February 10, 2024

RENUNGAN HARIAN RABU ABU 14 FEBRUARI 2024

Kalender Liturgi Rabu Abu  14 Feb 2024

Warna Liturgi: Ungu

Bacaan I  Yl 2:12-18
"Sekarang," beginilah firman Tuhan,  "berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu,  dengan berpuasa, dengan menangis dan mengaduh."
Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu,  berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu,  sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia,  dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.  Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal,  lalu meninggalkan berkat menjadi korban sajian dan korban curahan bagi Tuhan, Allahmu. Tiuplah sangkakala di Sion,  adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya;  kumpulkanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah, himpunkanlah orang-orang yang lanjut usia,  kumpulkanlah anak-anak, bahkan anak-anak yang menyusu; baiklah pengantin laki-laki keluar dari kamarnya, dan pengantin perempuan dari kamar tidurnya. Baiklah para imam, pelayan-pelayan Tuhan, menangis di antara balai depan mezbah, dan berkata,  "Sayangilah, ya Tuhan, umat-Mu,  dan janganlah biarkan milik-Mu sendiri menjadi cela,  sehingga bangsa-bangsa menyindir kepada mereka.  Mengapa orang berkata di antara -bangsa-bangsa:  Di mana Allah mereka?"  Maka Tuhan menjadi cemburu karena tanah-Nya,  dan menaruh belas kasihan kepada umat-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 51:3-4.5-6a.12-13.14.17
Kasihanilah kami, ya Allah,  karena kami orang berdosa.
*Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu,  menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku,  dan tahirkanlah aku dari dosaku!
*Sebab aku sadar akan pelanggaranku,  dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa,  yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
*Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
*Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu,  dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku.  Ya Tuhan, bukalah bibirku,  supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu.

Bacaan II  2Kor 5:20-6:2
Saudara-saudara,
  kami ini adalah utusan-utusan Kristus; seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami. Dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: Berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Kristus yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihati kamu, supaya kamu jangan membuat sia-sia  kasih karunia Allah yang telah kamu terima. Sebab Allah berfirman,  "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau,  dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau."   Camkanlah, saat inilah saat perkenanan itu;hari inilah hari penyelamatan itu.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Mzm 95:8ab
Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara Tuhan, janganlah bergetar hati.

Bacaan Injil  Mat 6:1-6.16-18
Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya,
"Hati-hatilah, jangan sampai melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat. Karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. Jadi, apabila engkau memberi sedekah,  janganlah engkau mencanangkan hal itu,  seperti yang dilakukan orang munafik  di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong,  supaya mereka dipuji orang.  Aku berkata kepadamu: 'Mereka sudah mendapat upahnya.'  Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu  apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik.
Mereka suka mengucapkan doanya  dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat  dan pada tikungan-tikungan jalan raya,  supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu, 'Mereka sudah mendapat upahnya.' Tetapi jika engkau berdoa,  masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu,  dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi  akan membalasnya kepadamu.  Dan apabila kamu berpuasa,  janganlah muram mukamu seperti orang munafik.  Mereka mengubah air mukanya,  supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa.  Aku berkata kepadamu, 'Mereka sudah mendapat upahnya.'  Tetapi apabila engkau berpuasa,  minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,  supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa,  melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi.  Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi  akan membalasnya kepadamu."
Demikianlah sabda Tuhan.

 

Renungan

Banyak dari kita mungkin ingat sepenggal lagu anak anak TK, “Bintang kecil di langit yang biru, amat banyak menghias angkasa. Aku ingin terbang dan menari, jauh tinggi, ketempat kau berada”   Bicara soal bintang, ada aneka macam bintang , ada profil Sri Bintang Pamungkas yang berani mengkritik penguasa. Ada bintang film dan banyak bintang tamu di teievisi. Ada bir bintang di cafetaria, ada bintang tujuh di apotek, Ada bintang Daud di Israel. Ada jenderal bintang satu sampai empat di jajaran TNI. Ada hotel bintang lima di bilangan Senayan, Ada bintang laut di Bunaken. Kalau begitu , apakah ada juga bintang di hati kita, seperti  bintang yang menerangi tiga raja dari Timur (Kaspar, Baltasar dan Melkhior) ke Betlehem? Bahkan sampai sekarang pun di Betlehem ( Church of Nativity) tempat Yesus dahulu lahir digambarkan dengan bentuk sebuah bintang.  Bintang sendiri setidaknya punya tiga peran dasar, antara lain :

Pertama, membawa kehangatan, Bintang selalu ada  ketika dibutuhkan , bintang itu terlihat ketika malam hari yang gelap, untuk menerangi dan menghangatkan malam yang dingin. 

Kedua, memberi inspirasi. Ada banyak lagu populer, yang terinspirasi dari kehadiran bintang ini. Ada lagu Bintang Kecil-nya anak anak TK. Kasih tak sampai-nya Padi, bintang bintangnya Titi Dwi Jajanti, atau bintangnya The Drive.

Ketiga, bersinar. Bintang punya cahaya yang selalu mau ia berikan  kepada siapa saja, kaya atau miskin, jahat atau baik, tua atau muda, tanpan atau buruk rupa.

 

Butir permenungan.

Realitas  historis manusiawi Yesus menjadi masalah bagi beberapa orang . Mereka tidak mampu memahami misteri karya Allah dibalik realitas historis tersebut   Bagi kita realitas historts ini justru memperkuat pemahaman bahwa inkarnasi Allah itu riil . Melalui realitas historis inilah Allah mendekati manusia .Justru inilah sikap belarasa Allah yang sangat indah bagi keselamatan manusia . Bagaimana Allah bekerja dalam realitas sejarah hidup kita masing masing.  Maukah kita juga belajar menjadi bintang bersinar, bagi dunia kita , minimal bagi setiap hati yang ada didekat kita?  Pancarkanlah cinta  kasih Tuhan lewat hidup kita sehari hari.

Doa.

Ya Tuhan yang mahamurah, ajarilah kami untuk memancarkan cinta kasih-Mu lewat kehidupan kami sehari hari.  Amin.

 

 

 

 

 

 

Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara Tuhan, janganlah bergetar hati.

 

 

 

0 komentar:

Post a Comment