September 11, 2022

RENUNGAN HARIAN MINGGU 2 OKTOBER 2022

Kalender Liturgi Minggu 2 Okt 2022

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Hab 1:2-3;2:2-4
Tuhan, berapa lama lagi aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar, aku berseru kepada-Mu 'Penindasan!' tetapi tidak Kautolong? Mengapa Engkau memperlihatkan kepadaku kejahatan, sehingga aku menyaksikan kelaliman? Ya, aniaya dan kekerasan ada di depan mataku; perbantahan dan pertikaian terjadi di sekitarku. Lalu Tuhan menjawab aku, demikian, "Catatlah penglihatan ini, guratlah pada loh batu agar mudah terbaca. Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya,  tetapi segera akan terpenuhi dan tidak berdusta. Bilamana pemenuhannya tertunda, nantikanlah, akhirnya pasti akan datang, dan tidak batal!  Sungguh, orang yang sombong tidak lurus hatinya,  tetapi orang benar akan hidup berkat imannya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 95:1-2.6-7.8-9
Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara Tuhan, janganlah bertegar hati.
*Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan,
bersorak-sorai bagi Gunung Batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan lagu syukur, bersorak-sorai bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.
*Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya dan kawanan domba-Nya.
*Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, Janganlah bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun,
ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.

Bacaan II  2Tim 1:6-8.13-14
Saudaraku terkasih,  aku memperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu berkat penumpangan tanganku. Sebab Allah memberikan kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita, dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Tuhan. Tetapi berkat kekuatan Allah, ikutlah menderita bagi Injil-Nya! Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku  sebagai contoh ajaran yang sehat, dan lakukanlah itu dalam iman serta kasih dalam Kristus Yesus.
Berkat Roh Kudus yang diam di dalam kita, peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  1Ptr 1:25
Firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya;  Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu.

Bacaan Injil  Luk 17:5-10
Sekali peristiwa,  setelah Yesus menyampaikan beberapa nasihat, para rasul berkata kepada-Nya,  "Tuhan, tambahkanlah iman kami!"  Tetapi Tuhan menjawab, "Sekiranya kamu memiliki iman sebesar biji sesawi, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini, 'Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut'   dan pohon itu akan menuruti perintahmu.  Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya,  akan berkata kepada hamba itu waktu ia pulang dari ladang, 'Mari segera makan'?  Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu  'Sediakanlah makananku.  Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku  sampai aku selesai makan dan minum; dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum'?
Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata, 'Kami ini hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan."
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Yesus meminta agar kita memberikan pengampunan kepada saudara kita yang menyesali kesalahannya dan memohon ampun kepada kita ; “ ...... dan jikalau ia menyesal , ampunilah dia “ (ay 3) . Dalam pengalaman hidup kita , mengampuni bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan . Ini bisa dimengerti karena secara lahiriah , kita tidak mendapatkan ganjaran apapun karena tindakan pengampuan itu. Namun secara rohaniah kita mendapatkan banyak. Pengampunan  itu bukan soal perasaan. Tetapi soal keputusan. Ia bukan soal saya merasa  kasihan padanya maka saya mengampuninya. Karena sebagaimana kita pahami  bersama bahwa perasaan itu selalu berubah. Apakah kita tidak mau mengampuni bila kita tidak mempunyai perasaan kasihan padanya? Jadi mengampuni itu bukan soal perasaan, itu soal keputusan. Artinya saya dengan sadar memutuskan untuk mengampuni entah apapun  jua perasaan yang berkecamuk dalam hati saya. Kita mengambil keputusan untuk mengampuni karena kita tahu bahwa Yesus mengajarkan hal itu. Dan lagi , kita pun sadar bahwa bila kita tidak mau mengampuni , bila kita menyimpan rasa sakit hati dan dendam kesumat didalam hati kita, maka hal itu akan menghancurkan kita. Maka kita memutuskan dengan sadar untuk mengampuni tidak dengan hati menggrundel , tetapi mengampuni sebagaimana Allah mengampuni kita dari hati. Kalau kita akhirnya memutuskan untuk mengampuni , baiklah kita sadari bahwa pengampunan yang telah kita lakukan itu membebaskan kita dan orang yang kita ampuni itu dari belenggu dendam dan rasa bersalah , membuat kita mampu mencintai dan bertumbuh. Akhirnya pengampunan itu menyembuhkan hubungan kita dan jiwa kita juga.

Butir permenungan.

Kita dapat mengungkapkan kemurahan hati melalui banyak cara. Salah satunya adalah mengampuni sesama yang bersalah. Tuhan Yesus mengajar kita untuk murah hati dalam mengampuni “Jagalah dirimu, Jikalau saudaramu berbuat dosa , tegorlah dia dan jika ia menyesal ampunilah dia. Bahkan ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari  dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia. (Lukas 17:3-4) Pengampunan orang orang Kristiani adalah pengampunan yang tidak kenal waktu . “Tujuh kali tujuh kali”  (ay 4) adalah ucapan simbolis yang berarti setiap kali. Setiap kali saudara kita berbuat dosa pengampunan hendak tetap diberikan kepadanya. Mengampuni adalah kata yang mudah diucapkan, tetapi tidak selalu mudah untuk dilaksanakan. Meski setiap hari kita berdoa “ Bapa Kami” , ampunilah kesalahan kami seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami. Toh kita masih susah juga untuk mengampuni. Mengampuni kesalahan sesama yang kecil dan ringan mungkin tidak terlalu sulit. Namun tidaklah demikian dengan kesalahan yang besar dan berat dan sering terjadi. Apakah masih perlu untuk mengampuni orang yang terus menerus melakukan kesalahan ? Pengampunan tetap diberikan selama kesalahan dan dosa terus terjadi. Pengampunan yang terus menerus itu adalah ungkapan iman. Hanya orang yang sungguh sungguh memiliki iman dan kasih yang mendalam yang bisa terus mengampuni sesama dengan murah hati. Karena itu , kita perlu memohon rahmat iman seperti para murid  “Tuhan , tambahkanlah iman kami” (Lukas 17:5)

Doa.

Ya Tuhan,  kami sering disakiti karena kesalahan dan dosa sesama. Berilah kami hati yang luas untuk mengampuni dan menerima kembali mereka. Jadikanlah hati kami seperti hati-Mu yang murah hati dalam mengampuni. Amin.

 

 

 

 

Firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya;  Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu.

0 komentar:

Post a Comment