November 6, 2019

RENUNGAN HARIAN SELASA 12 NOVEMBER 2019


Bacaan Liturgi Selasa 12 November 2019
PW S. Yosafat, Uskup dan Martir

Bacaan Pertama  Keb 2:23-3:9
Allah telah menciptakan manusia untuk kebakaan, dan ia dijadikan-Nya gambar hakekat-Nya sendiri.  Tetapi karena dengki setan maka maut masuk ke dunia, dan yang menjadi milik setan mencari maut itu.  Tetapi jiwa orang benar ada di tangan Allah,  dan siksaan tiada menimpa mereka.
Menurut pandangan orang bodoh mereka mati nampaknya, dan pulang mereka dianggap malapetaka, dan kepergiannya dari kita dipandang sebagai kehancuran. Namun mereka berada dalam ketenteraman.  Kalaupun mereka disiksa menurut pandangan manusia, namun harapan mereka penuh kebakaan.  Setelah disiksa sebentar mereka menerima anugerah yang besar, sebab Allah hanya menguji mereka, lalu mendapati mereka layak bagi diri-Nya.  Laksana emas dalam dapur api diperiksalah mereka oleh-Nya, lalu diterima bagaikan kurban bakaran.  Maka pada waktu pembalasan mereka akan bercahaya, dan laksana bunga api berlari-larian di ladang jerami.  Mereka akan mengadili para bangsa dan memerintah sekalian rakyat.  Dan Tuhan berkenan memerintah mereka selama-lamanya.  Orang yang telah percaya pada Allah akan memahami kebenaran, dan yang setia dalam kasih akan tinggal pada-Nya.   Sebab kasih setia dan belas kasihan menjadi bagian orang-orang pilihan Allah. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 34:2-3.16-19
Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu.
*Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku.  Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
*Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong; wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi.
*Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan;  dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.  Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.

Bait Pengantar Injil  Yoh 14:23
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku.  Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.

Bacaan Injil  Luk 17:7-10
Yesus bersabda kepada para murid,   "Siapa di antaramu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, 
akan berkata kepada hamba itu waktu ia pulang dari ladang, 'Mari segera makan'?  Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu, 
'Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum! Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.'   Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena ia telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?  Demikian jugalah kalian. 
Apabila kalian telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kalian berkata,   'Kami adalah hamba-hamba tak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan'."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Kadang kita dalam hati kecil selalu  minta dihargai, dipuji dan dihormati, termasuk dari Tuhan sendiri apabila kita telah menyelesaikan tugas perutusan-Nya. Kadang kita  menjadi tidak enak dan tidak gembira apabila tidak diakui oleh orang lain atau dipuji. Misalnya, setelah menolong seseorang dan orang tersebut tidak mengucapkan terima kasih , kadang kita jengkel.  Waktu kita menjadi juara dan orang lain tidak  menghormati kita, kita merasa sakit  hati, jelas ini tidak benar karena kita adalah hanya hamba yang disuruh melakukan sesuatu oleh Tuhan sendiri. Kita ini hamba Tuhan dan diberi tugas oleh-Nya untuk dilakukan didunia ini. Apabila tugas ini selesai kita tidak boleh sombong lalu minta dilayani Tuhan. Kita diharapkan tetap rendah hati dan berharap :” Aku ini hamba yang tidak berguna,  aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan”  Kita harusnya sudah gembira bahwa kita dapat menyelesaikan tugas perutusan Tuhan itu dan bersyukur atas itu. Kita tidak usah mengharapkan hadiah atau pujian dari Tuhan atau orang lain. Apalagi semua kemampuan yang memungkinkan kita melakukan tugas itu, semuanya adalah pemberian Tuhan sendiri. Orang beriman harus hidup  sebagai hamba dihadapan Tuhan .Karena Allah , manusia telah ditebus dari dosa dan kematian, sehingga manusia  menjadi milik Allah. Dengan demikian totalitas kehidupan manusia harus diarahkan kepada kehendak Allah. 

Butir butir permenungan
Dalam satu siaran televisi kabel international ditampilkan salah satu iklan tentang “ Lingkungan Hidup ” memaparkan bahaya perusakan hutan karena keserakahan manusia. Animasi iklan itu menggambarkan perubahan dari hutan belukar yang menghijau disertai aliran air yang bening  menjadi gedung gedung tinggi disuatu kota dengan sungai yang kotor penuh sampah polusi. Iklan ini berakhir dengan satu kalimat tajam “The earth can satisfy our need , but not our greed” Artinya bumi dapat memenuhi kebutuhan kita , tetapi bukan kerakusan kita. Manusia telah mengambil segala sesuatu dari alam, seakan akan alam itu memberi dari kemurahannya lebih dari yang kita lakukan. Tetapi ketika kerakusan mempengaruhi kita maka bumipun tidak berdaya. Tuhan melimpahkan aneka karunia kepada manusia agar kita dapat hidup layak dengan kemampuannya, Manusia mengembangkan diri, ilmu pengetahuan dan tehnologi. Semuanya sangatlah positip , tetapi ketika manusia mulai salah menggunakannya , ia terjebak dalam nafsu keserakahan, kemajuan bukan lagi untuk kebutuhannya, tetapi manusia  dipaksa untuk melayani kemajuan itu pada gilirannya  “Tuhan dan iman justru disalahkan” karena dianggap menghalangi  kesempatan untuk maju, sejahtera bagi manusia. Pertanyaannya adalah “ Apakah kita berhak menuntut dari Tuhan kalau hidup kita merupakan pemberian dari kemurahan  Tuhan”  Hari ini Yesus mendorong kita agar bersikap sebagai seorang hamba yang menjalankan tugas segenap karya dan kemajuan kita usahakan. Bersikap sebagai hamba artinya berusaha semaksimal mungkin  memanfaatkan segala karunia dan talenta  sebagai karunia dari Tuhan . Lalu mengembalikan kepada Tuhan dengan penuh syukur , biar Tuhan menilai apakah kita layak dihadapan-Nya . Hendaknya kita tidak menuntut apapun dari Tuhan sebagai balasan, melainkan dengan setia dan taat melakukan tugas dan pekerjaan yang telah dipercayakan kepada kita.

Doa  
Ya, Allah kami bersyukur atas karya penebusan-Mu , berkat darah Putera-Mu kami yang seharusnya binasa mendapatkan kehidupan, Ajarilah kami untuk mengabdi Engkau dengan seluruh hidup kami. Amin.




Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku.  Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.



0 komentar:

Post a Comment