Bacaan
Liturgi Sabtu 16 November 2019
PF
S. Gertrudis, Perawan
PF
S. Margareta dari Skotlandia
Bacaan
Pertama Keb 18:14-16;19:6-9
Ketika segalanya diliputi sunyi
senyap dan malam telah mencapai puncak peredarannya yang cepat maka
sabda-Mu, yang mahakuasa, laksana pejuang yang garang, melompat dari
dalam surga, dari atas takhta kerajaan ke tengah-tengah negeri yang
celaka. Bagaikan pedang yang tajam dibawanya perintah-Mu yang
lurus. Sambil berdiri tegak ia memenuhi seluruh negeri dengan maut. Ia
menjamah langit sambil berdiri di bumi. Sungguh
dengan taat kepada perintah-Mu seluruh tata ciptaan diubah sama
sekali, supaya anak-anak-Mu jangan sampai mendapat celaka. Maka nampaklah awan membayangi
perkemahan, tanah kering muncul di tempat yang tadinya berair, jalan
tanpa rintangan muncul dari Laut Merah, dan lembah kehijau-hijauan timbul
dari empasan ombak yang hebat. Di bawah lindungan tangan-Mu seluruh bangsa
melewati tempat itu, seraya melihat pelbagai tanda yang mentakjubkan. Mereka pergi seperti kuda menuju padang
rumput, dan melonjak-lonjak bagaikan anak domba, sambil memuji
Engkau, ya Tuhan, yang telah menyelamatkan mereka.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Mzm 105:2-3.36-37.42-43
Ingatlah
perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan Tuhan.
*Bernyanyilah bagi Tuhan,
bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib! Bermegahlah
dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari
Tuhan.
*Dibunuh-Nya anak-anak sulung di
seluruh negeri, pangkal segala kegagahan mereka: Ia menuntun umat-Nya
keluar membawa perak dan emas, dan di antara suku-suku mereka tidak ada
yang tergelincir.
*Sebab Ia ingat akan firman-Nya yang
kudus, yang disampaikan-Nya kepada Abraham, hamba-Nya. Ia menuntun
umat-Nya keluar dengan kegirangan, dan orang-orang pilihan-Nya dengan
sorak-sorai.
Bait
Pengantar Injil 2Tes 2:14
Allah memanggil kita agar kita memperoleh kemuliaan Tuhan kita
Yesus Kristus.
Bacaan
Injil Luk 18:1-8
Pada suatu ketika Yesus menceriterakan
suatu perumpamaan kepada murid-murid-Nya untuk menegaskan, bahwa mereka
harus selalu berdoa
dengan tidak jemu-jemunya. Ia
berkata, "Di suatu kota ada seorang hakim yang tidak takut
akan Allah dan tidak menghormati siapa pun.
Di kota itu ada pula seorang
janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata, 'Belalah
hakku terhadap lawanku.' Beberapa
waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi ia kemudian berkata dalam
hatinya, 'Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati
siapa pun, namun karena janda ini menyusahkan daku, baiklah aku
membenarkan dia, supaya jangan terus menerus datang dan akhirnya menyerang
aku." Lalu Yesus berkata, "Camkanlah
perkataan hakim yang lalim itu! Bukankah Allah akan membenarkan para pilihan-Nya, yang
siang malam berseru kepada-Nya?
Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu
sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu, 'Ia akan segera menolong
mereka.' Akan tetapi jika Anak Manusia datang, adakah Ia menemukan
iman di bumi ini?"
Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan.
Kita mengenal kata sugesti. Salah satu pengertian yang tercantum dalam
kamus besar Bahasa Indonesia mengatakan bahwa sugesti adalah pengaruh yang
dapat menggerakkan hati orang , dsb. Biasanya sugesti berisi pesan secara tidak
langsung tetapi dapat dibaca oleh orang yang memiliki kepekaan untuk melakukan
sesuatu Sugesti sugesti dapat kita temukan dalam kehidupan sehari hari .
Misalnya , daripada menyuruh warga membersihkan lingkungan , ada cara lain yang
lebih simpatik dengan membuat spanduk dengan tulisan “Lingkungan yang
bersih membuat hidup kita menjadi lebih sehat” atau “Lingkungan yang bersih
adalah cermin keindahan kepribadianku” Harapan kita tentu orang tersugesti
untuk membersihkan lingkungan. Memang, kita hendaknya bersikap kritis terhadap
sugesti sugesti yang bersifat negatif provokatif, yang merangsang orang
bertindak secara keliru dan merugikan diri sendiri maupun kepentingan publik. Kisah kuno dalam Kitab Keluaran
tentang kemenangan orang Israel melawan orang Amalek memperlihatkan peran
sugesti. Ketika Musa mengangkat tongkat Allah tinggi tinggi , lebih kuatlah
tentara Israel. Ketika Musa menurunkan tangan yang memegangtongkat karena
penat, tentara Israel melemah. Maka, Harun dan Hur mendapatkan akal, Mereka
menopang kedua tangan Musa sehingga tidak turun lagi sampai matahari terbenam,
dan menaglah Israel. Apakah karena disebut “tongkat Allah” lalu tongkat itu
memiliki daya magis sehingga membuat tentara Israel memenangkan peperangan? Jelas
tidak. Ketika kedua tangan Musa teracung keatas dengan memegang tongkat,
tentara Israel tersugesti oleh keyakinan bahwa Allah – yang dikenali dari
tongkat Musa – ada bersama dan berada dipihak mereka , maka semangat mereka
bangkit kembali dan menjadi kuat. Perumpamaan Yesus tentang seorang janda yang tidak henti hentinya mengusik
seorang hakim agar membela perkaranya , merupakan cara Yesus menyugesti para
murid maupun pendengar-Nya untuk tidak jemu jemu berdoa. Yesus tidak memakai
cara menyuruh para murid berdoa dengan “Ayo masuk kamar dan berdoa supaya
Allah memenangkan perkaramu” Pesan praktis Rasul Paulus kepada kita melalui suratnya kepada Timotius
kiranya dapat kita terapkan dalam menyugesti diri , yaitu dengan cara
mengingat mereka yang berjasa dan berperan membantu kita dan berkembang . “
..... hendaknya engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima
dan engkau yakini , dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya
kepadamu” Demikianlah kata Paulus. Ketika saya lemah saya dipacu kembali untuk
maju dengan mengingat jasa salah seorang guru ketika saya di Sekolah Dasar.
Beliau mengatakan “Kamu itu tidak akan menjadi orang karena bodoh” Di Sekolah
Dasar , saya seorang yang lemah dalam ilmu berhitung, tetapi saya dimasukkan ke
jurusan IPA ketika di SMA. Aneh, pesan praktis berikut “Ingatlah juga
bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat
kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus
Yesus” Ingatan kepada pengalaman diselamatkan karena iman yang ditempa
oleh kebiasaan bersahabat dengan Sabda Tuhan dapat menjadi sugesti bagi kita
untuk terus menerus rindu mengalaminya.
Butir Permenungan.
Santo Paulus menegaskan bahwa Kitab Suci dapat memberi hikmat dan menuntun
manusia pada “keselamatan oleh iman akan Kristus Yesus.” Ia tidak ingin
para saudara seiman hidup dalam ketidaktahuan moral dan mendapat celaka . Sabda
Allah hendaknya dimanfaatkan untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki
kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran. Oleh karena itu bagi orang Katolik
, berbuat baik dan benar serta berani mengkritik kesalahan adalah hal yang
wajar dan sepatutnya. Kita memerlukan kritik dan bantuan orang lain agar
semakin berkembang dalam kebaikan dan kebenaran. Orang beriman tidak hidup bagi
dirinya sendiri , ia selalu bersedia menolong , namun juga terbuka untuk
meminta pertolongan dari Tuhan dan sesamanya. Sikap tolong menolong harus
menjadi karakter setiap murid Yesus.
Doa.
Allah yang
kekal dan kuasa, kami berseru kepada-Mu, sebab Engkau mendengarkan kami,
Sendengkanlah telinga-Mu kepada kami, dengarkanlah kata kata kami, Jagalah kami
bagaikan biji mata, sembunyikanlah kami dalam naungan sayap-Mu, ciptakanlah
dalam diri kami hati yang tulusdan setia agar kami mampu melayani Engkau , ya
Allah Yang Mahaagung, dengan penuh bakti dan kasih. Amin.
Allah memanggil kita agar kita memperoleh kemuliaan Tuhan kita
Yesus Kristus.
0 komentar:
Post a Comment