Kalender Liturgi Sabtu 06 Jan 2024
Sabtu Masa Natal
Warna Liturgi: Putih
Bacaan I 1Yoh 5:5-13
Saudara-saudaraku terkasih, tidak ada orang yang mengalahkan dunia,
selain dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah!
Dia inilah Dia yang telah datang dengan air dan
darah, yaitu Yesus Kristus; bukan saja
dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh
adalah kebenaran. Sebab ada tiga yang
memberi kesaksian di bumi: Roh, air dan
darah, dan ketiganya adalah satu. Kesaksian
manusia kita terima, tetapi kesaksian
Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah
tentang Anak-Nya. Barangsiapa percaya
kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian
itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Dia menjadi pendusta karena orang
itu tidak percaya akan kesaksian yang
diberikan Allah tentang Anak-Nya.
Dan inilah kesaksian itu: Allah telah
mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan
hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa
memiliki Anak Allah, ia memiliki hidup; barangsiapa
tidak memiliki Dia, ia tidak memiliki hidup. Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu,
yang percaya kepada nama Anak Allah,
tahu bahwa kamu memiliki hidup yang
kekal.
Mazmur
Tanggapan Mzm 147:12-13.14-15.19-20
Megahkanlah
Tuhan, hai Yerusalem!
*Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah
Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan
palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
*Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu
dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang
terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke
bumi; dengan segera firman-Nya berlari.
*Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub,
ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel.
Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan
hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.
Bait
Pengantar Injil Mrk 9:7
Langit terbuka, dan terdengarlah suara Bapa: "Inilah
Anak-Ku yang Kukasihi, dengarkanlah Dia."
Bacaan
Injil Mrk 1:7-11
Tatkala banyak orang datang minta dibaptis, Yohanes
memberitakan, "Sesudah aku akan datang Dia yang lebih
berkuasa daripadaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku
tidak layak. Aku membaptis kamu dengan
air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus." Pada waktu itu
datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes. Pada saat keluar dari air, Yesus melihat langit
terkoyak, dan Roh seperti burung merpati
turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah
suara dari surga,
"Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi,
kepada-Mulah Aku berkenan."
Demikianlah sabda Tuhan. \
Renungan.
Berhadapan
dengan Yang Ilahi , manusia merasa tidak layak . Demikian juga Yohanes
Pembaptis . Keyakinan Yohanes Pembaptis bahwa “ Sesudah aku akan datang Dia
yang lebih besar dari padaku , membungkuk dan membuka tali kasut – Nya pun aku
tak layak ...... “ , menjadi warisan
iman dan nilai kehidupan yang mantab bagi kita . Perjanjian Lama menulis ,
sikap takut dan hormat bakti kepada Allah merupakan awal kebijaksanaan dan
merupakan sikap rendah hati yang dikehendaki Allah . Bagaimana hal ini bisa
kita wujudkan untuk zaman ini?
Saat
ini kita selalu dihadapkan pada situasi kompetisi . Sejak masih kanak – kanak ,
nuansa yang ada di antara anak – anak , keluarga dan sekolah adalah kompetisi ,
Sistim perangkingan di sekolah , adanya aneka lomba dengan memperebutkan juara
satu , dua , dan seterusnya . Orang tua akan memberikan hadiah kepada anak
kalau ia bisa mencapai lima besar di kelasnya adalah jenis kompetisi .
Pemberian reward dan punishment dari perusahaan kepada karyawan untuk memacu
produktifitas kerja pun merupakan suatu kompetisi .
Firman
Tuhan dan teladan kerendahan hati Yohanes Pembaptis untuk zaman ini harus
diberi makna pada sikap rendah hati yang mempunyai akar kata humilis dari kata
humus, yang berarti lapisan tanah subur yang memungkinkan pelbagai tumbuhan
bisa hidup . Dihadapan Tuhan dan dalam pekerjaan harian berhadapan dengan kuat
kuasa Allah , kita hanya bisa bersikap merendahkan diri dan hati . inilah awal
dari sikap batin dan segala kebaikan kita.
Butir permenungan .
Cukup
sering terjadi dalam persekutuan doa atau kegiatan kerohanian di Gereja :
pertentangan , perselisihan . permusuhan dan bahkan juga kebencian karena
pribadi pribadi yang ingin menonjolkan diri dan ingin menguasai . Pelayanan dan
pewartaan yang seharusnya melayani Tuhan dan mewartakan kasih Allah justru
menjadi ajang untuk pewartaan diri , pembuktian arogansi , keangkuhan dan
kesombongan diri . Misi Dei berubah menjadi misi diri . Hal ini sering terjadi
bukan hanya di kalangan umat biasa , tetapi juga di antara para pemuka umat dan bahkan juga terjadi di kalangan para
gembala umat .
Bacaan
Injil hari ini mengisahkan bagaimana Yohanes Pembaptis sebagai bentara Sabda
Allah memberi contoh dan teladan bagi para murid Kristus . Yohanes Pembaptis
bukan hanya merendahkan diri dihadapan Tuhan yang diwartakannya namun ia juga
berani mengosongkan dirinya dihadapan Allah. Yohanes mewartakan Yesus dan
menyatakan bahwa dirinya tidak pantas sekalipun hanya membungkuk dan membuka
tali kasut – Nya. Sikap inilah yang semestinay harus ada dalam diri kita para
pewarta iman , saksi Kristus dan pelayan Tuhan .
Dalam
kehidupan sehari – hari , kesombongan , kepentingan diri sendiri , agenda –
agenda pribadi seringkali menjadi
penghalang kita untuk menjadi pewarta dan pelayan Tuhan yang baik dan benar .
Tak jarang kita lebih menonjolkan diri kita dari pada karya kasih Allah sendiri
. Kita sering mengutamakan harga diri , kehormatan , egoisme , daripada
ketulusan dan kerendahan hati untuk melayani Tuhan . Yohanes Pembaptis dalam Injil hari ini mengajak kita untuk bertobat dan mengubah
diri kita masing masing.
Doa.
Ya
Allah Bapa, jauhkanlah kami dari upaya untuk menggunakan pelayanan dan
pewartaan kami sebagai sarana untuk mencari keuntungan diri sendiri . Amin .
Langit
terbuka, dan terdengarlah suara Bapa: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, dengarkanlah Dia."
0 komentar:
Post a Comment