Kalender Liturgi Senin 17
Agt 2020
Warna Liturgi: Putih
Bacaan I
Sir 10:1-8
Pemerintah yang bijak menjamin ketertiban dalam masyarakat, pemerintah yang arif adalah yang teratur. Seperti para
penguasa, demikian pula para pegawainya; seperti pemerintah kota, demikian pula semua penduduknya. Raja yang tidak
terdidik membinasakan rakyatnya, tetapi sebuah kota sejahtera berkat kearifan
para pembesarnya. Di dalam tangan Tuhan terletak kuasa atas bumi,
dan pada waktunya Ia mengangkat orang yang
serasi atasnya. Di dalam tangan Tuhanlah terletak kemujuran seseorang,
dan kepada para pejabat Tuhan mengaruniakan martabat. Janganlah
pernah menaruh benci kepada sesamamu, apapun juga
kesalahannya, dan jangan berbuat apa-apa
terpengaruh oleh nafsu. Kecongkakan dibenci oleh Tuhan maupun manusia, dan bagi
kedua-duanya kelaliman adalah salah. Pemerintahan beralih dari bangsa yang satu
kepada bangsa yang lain akibat kelaliman, kekerasan dan uang.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan Mzm
101:1a.2ac.3a.6-7
Kamu
dipanggil untuk kemerdekaan, maka abdilah
satu sama lain dalam cintakasih.
*Tuhan, aku hendak menyanyikan kasih setia dan
hukum, aku hendak memperhatikan hidup yang tidak bercela. Aku hendak hidup
dalam ketulusan hati, tiada kutaruh di depan mataku perkara dursila.
*Mataku tertuju kepada orang-orang yang
setiawan, supaya mereka diam bersama-sama aku. Orang yang hidup dengan cara
yang tak bercela, akan melayani aku.
*Orang yang melakukan tipu daya tidak akan diam
di dalam rumahku,
orang yang berbicara dusta tidak akan
tegak di depan mataku.
Bacaan II 1Ptr 2:13-17
Saudara-saudaraku yang terkasih, demi Allah, tunduklah kepada semua lembaga manusia, baik kepada
raja sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, maupun kepada
wali-wali yang ditetapkannya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan mengganjar
orang-orang yang berbuat baik. Sebab
inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan
berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang bodoh. Hiduplah sebagai
orang merdeka, bukan seperti mereka yang
menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah
sebagai hamba Allah. Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu,
takutlah akan Allah, hormatilah raja!
Demikianlah sabda Tuhan.
Bait
Pengantar Injil Mat 22:21
Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu
berikan kepada Kaisar,
dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan
kepada Allah.
Bacaan
Injil Mat 22:15-21
Sekali peristiwa orang-orang
Farisi berunding bagaimana mereka dapat
menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan.
Mereka menyuruh murid-murid mereka
bersama orang-orang Herodian bertanya kepada Yesus, "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang
yang jujur, dan dengan jujur mengajarkan jalan Allah, dan Engkau tidak takut
kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka. Katakanlah
kepada kami pendapat-Mu: Bolehkah membayar pajak kepada Kaisar atau
tidak?" Tetapi Yesus mengetahui
kejahatan hati mereka. Maka Ia lalu berkata, "Mengapa
kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? Tunjukkanlah
kepada-Ku mata uang untuk pajak itu." Mereka membawa suatu dinar kepada
Yesus. Maka Yesus bertanya kepada mereka, "Gambar
dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka, "Gambar dan tulisan
Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka, "Berikanlah
kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan
kepada Kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan
Ketika para pendiri negara kita menggagas sebuah negara, yang mereka pikirkan adalah bagaimana negara Indonesia ini menjadi rumah bersama bagi seluruh rakyat. Kondisi bangsa ini amat heterogen . mempersatukan bangsa yang sangat besar dan luas dengan keaneka ragaman budaya, suku, bahasa, golongan, dan agama serta kepercayaan, bukan suatu pekerjaan yang mudah. Dalam sejarah pernah terjadi ketegangan , ketika kelompok atau golongan tertentu ingin memaksakan ideologinya sebagai dasar negara. Namun kelompok ini gagal karena ideologi itu tidak mampu memayungi seluruh rakyat. Para pendiri negara kita mau belajar dari pengalaman sejarah itu dan memikirkan sebuah ideologi yang bisa menjadi rumah bersama bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila dijadikan dasar negara. Kemampuan untuk memikirkan dan merumuskan dasar negara Pancasila yang terbukti ampuh dapat mempersatukan seluruh rakyat Indonesia yang amat heterogen , menjadi tanda bahwa para pendiri negara kita adalah orang orang yang dikaruniai kebijaksanaan, Kitab Putra Sirakh menegaskan bahwa “Pemerintah yang bijak menjamin ketertiban dalam masyarakat, pemerintah yang arif adalah yang teratur. Seperti para penguasa, demikian pula para pegawainya; seperti pemerintah kota, demikian pula semua penduduknya. Raja yang tidak terdidik membinasakan rakyatnya, tetapi sebuah kota sejahtera berkat kearifan para pembesarnya” Hidup bijaksana seperti ditegaskan oleh Putra Sirakh itu merupakan sebuah kemerdekaan rohani. Yakni hidup yang lepas bebas, tidak terbelenggu oleh kepentingan kepentingan diri atau golongannya. Orang yang telah mengalami kemerdekaan rohani adalah orang yang hidupnya hanya demi kemuliaan Allah dan kesejahteraan sesama. Dia tidak akan terbelenggu oleh tindakan kelaliman , kekerasan dan uang. Karena hal hal itu hanya akan menghancurkan negara dan rakyat..
Butir
permenungan
Hari ini kita bersama memperingati kemerdekaan negara kita yang tercinta. Kita bersama ingin agar negara kita mampu mewujudkan cita cita nya menjadi negara yang adail, makmur dan sejahtera. Untuk itu seluruh rakyat dan terutama para pemimpinnya hendaknya sungguh memiliki kemerdekaan rohani itu. Hal ini telah ditegaskan oleh Santo Petrus “Hiduplah sebagai orang merdeka, bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, .....” Semoga kemerdekaan rohani menjiwai kita semua.
Doa
Allah Bapa yang maha kuasa, Engkau telah
menganugerahkan kemerdekaan kepada nusa dan bangsa kami, Kami mohon lindungilah
tanah air kami, agar tetap bebas merdeka dan aman sentosa, sehingga seluruh
rakyat dengan tenang dan bebas mengabdi Engkau dan sesama, Amin,
Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada
Kaisar,
dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan
kepada Allah.
0 komentar:
Post a Comment