Kalender Liturgi Kamis 12 Okt 2023
Warna Liturgi: Hijau
Bacaan I
Mal 3:13-4:2a
Tuhan bersabda kepada orang-orang fasik, "Bicaramu
tentang Aku kurang ajar. Meskipun demikian kalian bertanya, 'Apakah yang
kami bicarakan di antara kami tentang Engkau?' Kalian
berkata, 'Sia-sialah beribadah kepada Allah! Apakah
untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap Allah dan berjalan
dengan pakaian berkabung di hadapan Tuhan semesta alam? Itulah
sebabnya kita memuji bahagia orang-orang yang gegabah. Sebab mujurlah
orang-orang yang berbuat jahat itu!
Mereka mencobai Allah, namun luput juga. Sebaliknya orang-orang yang takwa berbicara
demikian, 'Tuhan memperhatikan dan mendengarkan kita; sebuah kitab peringatan
ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takwa kepada Tuhan dan bagi
orang-orang yang menghormati nama-Nya.' "Mereka akan menjadi milik
kesayangan-Ku sendiri, " sabda Tuhan semesta alam, 'pada hari
yang Kusiapkan.
Aku akan mengasihani mereka sama seperti
seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia. Maka kalian akan melihat
kembali perbedaan antara orang benar dan orang jahat,
antara orang yang beribadah kepada Allah dan
orang yang tidak beribadah kepada-Nya. Sesungguhnya hari itu akan datang, menyala
seperti api. Maka semua orang gegabah dan orang fasik akan menjadi
seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang akan datang
itu," sabda Tuhan semesta alam. "Mereka akan habis sampai ke akar dan
cabangnya. Tetapi kalian yang takwa, bagi kalian akan terbit
surya kebenaran yang sayapnya membawa kesembuhan."
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Tanggapan Mzm 1:1-2.3.4.6
Berbahagialah
orang yang mengandalkan Tuhan.
*Berbahagialah orang yang tidak
berjalan menurut nasihat orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak
duduk dalam kumpulan pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan,
dan siang malam merenungkannya.
*Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran
air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya
tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
*Bukan demikianlah orang-orang fasik: mereka seperti
sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan
orang fasik menuju kebinasaan.
Bait
Pengantar Injil Kis 16:14b
Tuhan, bukalah hati kami, supaya kami memperhatikan sabda Anak-Mu.
Bacaan
Injil Luk 11:5-13
Pada waktu itu, sesudah mengajar para murid
berdoa, Yesus bersabda kepada mereka,
"Jika di antara kalian ada yang
tengah malam pergi ke rumah seorang sahabat dan berkata
kepadanya, 'Saudara, pinjamkanlah aku tiga buah roti, sebab seorang
sahabatku dalam perjalanan singgah di rumahku, dan aku tidak
mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya;' masakan ia
yang di dalam rumah itu akan menjawab,
'Jangan mengganggu aku; pintu sudah
tertutup, dan aku serta anak-anakku sudah tidur. Aku tidak
dapat bangun dan memberikannya kepadamu.' Aku
berkata kepadamu: Sekalipun dia tidak mau bangun dan tidak mau
memberikan sesuatu meskipun ia itu sahabatnya, namun karena sikap sahabatnya
yang tidak malu-malu itu, pasti ia akan bangun dan memberikan apa yang dia
diperlukan. Oleh karena itu Aku berkata
kepadamu, mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka
pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, akan menerima; dan setiap orang yang mencari, akan mendapat, dan setiap
orang yang mengetuk, akan dibukakan pintu. Bapa manakah di antara kalian,
yang memberi anaknya sebuah batu, kalau anak itu
minta roti? Atau seekor ular, kalau anaknya minta ikan? Atau
kalajengking, kalau yang diminta telur? Jika
kalian yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, betapa pula
Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada siapa pun yang
meminta kepada-Nya."
Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan
Dalam ungkapan Jawa dikatakan "obah mamah" (kalau kita bergerak kita bisa makan). Ungkapan ini menggerakkan banyak orang untuk bangkit dan bergerak. Dalam beberapa kesaksian banyak orang Jawa yang transmigrasi terkenal ulet dalam bekerja. Dan kebanyakan dari mereka pun berhasil. Yesus mengatakan, "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu" (Luk 11:9). Kita tidak bisa hanya diam menanti rejeki menyuapi kita. Kita perlu meminta dan mencarinya. Rejeki telah tersedia di sekitar kita. Rahmat mengelilingi kita. Rejeki dan rahmat itu bisa menjadi milik kita kalau kita mau meminta dan bergerak mencari dan menangkapnya. Duduklah dengan tenang. Ingatlah bagaimana pergerakanmu untuk menangkap rahmat Tuhan. Ceritakan pergerakanmu untuk meminta dan mencari rahmat Tuhan.
Butir
permenungan.
Santo Paulus hari ini mengkritik orang orang Galatia yang melakukan kebodohan. Mereka sudah percaya kepada Yesus Kristus, mereka telah dibebaskan oleh Injil, lah kok masih mau repot repot dengan hukum Taurat. Mereka telah memiliki berbagai karunia rohani berlimpah limpah karena Injil Yesus Kristus, lha kok masih menengok ke Taurat yang membuat mereka mundur beberapa langkah dalam kehidupan iman. Injil hari ini Yesus bersabda “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” (Luk 11:9 ) Ada seorang pertapa muda mulai gelisah. Ia merasa belum mengalami banyak kemajuan dalam hidup rohani. Doanya hanya itu itu saja , seakan tidak pernah didengarkan Tuhan. Ia lalu datang kepada pertapa tua dan menceritakan semua pengalamannya Pertapa tua itu dengan penuh kasih menyambut dan mendengarkan keluhan pertapa muda itu. Dengan bijaksana ia berkata “Saudaraku, jangan gelisah, Bertahun tahun saya juga merasakan doa saya tidak seluruhnya dikabulkan Tuhan . Berdoalah dengan setia dan biarkanlah Tuhan yang mengejakan semua. Dia tahu yang terbaik bagimu.” Resah , gelisah , cemas seringkali menyelimuti lubuk hati tiap insan. Ada perasaan bahwa doanya tiada arti , tanpa makna , kosong dan hambar. Inilah tantangan iman kita , tetap setia berkajang dalam doa , atau sebaliknya mudah putus asa. Tiap saat kita mengadakan komunikasi dengan Allah dalam doa . Yesus berharap agar kita tidak menyerah untuk mengetuk hati Allah . Tuhan tentu saja sudah mengetahui isi hati kita . Namun , kita tetap diharapkan untuk memohon sebagai tanda ketaatan kita kepada kehendak Allah . Meminta sesuai kehendak Allah adalah wujud doa yang benar. Bunda Maria juga taat kepada Allah, “ Terjadilah padaku menurut perkataan-Mu “ (Luk 1:38). Pasrah dalam iman itu , bukanlah sikap pasif , melainkan aktif mencari kehendak Allah. Indah sekali janji Tuhan bagi jiwa kita yang merindukannya. Tak ada batasan bagi jiwa untuk selalu memohon kepada-Nya. Setiap saat, setiap waktu, setiap jiwa , boleh datang . Jiwa yang terbuka dan rendah hati akan mendapatkan tempat dihati Yesus. Rahmat Allah akan kita terima, jika kita memintanya dengan penuh iman Apakah kita sudah berbuat demikian? Ataukah hanya duduk diam dan mengeluh , menggerutu , karena rahmat Allah tak kunjung hadir dalam diri kita? Kita kerap kurang sabar , kita ingin serba cepat termasuk dalam hal memohon kepada Tuhan. Cobalah menyerahkan segalanya kepada kemurahan Tuhan , Jika kita bersikap sabar , murni , bersih , percaya , pasrah , rendah hati dan setia dalam doa , niscaya Tuhan membuka hati-Nya dan mengabulkan doa doa kita.. Kapan terakhir kalinya anda berdoa meminta sesuatu kepada Tuhan ? Bagaimana caranya anda menyampaikan permohonan tersebut ? Apakah hanya sekedar mengatakan apa yang dikehendaki, lalu menunggu sampai Tuhan mengabulkannya ? Ataukah anda meminta dengan sangat (bahkan mendesak) agar Tuhan (segera) mengabulkannya ? Yesus mengajarkan “rahasia” sukses doa kepada para murid –Nya, Apa artinya? Sikap yang harus dimiliki dalam berdoa adalah ketekunan yang tidak tahu malu. Apa maksudnya ? Yesus mau agar kita berdoa tanpa henti hentinya kepada Bapa-Nya. Tidak cukup kita berdoa sekali dua kali dan selanjutnya membiarkan Tuhan “bekerja” mengabulkan doa kita, melainkan berdoalah terus menerus , siang dan malam dengan penuh kepercayaan . Belajarlah dari kisah seorang janda yang mendesak sang hakim untuk memenangkan perkaranya. Juga kisah santa Monika, ibu santo Agustinus. Tanpa bosan bosannya dia memohon kepada Tuhan agar anak anaknya menjadi seorang pengikut Kristus . Setelah puluhan tahun doanya dikabulkan oleh Tuhan.
Doa.
Tuhan yang maha baik, kami ini orang yang kurang tekun
dan sabar. Bila doa kami “belum” Engkau kabulkan, kami cepat kecewa dan putus
asa , lalu memutuskan untuk tidak berdoa lagi. Semoga sabda-Mu hari ini
mengingatkan kami untuk berdoa terus menerus sampai Engkau mengabulkan-Nya.
Amin.
0 komentar:
Post a Comment