May 27, 2020

RENUNGAN HARIAN, JUMAT 5 JUNI 2020

Kalender Liturgi Jumat  5 Juni 2020
PW S. Bonifasius, Uskup dan Martir
Warna Liturgi: Merah

Bacaan I  2Tim 3:10-17

Saudara terkasih,
  engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku,
pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku dan ketekunanku.   Engkau telah ikut menderita penganiayaan dan sengsara  seperti yang telah kuderita di Antiokhia, di Ikonium dan di Listra.  Semua penganiayaan itu kuderita,  dan Tuhan telah melepaskan daku dari semua itu.  Memang setiap orang yang mau hidup saleh dalam Kristus Yesus  akan menderita aniaya. Sebaliknya orang jahat dan penipu akan bertambah jahat; mereka menyesatkan dan disesatkan. Tetapi engkau, hendaklah tetap berpegang pada kebenaran  yang telah engkau terima dan engkau yakini,  dengan selalu mengingat  orang yang telah mengajarkannya kepadamu.  Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci  yang dapat memberi hikmat kepadamu  dan menuntun engkau kepada keselamatan  oleh iman kepada Kristus Yesus.  Segala tulisan yang diilhamkan Allah  memang bermanfaat untuk mengajar,
untuk menyatakan kesalahan,  untuk memperbaiki kelakuan,  dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.  Dengan demikian  orang-orang kepunyaan Allah diperlengkapi  untuk setiap perbuatan baik.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 119:157.160.161.165.166.168
Besarlah ketenteraman orang-orang  yang mencintai hukum-Mu, ya Tuhan.
*Pengejar dan lawanku banyak,  tetapi aku tidak menyimpang dari peringatan-peringatan-Mu.  *Dasar firman-Mu adalah kebenaran
dan untuk selama-lamanya segala hukum-Mu yang adil.
*Para pembesar mengejar aku tanpa alasan,  tetapi hanya terhadap firman-Mu hatiku gemetar. 
*Besarlah ketenteraman orang-orang yang mencintai hukum-Mu,
tidak ada batu sandungan bagi mereka.
*Aku menantikan keselamatan  yang datang dari pada-Mu, ya Tuhan,
dan perintah-perintah-Mu kulakukan.
*Aku berpegang pada titah dan peringatan-peringatan-Mu,  sebab seluruh hidupku terbuka di hadapan-Mu.

Bait Pengantar Injil  Yoh 14:23
Barangsiapa mengasihi Aku, akan mentaati sabda-Ku.  Bapa-Ku akan mengasihi dia,  dan Kami akan datang kepadanya.

Bacaan Injil   Mrk 12:35-37
Pada suatu hari Yesus mengajar di Bait Allah, katanya,   "Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan,  bahwa Mesias adalah anak Daud?
Daud sendiri berkata dengan ilham Roh Kudus,  'Tuhan telah bersabda kepada Tuanku:  Duduklah di sisi kanan-Ku,  sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.'  Jadi Daud sendiri menyebut Dia Tuannya,
bagaimana mungkin Ia sekaligus anaknya?"  Orang yang besar jumlahnya mendengarkan Yesus  dengan penuh minat.
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.

Masih ingat lirik lagu Mana mungkin yang dinyanyikan Broery Marantika?  “ Mana mungkin ikan berenang , bila tiada airnya, mana mungkin langit tiada mendung hujan turun ke bumi”   Pertanyaan  Bagaimana mungkin? Bisa muncul ketika memandang keajaiban keajaiban diluar nalar atau melihat sesuatu yang spektakuler. Misalnya seseorang yang bisa selamat dari kecelakaan padahal kejadiannya dalam hitungan detik seharusnya menghancurkan dia.Bisa jadi orang tersebut berhenti sejenak, menarik nafas dan spontan keluar dari mulutnya , Bagaimana mungkin ya? Bisa jadi karya Allah dinyatakan dalam dirinya. Banyak orang tidak bisa menjelaskan misteri hidup.   Yesus membuat para ahli Taurat kebingungan ketika diminta menjelaskan gelar Anak Daud . Bagaimana mungkin Mesias adalah Anak Daud sementara Daud memanggil Dia sebagai Tuannya. Yesus membongkar kebodohan mereka sebagai pengajar dan atas ketidakpedulian mereka terhadap apa yang diajarkan oleh Perjanjian Lama mengenai Mesias yang sebenarnya. Yesus satu satunya Anak Allah dan satu satunya jalan keselamatan bagi semua manusia. Gelar Anak Daud berlaku secara biologis maupun juga spiritual. Gelar ini selalu diserukan oleh orang orang sakit dan tersingkir untuk mendapat pertolongan Allah. Yesus Anak Daud kasihanilah kami. Sikap yang dibutuhkan untuk memahami misteri Allah  dalam peristiwa kehidupan kita adalah mendengarkan . Orang banyak bersama Yesus ketika Ia mengajar di Bait Allah . Orang mendengarkan lewat hati nurani .memiliki kepekaan supaya dapat membedakan mana yang baik menurut kehendak Allah dan mana yang menyesatkan.

Butir permenungan.

Pada bacaan pertama , kita dapat belajar dari Tobit, Ketika ia besa melihat setelah buta sekian tahun lamanya, matanya disembuhkan. Apa reaksi pertamanya? Bukannya SMS atau telpon atau mentraktir keluarganya, tetapi langsung memuji Tuhan  “Terpujilah Allah, Terpujilah nama-Nya yang besar...... Segala yang kita  terima sebaiknya kita kembalikan kepada Allah lagi , sebab dari Dialah segala yang baik datang. Reaksi spontan yang selalu kembali kepada Tuhan mestilah dilatih . Tutur kata, pikiran, dan perbuatan yang secara spontan bersifat mendamaikan, penuh syukur, dan iman mesti dilatih dengan disiplin. Hidup rohani tak akan terolah dengan sendirinya, namun memerlukan ketekunan dan kedisiplinan hidup rohani ini.

 

Doa.

Ya Yesus , berilah kami hati yang siap sedia mendengarkan sehingga kami dapat semakin mengenal dan mengikuti kehendak-Mu . Amin.

 

 

Pujilah Tuhan, hai jiwaku!   Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup, 
dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.

 

 


0 komentar:

Post a Comment