December 28, 2018

RENUNGAN HARIAN ( RABU 2 JANUARI 2019 )


Kalender Liturgi Rabu 2 Jan 2019
PW Snto Basilius Agung dan Gregorius dari Naziance, Uskup.

Bacaan I  1Yoh 2:22-28
Anak-anakku terkasih,  barangsiapa menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus,  dia itu seorang pendusta!  Dan barangsiapa menyangkal baik Bapa maupun Anak,  dia itu adalah antikristus.  Sebab barangsiapa menyangkal Anak, ia juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa mengakui Anak, ia juga memiliki Bapa.  Dan kamu, apa yang telah kamu dengar dari semula, itu harus tetap tinggal di dalam dirimu. Jika apa yang telah kamu dengar dari semula itu tetap tinggal di dalam dirimu, maka kamu akan tetap tinggal di dalam Anak dan di dalam Bapa.  Dan inilah janji yang telah dijanjikan-Nya sendiri kepada kita, yaitu hidup yang kekal.
Semua ini kutulis kepadamu, yaitu mengenai orang-orang yang berusaha menyesatkan kamu.  Sebab di dalam dirimu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari Yesus. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan Yesus mengajar kamu tentang segala sesuatu-- dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta -- dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu,
demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4
Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya,
oleh lengan-Nya yang kudus.
*Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya.
Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa.Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
*Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang dari pada Allah kita.
Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!

Bait Pengantar Injil  Ibr 1:1-2
Dahulu kala  dengan pelbagai cara Allah berbicara kepada leluhur kita
dengan perantaraan para nabi;  pada zaman akhir ini Ia berbicara kepada kita   dengan perantaraan Anak-Nya.

Bacaan Injil  Yoh 1:19-28
Inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus kepadanya beberapa imam dan orang-orang Lewi untuk menanyakan kepadanya, "Siapakah engkau?"  Yohanes mengaku dan tidak berdusta, katanya,   "Aku bukan Mesias!"  Lalu mereka bertanya kepadanya,
"Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?"   Yohanes menjawab: "Bukan!"
"Engkaukah nabi yang akan datang?"   Ia pun menjawab, "Bukan!"
Maka kata mereka kepadanya, "Siapakah engkau?   Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka  yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?"  Jawab Yohanes,   "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun:  Luruskanlah jalan Tuhan  seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya."   Di antara orang-orang yang diutus itu
ada beberapa orang Farisi.  Mereka bertanya kepadanya,   "Mengapa engkau membaptis  jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?"   Yohanes menjawab kepada mereka,
"Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia
yang tidak kamu kenal,  yaitu Dia yang datang kemudian dari padaku.
Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak."   Hal ini terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan,   di mana Yohanes membaptis orang.
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
Anak kecil sering ditanya :” Kalau kamu sudah besar kamu mau jadi apa?” Pertanyaan seperti ini biasa dipertanyakan orang tua anak atau om, tante, atau siapa saja yang ingin tahu cita cita seorang anak. Jawaban bisa bermacam macam, tergantung pengetahuan anak yang diperoleh dari lingkungan keluarga  dan pergaulannya. Ada yang mau jadi tentara , dokter, ahli computer dan lain lain. Masihkah ada yang mau menjawab mau jadi pastor, bruder, atau suster?
Keluarga Basilius terkenal dalam hidup beragamanya . Beberapa anggota keluarga bahkan menjadi Santo atau Santa : Makrina (nenek), Emilia (ibu), Gregorius dari Nyssa dan Petrus Sebastea (dua adiknya). Tentu pengaruh kehidupan beriman dalam keluarga sangat menentukan. Apabila sejak kecil anak sudah diperkenalkan dengan pelbagai praktek hidup beriman yang membahagiakan hidup keluarga, besar kemungkinan anak akan menelusuri panggilannya seturut apa yang dirasakan membahagiakan. Apa sebenarnya hal yang membahagiakan itu?  Menurut murid yang dikasihi Yesus, “ tinggal di dalam Kristus”
Kristus yang diikuti oleh St. Basilius Agung dan beberapa anggota keluarga itulah yang kedatangannya dipersiapkan oleh Yohanes dengan mengutip Yesaya mengatakan .” Akulah  suara orang yang berseru seru  dipadang gurun, Luruskanlah jalan Tuhan, seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya (Yoh 1:23) Ikut ambil bagian dalam “meluruskan jalan Tuhan”  kiranya merupakan panggilan Allah yang dapat memberikan kebahagiaan yang mendalam bagi mereka yang menghayati hidup berimannya secara konsekuen. 
 Tinggal dalam Kristus”   merupakan tujuan hidup setiap orang beriman  Katolik yang perlu ditanamkan pada anak anak dalam keluarga.  

Butir  permenungan
Basilius lahir pada tahun 329 di Kaesarea berasal dari keluarga Kristen yang saleh, Juga Gregorius berasal dari keluarga yang saleh di Nazianze. Keduanya belajar di Athena dan terpilih menjadi Uskup.  Basilius diangkat menjadi Uskup di Kaesarea dan dikenal sebagai Uskup yang berwatak tegas dan bersemangat . Kepandaian , kesucian dan kerendahan hatinya  menjadikan dia seorang tokah panutan bagi umatnya. Selain giat membela kebenaran ajaran iman kristiani terhadap serangan kaum Arian, Basilius juga memperhatikan kepentingan umatnya terutama mereka yang miskin dan melarat.  Gregorius menjadi Uskup Agung Konstantinopel dan menyaksikan keadaan hidup iman umat yang menyedihkan karena pengaruh ajaran sesat Arianisme. Gregorius memulai kariernya  dengan membangun sebuah gereja darurat. Gereja ini disebutnya  “anastasis” yang berarti “kebangkitan” Ia banyak menulis dan mengajar di kota kota yang menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan , untuk membela ajaran iman yang benar dari Arianisme ( yang menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah yang diperanakkan olehAllah Bapa pada waktu tertentu  berbeda dari Bapa dan karena itu lebih rendah dari Bapa.)  Basilius dan Gregorius adalah pembela iman dari bidaah. Dizaman kita  masih ada ajaran sesat seperti Atheisme. Dengan memperingati kedua Santo ini, kita diingatkan agar berani menolak setiap ajaran yang menyesatkan iman . Kita hendaknya berani membela ajaran iman kita yang benar.  Kalau bukan kita yang menjaga, siapa lagi?

Doa
Ya Tuhan, berilah kami kesempatan untuk ikut ambil bagian dalam meluruskan jalan Tuhan yang merupakan panggilan Allah yang dapat memberikan kebahagiaan yang mendalam bagi kami yang menghayati hidup beriman secara konsekuen.  Amin.




Dahulu kala  dengan pelbagai cara Allah berbicara kepada leluhur kita
dengan perantaraan para nabi;  pada zaman akhir ini Ia berbicara kepada kita   dengan perantaraan Anak-Nya.


0 komentar:

Post a Comment