December 24, 2022

RENUNGAN HARIAN, SENIN 2 JANUARI 2023

 Kalender Liturgi Senin  2 Jan 2023

PW S. Basilius Agung dan S. Gregorius dari Nazianze, Uskup dan Pujangga Gereja
Warna Liturgi: Putih

Antifon Pembuka

Hendaknya kebijaksanaan para Kudus diwartakan oleh bangsa bangsa dan pujian untuk mereka dikumandangkan oleh Gereja . Nama mereka akan dikenang sepanjang masa.

Doa Kolekta

Allah Bapa Mahamulia , Engkau telah menerangi Gereja-Mu dengan teladan  dan ajaran Santo Basilius dan Gregorius , Uskup-Mu Semoga dengan rendah hati kami mendalami kebenaran –Mu dan dengan setia  mewujudkannya dalam cinta kasih . Dengan pengantaraan Tuhan kami Yesus Kristus , Putra-Mu , yang Hidup Berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus , Allah sepanjang masa.  

Bacaan I: 1Yoh 2:22-28
Anak-anakku terkasih, barangsiapa menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus, dia itu seorang pendusta!  Dan barangsiapa menyangkal baik Bapa maupun Anak, dia itu adalah antikristus. Sebab barangsiapa menyangkal Anak, ia juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa mengakui Anak, ia juga memiliki Bapa. Dan kamu, apa yang telah kamu dengar dari semula, itu harus tetap tinggal di dalam dirimu. Jika apa yang telah kamu dengar dari semula itu  tetap tinggal di dalam dirimu, maka kamu akan tetap tinggal di dalam Anak dan di dalam Bapa.  Dan inilah janji yang telah dijanjikan-Nya sendiri kepada kita,  yaitu hidup yang kekal.  Semua ini kutulis kepadamu,  yaitu mengenai orang-orang yang berusaha menyesatkan kamu.  Sebab di dalam dirimu tetap ada pengurapan  yang telah kamu terima dari Yesus. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan Yesus mengajar kamu tentang segala sesuatu -- dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta -- dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4
Segala ujung bumi telah melihat keselamatan  yang datang dari Allah kita.
*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan,  sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib;  keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya,
oleh lengan-Nya yang kudus.
*Tuhan telah memperkenalkan keselamatan  yang datang dari pada-Nya.
Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya  terhadap kaum Israel.
*Segala ujung bumi telah melihat keselamatan  yang dari pada Allah kita.
Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi,  bergembiralah dan bermazmurlah!

Bait Pengantar Injil  Ibr 1:1-2
Dahulu kala  dengan pelbagai cara Allah berbicara kepada leluhur kita
dengan perantaraan para nabi; pada zaman akhir ini Ia berbicara kepada kita  dengan perantaraan Anak-Nya.

Bacaan Injil  Yoh 1:19-28
Inilah kesaksian Yohanes  ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus kepadanya  beberapa imam dan orang-orang Lewi untuk menanyakan kepadanya, "Siapakah engkau?"  Yohanes mengaku dan tidak berdusta, katanya,  "Aku bukan Mesias!"  Lalu mereka bertanya kepadanya,  "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?"  Yohanes menjawab: "Bukan!"  "Engkaukah  nabi yang akan datang?"  Ia pun menjawab, "Bukan!"  Maka kata mereka kepadanya, "Siapakah engkau?  Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka  yang mengutus kami.  Apakah katamu tentang dirimu sendiri?"  Jawab Yohanes,  "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun:   Luruskanlah jalan Tuhan  seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya."  Di antara orang-orang yang diutus itu  ada beberapa orang Farisi.  Mereka bertanya kepadanya,  "Mengapa engkau membaptis jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia,  dan bukan nabi yang akan datang?"  Yohanes menjawab kepada mereka,  "Aku membaptis dengan air;  tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia  yang tidak kamu kenal, yaitu Dia yang datang kemudian dari padaku.  Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak."   Hal ini terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis orang.
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

Anak kecil sering ditanya :” Kalau kamu sudah besar kamu mau jadi apa?” Pertanyaan seperti ini biasa dipertanyakan orang tua anak atau om, tante, atau siapa saja yang ingin tahu cita cita seorang anak. Jawaban bisa bermacam macam, tergantung pengetahuan anak yang diperoleh dari lingkungan keluarga  dan pergaulannya. Ada yang mau jadi tentara , dokter, ahli computer dan lain lain. Masihkah ada yang mau menjawab mau jadi pastor, bruder, atau suster?  Keluarga Basilius terkenal dalam hidup beragamanya . Beberapa anggota keluarga bahkan menjadi Santo atau Santa : Makrina (nenek), Emilia (ibu), Gregorius dari Nyssa dan Petrus Sebastea (dua adiknya). Tentu pengaruh kehidupan beriman dalam keluarga sangat menentukan. Apabila sejak kecil anak sudah diperkenalkan dengan pelbagai praktek hidup beriman yang membahagiakan hidup keluarga, besar kemungkinan anak akan menelusuri panggilannya seturut apa yang dirasakan membahagiakan. Apa sebenarnya hal yang membahagiakan itu?  Menurut murid yang dikasihi Yesus, “ tinggal di dalam Kristus”  Kristus yang diikuti oleh St. Basilius Agung dan beberapa anggota keluarga itulah yang kedatangannya dipersiapkan oleh Yohanes dengan mengutip Yesaya mengatakan .” Akulah  suara orang yang berseru seru  dipadang gurun, Luruskanlah jalan Tuhan, seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya (Yoh 1:23) Ikut ambil bagian dalam “meluruskan jalan Tuhan”  kiranya merupakan panggilan Allah yang dapat memberikan kebahagiaan yang mendalam bagi mereka yang menghayati hidup berimannya secara konsekuen.   “Tinggal dalam Kristus”   merupakan tujuan hidup setiap orang beriman  Katolik yang perlu ditanamkan pada anak anak dalam keluarga.  

Butir permenungan.

To know others is knowledge, to know yourself is true wisdom. Mengenal orang lain merupakan pengetahuan yang penting, tetapi mengenal diri sendiri adalah kebijaksanaan sejati . Yohanes mengenal dirinya dengan benar sehingga bertindak  sesuai dengan panggilan hidupnya. Ia diminta menyiapkan jalannya untuk kedatangan Mesias . Pengenalan dirinya dan panggilan hidupnya ini mengarahkan hidup Yohanes sehingga ia menjalani hidupnya dengan lebih terarah dan fokus. Yohanes mengerti dengan jelas apa yang harus ia lakukan. Ia harus menyiapkan jalan bagi kedatangan Mesias . Kedatangan Mesias perlu membutuhkan hati yang terbuka. Kedatangan Mesias membutuhkan pertobatan , Pertobatan inilah keterbukaan yang memungkinkan bangsa Israel umtuk menerima kedatangan Mesias dan mengImani-Nya, Dibutuhkan kerelaan untuk melepaskan faham Mesias yang sudah ada terbuka untuk menerima Mesias yang ternyata diluar bayangan bangsa Israel sebelumnya. Didalam menyiapkan hati bangsa Israel untuk bisa terbuka dan menerima kedatangan Mesias   inilah peranan Yohanes sangat penting. Bangsa Israel sudah lama menanti nantikan Mesias, Mereka mencoba mencari tanda tanda dan nubuat nubuat yang ada di Kitab Suci agar ketika saatnya tiba mereka siap menerima Mesias yang dijanjikannya itu  Kehadiran Yohanes merupakan tanda yang disebut Kitab Suci. Ia sebagai pembuka jalan bagi kedatangan Mesias , maka Yohanes harus menjalankan peranannya dengan tepat sehingga orang yang melihat dan berjumpa dengan Yohanes langsung bisa mengenali Mesias yang dipersiapkannya.  Yohanes begitu setia dan taat menjalankan peranannya sebagai pribadi yang mengawali munculnya Mesias. Orang Yahudi langsung mengenalnya dan tidak keliru, Ketika orang Parisi bertanya , apakah engkau Mesias, a menjawab “Bukan” Ia tidak mau orang bingung dan menganggapnya Mesias  Ia tidak mau mengambil keuntungan dari peranannya. Mesias jauh lebih besar darinya , membuka tali kasutnyapun ia tidak layak, Maka Johanes menyatakan ”Biarlah Ia semakin besar dan aku semakin kecil” Ia tidak mendompleng kekuatan, kekuasaan, dan ketenaran Mesias,  Ia taat dan setia pada peranannya saja sebagai orang yang menyiapkan jalan bagi kedatangan Sang Mesias. Kita bisa belajar banyak dari Yohanes , kita perlu mengenal diri kita beserta panggilan hidup kita berkaitan dengan relasi kita dengan Tuhan. Apa yang Tuhan harapkan dari kehadiranku ditengah masyarakat, Bagaimana aku harus menyiapkan diri agar Tuhan semakin dikenal dan dimuliakan? Kejelasan akan jawaban atas pertanyaan itu sangat membantu kita untuk lebih fokus dalam hidup. Energi kita dapat digunakan untuk bertumbuh dan semakin berbahagia dalam hidup.  

Doa

Ya Tuhan, berilah kami kesempatan untuk ikut ambil bagian dalam meluruskan jalan Tuhan yang merupakan panggilan Allah yang dapat memberikan kebahagiaan yang mendalam bagi kami yang menghayati hidup beriman secara konsekuen.  Amin.

 

 

 

 

 

 

Dahulu kala  dengan pelbagai cara Allah berbicara kepada leluhur kita dengan perantaraan para nabi; pada zaman akhir ini Ia berbicara kepada kita  dengan perantaraan Anak-Nya.

0 komentar:

Post a Comment