Kalender Liturgi Rabu 29 Maret 2023
Warna Liturgi: Ungu
Antifon Pembuka
Tuhan Engkau membebaskan daku dari musuh, Engkau memberi aku kemenangan atas segala lawan dan merebut aku dari tangan orang jahat.
Doa Kolekta.
Allah Bapa
Sumber Belas Kasih, Engkau senantiasa membimbing kami pada jalan yang benar.
Semoga jiwa putra putra-Mu dikuduskan melalui pertobatan dan hati kami terarah
untuk memiliki rasa bakti sehingga Engkau mendengar seruan kami yang memohon
pertolongan-Mu . Dengan perantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus , Putra-Mu yang Hidup
dan Berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus , Allah sepanjang masa.
Bacaan I Dan 3:14-20.24-25.28
Sekali peristiwa berkatalah Nebukadnezar, raja Babel, kepada Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, "Apakah benar, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu? Sekarang, jika kamu bersedia, demi mendengar bunyi
sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis
bunyi-bunyian, sujudlah
menyembah patung yang kubuat itu! Tetapi jika kamu tidak menyembah, seketika
itu juga kamu akan dicampakkan ke dalam perapian yang
menyala - nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari
dalam tanganku?" Sadrakh,
Mesakh dan Abednego menjawab, "Tidak ada
gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal
ini. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, Ia akan melepaskan kami dari perapian yang
menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya Raja. Tetapi seandainya tidak,
hendaklah Tuanku mengetahui, bahwa
kami tidak akan memuja dewa Tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan
itu." Maka meluaplah
kegeraman Nebukadnezar. Air
mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lebih panas dari
yang biasa. Kepada beberapa orang yang sangat kuat dari
tentaranya dititahkannya untuk
mengikat Sadrakh, Mesakh dan Abednego, dan mencampakkan mereka ke dalam
perapian yang menyala-nyala itu. Tetapi terkejutlah Raja Nebukadnezar, lalu bangun dengan segera. Berkatalah ia kepada para menterinya,
"Bukankah tiga orang yang
telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?" Jawab mereka kepada raja, "Benar, ya Raja!" Kata raja, "Tetapi ada empat orang kulihat
berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu. Mereka tidak
terluka, dan yang keempat itu
rupanya seperti anak dewa!" Maka berkatalah Nebukadnezar, "Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia
telah mengutus malaikat-Nya dan
melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya, tetapi melanggar titah raja, yang menyerahkan tubuh mereka karena mereka tidak mau memuja dan menyembah allah
mana pun kecuali Allah mereka."
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan T.Dan 3:52.53.54.55.56
*Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur
kami.
U: Kepada-Mulah pujian selama
segala abad.
*Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus.
U: Kepada-Mulah pujian selama
segala abad.
*Terpujilah Engkau dalam Bait-Mu yang mulia
dan kudus.
U: Kepada-Mulah pujian selama
segala abad.
*Terpujilah Engkau di atas takhta
kerajaan-Mu.
U: Kepada-Mulah pujian selama
segala abad.
*Terpujilah Engkau yang mendugai samudera
raya.
U: Kepada-Mulah pujian selama
segala abad.
*Terpujilah Engkau di bentangan langit.
U: Kepada-Mulah pujian selama
segala abad.
Bait Pengantar Injil Luk 8:15
Ref : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan
kekal
Berbahagialah orang yang menyimpan
sabda Allah dalam hati yang baik
dan menghasilkan buah dalam ketekunan.
Bacaan Injil Yoh 8:31-42
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya, "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku, dan kamu
akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan
kamu." Jawab mereka,
"Kami adalah keturunan Abraham, dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan
merdeka?" Kata Yesus
kepada mereka, 'Aku berkata kepadamu sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa, dan hamba tidak tetap tinggal dalam
rumah; yang tetap tinggal dalam rumah adalah anak. Tetapi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka. Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan
Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu. Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, seperti halnya kamu melakukan apa yang kamu
dengar dari bapamu." Jawab
mereka kepada-Nya, "Bapa kami ialah Abraham." Kata Yesus kepada mereka, "Sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu
kebenaran yang Kudengar dari Allah! Pekerjaan yang
demikian tidak dikerjakan oleh Abraham. Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri." Jawab
mereka, "Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah." Kata Yesus kepada mereka, "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi
Aku, sebab Aku keluar
dan datang dari Allah. Dan Aku
datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku."
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan.
Pernah anda mengamati dua orang berdebat? Setelah semuanya lelah berteriak teriak, masih saja ada yang mau berkelahi. Kata kata tidak bisa mengalahkan, lalu ganti adu kekuatan. Kata kata yang keluar dari mulut justru membuat hati panas , mendidih. Sekarang emosi yang ambil kendali orang orang yang sedang cekcok. Darah semakin panas, membakar otot ototnya, ini semakin berbahaya, karena jika emosi naik, cara berfikir kita menjadi buntu. Logika kita tidak jalan. Nah kita bisa membayangkan , jika pikiran buntu, apa saja bisa terjadi, termasuk yang tidak pernah kita bayangkan atau kita pikirkan sebelumnya. Demikian juga jika kita mengikuti pembicaraan Yesus dengan orang orang Yahudi. Mungkin kita akan berkomentar. “Waduh , semakin seru perdebatan mereka” Orang bisa panas hatinya, dan jika orang tidak siap dengan omongan dan jawaban Yesus, mereka bisa marah dan akhirnya melempari batu atau berkelahi. Ketegasan memang penting berhadapan dengan orang lain. Namun, cara atau metode juga penting. Bagaimana saya menghadapi orang yang sering melanggar aturan, yang sering merusakkan barang atau mesin perusahaan, misalnya. Kita tetap harus tegas, namun caranya halus. Mungkin ada orang yang kalau dihalusi , tidak menangkap, malah seperti diberi kesempatan. Teori, kiat kiat, macam macam metode menghadapi orang yang sulit , atau orang yang selalu melanggar aturan kiranya banyak beredar disekitar kita. Namun berhadapan dengan orang , dengan pribadi, kita butuh kebijaksanaan, kesabaran dan kadang kadang butuh waktu.
Butir
permenungan.
Untuk itu kiranya kita juga harus siap menjaga perasaan, baik perasaan orang lain maupun hati (perasaan) diri kita sendiri. Bagaimana sikapku kepada keluarga, orang tua, atau komunitas? Adakah hal hal yang perlu aku perbaiki saat ini, jika marah, jika mengambil keputusan, jika menegur sesama atau rekan sepanggilan?
Doa.
Ya Tuhan yang mahakasih, berilah kami umat-Mu, hati yang lemah lembut dan
rendah hati seperti Hati Yesus , agar kami dapat mengatasi persoalan persoalan
kami dengan sesama umat-Mu. Amin
Berbahagialah orang yang menyimpan
sabda Allah dalam hati yang baik
dan menghasilkan buah dalam ketekunan.
0 komentar:
Post a Comment