January 3, 2024

RENUNGAN HARIAN JUMAT 05 JANUARI 2024

Kalender Liturgi Jumat  05 Jan 2024

Warna Liturgi: Putih

Bacaan I  1Yoh 3:11-21
Anak-anakku terkasih, inilah berita yang telah kamu dengar dari semula,
yaitu bahwa kita harus saling mengasihi; bukan seperti Kain yang berasal dari si jahat dan membunuh adiknya., Apakah sebabnya Kain membunuh adiknya? Sebab segala perbuatannya jahat, sedang perbuatan adiknya benar. Janganlah kamu heran, saudara-saudara,  apabila dunia membenci kamu. Kita tahu bahwa kita sudah berpindah dari maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita.  Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap berada di dalam maut.  Setiap orang yang membenci saudaranya adalah seorang pembunuh. Dan kamu tahu, tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup kekal di dalam dirinya. Tetapi kita mengetahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; maka kita pun wajib menyerahkan nyawa untuk saudara-saudara kita.  Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan, tetapi ia menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu  bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?  Anak-anakku,  marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah,
tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. Demikianlah kita ketahui bahwa kita berasal dari kebenaran, dan kita dapat menghadap Allah dengan hati tenang, sebab jika kita dituduh oleh hati kita,  Allah adalah lebih besar dari pada hati kita, dan Ia mengetahui segala sesuatu.  Saudara-saudaraku yang kekasih,  jikalau hati kita tidak menuduh kita  maka kita mempunyai keberanian penuh iman  untuk mendekati Allah.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 100:2.3.4.5
Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi.
*Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi!  Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita,  datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
*Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah;  Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita;  kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
*Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian,  bersyukurlah kepada-Nya, dan pujilah nama-Nya!
*Sebab Tuhan itu baik,  kasih setia-Nya untuk selama-lamanya,
dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.

Bacaan Injil  Yoh 1:43-51
Sekali peristiwa  Yesus memutuskan untuk pergi ke Galilea.  Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus.  Lalu Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya, "Kami telah menemukan Dia  yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi,  yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret." Kata Natanael kepadanya,  "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" Kata Filipus kepadanya, "Mari dan lihatlah!" Melihat Natanael datang kepada-Nya,  Yesus berkata tentang dia, "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" Kata Natanael kepada Yesus, "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya,  "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara."  Kata Natanael kepada-Nya, "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" Yesus menjawab, kata-Nya,  "Karena Aku berkata kepadamu  'Aku melihat engkau di bawah pohon ara'  maka engkau percaya?  Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu."   Lalu kata Yesus kepadanya,  "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka,  dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Berhadapan dengan Yang Ilahi , manusia merasa tidak layak . Demikian juga Yohanes Pembaptis . Keyakinan Yohanes Pembaptis bahwa “ Sesudah aku akan datang Dia yang lebih besar dari padaku , membungkuk dan membuka tali kasut – Nya pun aku tak layak ...... “ , menjadi  warisan iman dan nilai kehidupan yang mantab bagi kita . Perjanjian Lama menulis , sikap takut dan hormat bakti kepada Allah merupakan awal kebijaksanaan dan merupakan sikap rendah hati yang dikehendaki Allah . Bagaimana hal ini bisa kita wujudkan untuk zaman ini?

Saat ini kita selalu dihadapkan pada situasi kompetisi . Sejak masih kanak – kanak , nuansa yang ada di antara anak – anak , keluarga dan sekolah adalah kompetisi , Sistim perangkingan di sekolah , adanya aneka lomba dengan memperebutkan juara satu , dua , dan seterusnya . Orang tua akan memberikan hadiah kepada anak kalau ia bisa mencapai lima besar di kelasnya adalah jenis kompetisi . Pemberian reward dan punishment dari perusahaan kepada karyawan untuk memacu produktifitas kerja pun merupakan suatu kompetisi .

Firman Tuhan dan teladan kerendahan hati Yohanes Pembaptis untuk zaman ini harus diberi makna pada sikap rendah hati yang mempunyai akar kata humilis dari kata humus, yang berarti lapisan tanah subur yang memungkinkan pelbagai tumbuhan bisa hidup . Dihadapan Tuhan dan dalam pekerjaan harian berhadapan dengan kuat kuasa Allah , kita hanya bisa bersikap merendahkan diri dan hati . inilah awal dari sikap batin dan segala kebaikan kita. 

 

Butir permenungan .

Cukup sering terjadi dalam persekutuan doa atau kegiatan kerohanian di Gereja : pertentangan , perselisihan . permusuhan dan bahkan juga kebencian karena pribadi pribadi yang ingin menonjolkan diri dan ingin menguasai . Pelayanan dan pewartaan yang seharusnya melayani Tuhan dan mewartakan kasih Allah justru menjadi ajang untuk pewartaan diri , pembuktian arogansi , keangkuhan dan kesombongan diri . Misi Dei berubah menjadi misi diri . Hal ini sering terjadi bukan hanya di kalangan umat biasa , tetapi juga di antara para pemuka  umat dan bahkan juga terjadi di kalangan para gembala umat .

Bacaan Injil hari ini mengisahkan bagaimana Yohanes Pembaptis sebagai bentara Sabda Allah memberi contoh dan teladan bagi para murid Kristus . Yohanes Pembaptis bukan hanya merendahkan diri dihadapan Tuhan yang diwartakannya namun ia juga berani mengosongkan dirinya dihadapan Allah. Yohanes mewartakan Yesus dan menyatakan bahwa dirinya tidak pantas sekalipun hanya membungkuk dan membuka tali kasut – Nya. Sikap inilah yang semestinay harus ada dalam diri kita para pewarta iman , saksi Kristus dan pelayan Tuhan .

Dalam kehidupan sehari – hari , kesombongan , kepentingan diri sendiri , agenda – agenda  pribadi seringkali menjadi penghalang kita untuk menjadi pewarta dan pelayan Tuhan yang baik dan benar . Tak jarang kita lebih menonjolkan diri kita dari pada karya kasih Allah sendiri . Kita sering mengutamakan harga diri , kehormatan , egoisme , daripada ketulusan dan kerendahan hati untuk melayani Tuhan  . Yohanes Pembaptis dalam Injil hari ini  mengajak kita untuk bertobat dan mengubah diri kita masing masing.

Doa.

Ya Allah Bapa, jauhkanlah kami dari upaya untuk menggunakan pelayanan dan pewartaan kami sebagai sarana untuk mencari keuntungan diri sendiri . Amin .

 

 

 

*Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi!  Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita,  datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!

 

0 komentar:

Post a Comment