orang yang telah bertumbuh secara rohani dan dekat dengan Tuhan. Mereka melihat bahwa semua yang dilakukannya merupakan tugas perutusan dari Allah.  Sukses dalam pelayanan adalah suatu anugerah Allah. Mereka merasa malu untuk berceritera tentang apa yang telah mereka  lakukan untuk orang lain atau untuk komunitas. Mereka selalu tulus mengapresiasi setiap pelayanan orang lain. Dan ketulusan itu menjadikan nama mereka terpuji diantara semua orang.  Kecaman Yesus terhadap orang orang Farisi dalam Injil hari ini menolong kita untuk selalu mawas diri agar selalu melihat Allah sebagai pusat dan sumber dari semua yang kita terima.Hendaknya kita bekerja dengan tekun dan jujur sebagai seorang hamba untuk kemuliaan Allah dan keselamatan sesama. Kita harus tetap rendah hati melihat kesuksesan pelayanan kita yang menjangkau hati banyak orang . Maka Santa Arnoldus Janses jujur mengatakan bahwa jika pelayanan kita tidak membawa hasil yang memuaskan , berarti Tuhan belum menghendaki atau karena kita bukan orang yang tepat untuk pelayanan itu.

Butir permenungan.

Kita dipanggil untuk mengikuti Kristus, maka itu juga berarti kita hidup menurut teladan-Nya, hidup dengan jujur dan tulus terhadap siapapun . Ketika seseorang mulai bersifat palsu, maka dirinya telah menukar keindahan dengan kebobrokan, menukar keharuman dengan kebusukan, dan akhirnya menukar kebahagiaan dengan kesedihan. Tidak ada yang senang dengan kepalsuan. Karena itu kita juga perlu berjuang untuk  bersikap jujur dan tulus kepada siapapun, jangan biarkan kepalsuan menguasai kita . Sebaliknya tebarkanlah ketulusan dan persahabatan yang hangat dengan semua  orang.

Doa .

Ya Yesus, semoga kami tetap optimis untuk lebih kreatif dan tekun menjalankan tugas pelayanan kami demi kehendak Allah bagi hidup kami . Amin.   

 

 

 

 

Sempurnakanlah cinta Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus.

 

 


0 komentar:

Post a Comment