Kalender Liturgi Minggu 2 April 2023
Warna Liturgi: Merah
Antifon Pembuka
“Enam hari sebelum Hari Raya Paskah , tatkala Yesus
memasuki Kota Yerusalem, anak anak menyongsong Dia . Mereka membawa daun palma
dan bersorak gembira
“Hosanna
ditempat yang maha tinggi, diberkatilah Engkau yang datang dengan membawa
kerahiman berlimpah. Tinggikanlah tiangmu, hai gapura gapura dan lebarkanlah
dirimu, hai gerbang abadi supaya masuklah raja mulia . Siapakah itu raja mulia
? Allah segala kuasa, Dialah raja mulia.
“Hosana ditempat yang mahatinggi Diberkatilah Engkau yang datang dengan membawa kerahiman berlimpah. T
Doa Kolekta.
Allah Bapa Mahakuasa
dan Kekal, Engkau telah menyerahkan Juru Selamat kami yang telah menjadi manusia
dan direndahkan sampai wafat
di salib, sebagai
teladan kerendahan bagi umat manusia. Perkenankanlah kami meneladani sengsara
Putra-Mu dan pantas untuk bangkit bersama-Nya , Sebab Dialah Tuhan
Pengantara kami yang bersama
Dikau dalam persatuan Roh Kudus , Allah sepanjang segala masa.
Bacaan I
Mat 21:1-11 & Yes 50:4-7
Pemberkatan Daun Palma dan Perarakan.
Bacaan sebelum perarakan
Mat 21:1-11
Dalam perjalanan ke Yerusalem, ketika Yesus
dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem
dan tiba di Betfage yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan, "Pergilah
ke kampung yang di depanmu itu. Di situ kamu akan segera menemukan seekor
keledai betina tertambat, dan anaknya ada dekatnya. Lepaskanlah
keledai itu dan bawalah keduanya kepada-Ku. Jikalau orang menegur kamu, katakanlah 'Tuhan memerlukannya. Ia akan segera
mengembalikannya'." Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang
disampaikan oleh nabi:
Katakanlah kepada puteri Sion:
Lihat, Rajamu datang kepadamu!
Ia lemah lembut dan mengendarai
seekor keledai,
seekor keledai beban yang muda.
Maka pergilah kedua murid itu, dan berbuat
seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka. Mereka membawa
keledai betina itu bersama anaknya,
lalu mengalasinya dengan pakaian mereka, dan Yesus pun
naik ke atasnya. Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan
pakaiannya di jalan; ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon dan menyebarkannya di jalan. Dan orang
banyak yang berjalan di depan dan di belakang Yesus berseru , "Hosana
bagi Anak Daud! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Hosana di tempat yang mahatinggi!" Ketika Yesus masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu, dan orang berkata, "Siapakah orang ini?" Dan
orang banyak itu menyahut, "Inilah
nabi Yesus dari Nazaret di Galilea."
Demikianlah sabda Tuhan.
Bacaan
pertama Yes 50:4-7
Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang
murid, supaya dengan perkataanku aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia
mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan Allah
telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke
belakang. Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukuli aku, dan pipiku
kepada orang-orang yang mencabuti janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika
aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan
Allah menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Maka aku
meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung batu, karena aku tahu
bahwa aku tidak akan mendapat malu.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Tanggapan Mzm 22:8-9.17-18a.19-20.23-24
Allahku,
ya Allahku, mengapa Kautinggalkan daku?
*Semua yang melihat aku mengolok-olok; mereka
mencibirkan bibir dan menggelengkan kepala! Mereka bilang,
"Ia pasrah kepada Allah! Biarlah Allah yang meluputkannya, biarlah Allah
melepaskannya! Bukankah Allah berkenan kepadanya?"
*Sekawanan anjing mengerumuni aku, gerombolan
penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung.
*Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka,
dan membuang undi atas jubahku. Tetapi Engkau, Tuhan, janganlah jauh; ya kekuatanku, segeralah menolong aku!
*Maka aku akan memasyhurkan nama-Mu kepada
saudara-saudaraku
dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaat: Hai kamu yang
takut akan Tuhan, pujilah Dia, hai segenap anak cucu Yakub, muliakanlah Dia!
Gentarlah terhadap Dia, hai segenap anak cucu
Israel!
Bacaan II Flp 2:6-11
Saudara-saudara, walau dalam
rupa Allah, Kristus Yesus tidak menganggap kesetaraan dengan Allah
itu sebagai
milik yang harus dipertahankan. Sebaliknya Ia telah mengosongkan diri, dan mengambil
rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam
keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan
sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan
menganugerahi-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lututlah segala yang
ada di langit, yang ada di atas bumi dan di bawah bumi, dan bagi kemuliaan Allah Bapa segala lidah mengaku 'Yesus Kristus adalah
Tuhan!'
Demikianlah sabda Tuhan.
Bait
Pengantar Injil Flp 2:8-9
Ref
: Terpujilah Kristus Tuhan Raja mulia dan kekal.
Kristus sudah taat bagi
kita; Dia taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu
salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan
menganugerahi-Nya nama di atas segala nama.
Bacaan
Injil Mat 26:14-27:66
Inilah Kisah Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus
menurut Matius: Sekali peristiwa,
pergilah seorang dari kedua belas murid
Yesus, yaitu yang bernama Yudas Iskariot,
kepada imam-imam kepala. Ia berkata kepada
mereka, "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku
menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar
tiga puluh uang perak kepadanya. Dan mulai saat itu Yudas mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan
Yesus. Pada hari pertama dari Hari Raya Roti Tidak Beragi datanglah
murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata, "Di manakah Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?" Jawab Yesus,
"Pergilah ke kota, kepada si Anu, dan
katakan kepadanya: Beginilah pesan Guru: Waktu-Ku hampir
tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku." Lalu murid-murid melakukan seperti apa
yang ditugaskan Yesus kepada mereka, dan
mempersiapkan Paskah. Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama dengan kedua belas
murid itu. Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata, "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya seorang di antara
kamu akan menyerahkan Aku." Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah
mereka seorang demi seorang kepada-Nya, "Bukan
aku, ya Tuhan?" Yesus menjawab,
"Dia yang bersama-sama dengan Aku
mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku. Anak Manusia
memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, tetapi
celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan! Adalah lebih
baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan!" Yudas, yang
hendak menyerahkan Yesus itu menyahut,
"Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus
kepadanya, "Engkau telah mengatakannya." Ketika mereka
sedang makan, Yesus mengambil roti,
mengucap berkat, memecah-mecahkannya, lalu
memberikannya kepada para murid-Nya seraya berkata, "Ambillah
dan makanlah, inilah tubuh-Ku." Sesudah
itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka
seraya berkata, "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini! Sebab inilah darah-Ku, darah
perjanjian yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk
pengampunan dosa. Aku berkata kepadamu: Mulai saat ini
Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada
hari Aku meminumnya yang baru bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku."
Sesudah
menyanyikan lagu pujian, pergilah Yesus
dan murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun. Maka berkatalah Yesus kepada mereka,
"Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu
karena Aku.
Sebab ada tertulis:
Aku akan membunuh gembala
dan kawanan domba akan
tercerai-berai.
Akan tetapi sesudah bangkit,
Aku akan mendahului kamu ke Galilea."
Petrus menjawab, "Biarpun
mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali
tidak!" Yesus berkata kepadanya, "Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau telah
menyangkal Aku tiga kali." Kata Petrus kepada-Nya, "Sekalipun
harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau."
Semua murid yang lain pun berkata demikian juga.
Maka sampailah Yesus bersama murid-murid-Nya ke
suatu tempat yang bernama Getsemani.
Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Duduklah
di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa." Yesus membawa
Petrus, dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah
Ia merasa sedih dan gentar,
lalu kata-Nya kepada mereka, "Hati-Ku
sangat sedih, seperti mau mati rasanya! Tinggallah di
sini dan berjaga-jagalah bersama Aku." Yesus maju
sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya, "Ya
Bapa-Ku, sekiranya mungkin, biarlah cawan ini berlalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan
seperti yang Engkau kehendaki." Setelah
itu Yesus kembali kepada murid-murid-Nya, dan mendapati
mereka sedang tidur. Maka Yesus berkata kepada Petrus, "Tidakkah
kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku? Berjaga-jagalah
dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan! Roh memang
penurut, tetapi daging ini lemah!" Lalu Yesus
pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, "Ya
Bapa-Ku, jikalau cawan ini tidak dapat lalu kecuali kalau
Kuminum, jadilah kehendak-Mu!"
Dan ketika kembali pula, Ia mendapati
murid-murid-Nya sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat. Yesus
membiarkan mereka, lalu pergi dan berdoa
untuk ketiga kalinya, dan Ia mengucapkan doa yang sama. Sesudah itu Ia
kembali kepada murid-murid-Nya dan berkata
kepada mereka, "Tidurlah sekarang, dan istirahatlah! Lihat, saatnya
sudah tiba Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa.
Bangunlah,
marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat." Waktu Yesus
masih berbicara, datanglah Yudas, salah seorang dari keduabelas murid Yesus,
dan bersama-sama dia datang pula serombongan
besar orang yang membawa pedang dan pentung; mereka itu
suruhan imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi. Orang yang
menyerahkan Yesus telah memberitahukan tanda ini kepada mereka, "Orang
yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah!" Segera Yudas maju mendapatkan Yesus dan berkata, "Salam,
ya Rabi!" Lalu ia mencium Yesus. Tetapi Yesus
berkata kepadanya, "Hai teman, untuk itukah engkau datang?" Maka majulah
mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya. Tetapi salah
seorang dari mereka yang menyertai Yesus mengulurkan
tangan, menghunus pedang, dan
menetakkannya kepada hamba Imam Agung, sehingga
putuslah telinganya. Maka kata Yesus kepadanya, "Masukkan
pedang itu kembali ke dalam sarungnya,
sebab barangsiapa menggunakan pedang, ia akan binasa
oleh pedang.
Atau kausangka, Aku tidak dapat berseru kepada
Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat untuk membantu Aku? Tetapi kalau begitu, bagaimanakah
akan digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci,
yang mengatakan bahwa harus terjadi demikian?" Lalu Yesus berkata kepada orang banyak itu, "Sangkamu
Aku ini penyamun, sehingga kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung untuk menangkap Aku? Padahal
tiap-tiap hari Aku duduk mengajar di Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Akan tetapi
semua ini terjadi supaya genaplah apa yang tertulis dalam kitab
nabi-nabi." Lalu semua murid meninggalkan Yesus dan melarikan
diri. Sesudah menangkap Yesus, mereka membawa-Nya menghadap Kayafas, Imam
Agung. Di situ telah berkumpul ahli-ahli Taurat dan kaum tua-tua. Petrus
mengikuti Yesus dari jauh, sampai masuk ke halaman Imam Agung. Setelah masuk
ke dalam, ia duduk di antara pengawal-pengawal
untuk melihat kesudahan perkara itu. Imam-imam
kepala, malah seluruh Mahkamah Agama,
mencari kesaksian palsu terhadap Yesus, supaya Ia
dapat dihukum mati.
Tetapi mereka tidak memperolehnya, walaupun tampil
banyak saksi dusta.
Akhirnya tampillah dua orang, yang mengatakan, "Orang
ini berkata: Aku dapat merobohkan Bait Allah dan
membangunnya kembali dalam tiga hari." Lalu Imam Agung
itu berdiri dan berkata kepada Yesus,
"Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan
saksi-saksi ini terhadap Engkau?"
Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam
Agung itu kepada-Nya, "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah
Engkau Mesias, Anak Allah, atau bukan?" Jawab Yesus,
"Engkau telah mengatakannya.
Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia
duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di
atas awan-awan di langit." Maka Imam Agung itu mengoyakkan pakaiannya dan
berkata,
"Ia menghujat Allah! Untuk apa kita
cari saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujat-Nya. Bagaimana pendapatmu?" Mereka menjawab, "Ia harus dihukum mati!" Lalu mereka
meludahi wajah Yesus dan meninju-Nya; orang
- orang lain memukul Dia dan berkata,
"Cobalah katakan kepada kami, hai
Mesias, siapakah yang memukul Engkau?" Sementara
itu Petrus duduk di luar di halaman. Maka datanglah seorang hamba perempuan
kepadanya, dan berkata, "Engkau juga selalu bersama-sama dengan Yesus,
orang Galilea itu." Tetapi Petrus menyangkalnya di depan semua orang,
katanya, "Aku tidak tahu apa yang engkau maksud!" Ketika Petrus
pergi ke pintu gerbang, seorang perempuan lain melihat dia dan berkata
kepada orang-orang yang ada di situ, "Orang ini
bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu." Dan Petrus menyangkalnya
pula dengan bersumpah, "Aku tidak kenal orang itu!" Tidak lama
kemudian orang-orang yang ada di situ datang kepada Petrus dan berkata, "Pasti
engkau pun salah seorang dari mereka! Ini jelas dari
bahasamu!" Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah, "Aku tidak
kenal orang itu!" Dan pada saat itu berkokoklah ayam. Maka
teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya, "Sebelum
ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Lalu ia pergi
ke luar dan menangis dengan sedih. Ketika hari
mulai siang, semua imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi berkumpul,
dan
mengambil keputusan untuk membunuh Yesus.
Mereka membelenggu Dia, lalu
menyerahkan-Nya kepada Pilatus, wali negeri itu. Pada waktu
Yudas, yang menyerahkan Yesus melihat, bahwa
Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang tiga puluh perak itu kepada
imam-imam kepala dan kaum tua-tua sambil berkata, "Aku telah berdosa
karena menyerahkan darah orang yang tak
bersalah." Tetapi jawab mereka, "Apa
urusan kami dengan itu?
Itu urusanmu sendiri!" Maka Yudas pun
melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan
menggantung diri. Imam-imam kepala mengambil uang perak itu dan berkata,
"Tidak
boleh memasukkan uang ini ke dalam peti persembahan, sebab ini uang
darah!" Sesudah berunding, mereka membeli
dengan uang itu tanah yang disebut Tanah Tukang Periuk untuk dijadikan tempat pekuburan orang asing. Itulah
sebabnya sampai hari ini tanah itu
disebut Tanah Darah. Dengan demikian
genaplah firman yang disampaikan oleh nabi
Yeremia:
"Mereka menerima tiga puluh
uang perak,
yaitu harga yang ditetapkan untuk
satu orang
menurut penilaian yang berlaku di
antara orang Israel,
dan mereka memberikan uang itu
untuk tanah tukang periuk,
seperti yang dipesankan Tuhan
kepadaku."
Lalu Yesus dihadapkan kepada walinegeri, yakni
Pilatus .Dan walinegeri bertanya kepada Yesus, "Benarkah Engkaukah raja
orang Yahudi?" Jawab Yesus,
"Engkau sendiri mengatakannya!" Tetapi atas
tuduhan yang diajukan imam-imam kepala dan tua-tua terhadap diri-Nya, Yesus tidak memberi jawab apa pun. Maka kata
Pilatus kepada-Nya, "Tidakkah Engkau dengar betapa banyaknya tuduhan saksi-saksi ini
terhadap Engkau?" Tetapi Yesus tidak menjawab sepatah kata pun, sehingga
walinegeri itu sangat heran. Telah
menjadi kebiasaan bagi walinegeri
untuk membebaskan seorang hukuman pada tiap-tiap
hari raya atas pilihan orang banyak. Pada
waktu itu ada dalam penjara seorang yang terkenal kejahatannya, namanya Barabas.
Karena mereka sudah berkumpul di sana, Pilatus
bertanya kepada mereka, "Siapa yang
kamu kehendaki kubebaskan bagimu, Barabas atau
Yesus, yang disebut Kristus?"
Pilatus sebenarnya tahu bahwa mereka
telah menyerahkan Yesus karena dengki.
Ketika Pilatus sedang duduk di kursi pengadilan, isterinya mengirim pesan kepadanya, "Jangan
engkau mencampuri perkara orang benar itu, sebab dalam
mimpi tadi malam aku sangat menderita karena Dia." Tetapi oleh
hasutan imam-imam kepala dan kaum tua-tua, orang banyak
bertekad meminta supaya Barabas dibebaskan, dan Yesus dihukum mati. Walinegeri menjawab dan bertanya lagi kepada mereka, "Siapa di
antara kedua orang itu yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu?" Kata mereka,
"Barabas!" Kata Pilatus kepada mereka, "Kalau
begitu,
apakah yang harus kuperbuat dengan Yesus yang
disebut Kristus?"
Mereka semua berseru, "Ia harus
disalibkan!" Kata Pilatus,
"Tetapi kejahatan apakah yang telah
dilakukan-Nya?" Namun semakin keras mereka berteriak, "Ia harus
disalibkan!" Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan
sia-sia, malah sudah mulai timbul kekacauan,
ia mengambil air dan membasuh tangannya di
hadapan orang banyak,
seraya berkata, "Aku tidak
bersalah terhadap darah orang ini!
Itu urusan kamu sendiri!" Dan seluruh
rakyat itu menjawab, "Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!" Lalu Pilatus
membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya, lalu
diserahkannya untuk disalibkan. Serdadu-serdadu walinegeri membawa Yesus ke gedung
pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul di sekeliling
Yesus. Mereka menanggalkan pakaian Yesus
dan mengenakan jubah ungu pada-Nya. Mereka
menganyam sebuah mahkota duri, dan menaruhnya di atas kepala Yesus, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan
kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, "Salam, hai Raja orang Yahudi!"
Mereka meludahi-Nya, dan mengambil
buluh itu, dan memukulkannya ke kepala-Nya. Sesudah
mengolok-olokkan Dia, mereka menanggalkan
jubah itu dari pada-Nya, dan mengenakan kembali pakaian-Nya sendiri.
Kemudian mereka membawa Yesus ke luar untuk
disalibkan. Ketika berjalan ke luar kota,
mereka
berjumpa dengan orang dari Kirene yang bernama Simon. Orang itu
mereka paksa untuk memikul salib Yesus. Maka
sampailah mereka di suatu tempat yang bernama Golgota, artinya: Tempat Tengkorak. Lalu mereka memberi Yesus minum
anggur bercampur empedu. Setelah mengecapnya, Yesus tidak mau meminumnya. Sesudah
menyalibkan Yesus, para serdadu membagi-bagi pakaian Yesus dengan membuang
undi. Lalu mereka duduk di situ menjaga Dia. Di atas kepala
Yesus terpasang tulisan yang menyebut alasan mengapa Ia dihukum:
"Inilah Yesus Raja orang Yahudi." Bersama Dia
disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah
kiri-Nya.
Orang-orang yang lewat di sana menghujat Yesus, dan sambil
menggelengkan kepala, mereka berkata,
"Hai Engkau yang mau merobohkan Bait
Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari,
selamatkanlah diri-Mu! Jikalau Engkau
Anak Allah, turunlah dari salib!"
Demikian juga imam-imam kepala bersama ahli
Taurat dan tua-tua
mengolok-olokkan Yesus dan berkata, "Orang
lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Dia Raja
Israel? Baiklah Ia turun dari salib, dan kami akan
percaya kepada-Nya! Ia menaruh
harapan-Nya pada Allah: biarlah Allah menyelamatkan Dia, jikalau Allah
berkenan kepada-Nya! Karena Ia telah
berkata, 'Aku adalah Anak Allah'."
Bahkan penyamun-penyamun yang disalibkan bersama
dengan Yesus,
mencela-Nya demikian juga. Mulai dari jam
dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. Kira-kira jam
tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring, "Eli,
Eli, lama sabakhtani? Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau
meninggalkan Aku?" Mendengar itu,
beberapa orang yang berdiri di situ berkata, "Ia
memanggil Elia!" Dan segera mendekatlah seorang dari mereka; ia mengambil
bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam, lalu
mencucukkannya pada sebatang buluh
dan memberi Yesus minum. Tetapi
orang-orang lain berkata, "Jangan,
baiklah kita lihat, apakah Elia datang untuk menyelamatkan Dia." Yesus berseru
pula dengan suara nyaring,
lalu menyerahkan nyawa-Nya.
--Semua
hening sejenak merenungkan wafat Tuhan--
Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari
atas sampai ke bawah,
dan terjadilah gempa bumi. Bukit-bukit
batu terbelah, kubur-kubur terbuka,
dan banyak orang kudus yang telah meninggal
bangkit. Dan sesudah kebangkitan Yesus, mereka pun
keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus, dan menampakkan
diri kepada banyak orang. Ketika menyaksikan gempa bumi dan apa yang telah
terjadi, kepala pasukan dan prajurit-prajurit yang menjaga Yesus lalu berkata,
"Sungguh, orang ini adalah Anak Allah." Ada pula di
situ banyak perempuan yang melihat dari jauh,
yaitu perempuan-perempuan yang mengikuti Yesus
dari Galilea untuk melayani Dia. Di antara mereka terdapat Maria Magdalena, Maria ibu
Yakobus dan Yusuf, dan ibu anak-anak Zebedeus. Menjelang
malam,
datanglah seorang kaya, orang Arimatea, yang
bernama Yusuf, yang telah menjadi murid
Yesus juga. Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta jenazah Yesus. Pilatus
memerintahkan supaya jenazah Yesus diserahkan kepadanya. Yusuf pun
mengambil jenazah itu, mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih, lalu
membaringkannya di dalam kuburnya yang baru, yang digalinya di dalam bukit
batu. Sesudah menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu, pergilah ia. Tetapi Maria
Magdalena dan Maria yang lain tinggal di situ, duduk di depan
kubur. Keesokan harinya, yaitu sesudah hari persiapan, datanglah imam-imam
kepala bersama orang-orang Farisi menghadap Pilatus. Kata mereka kepada
Pilatus, "Tuan, kami ingat, bahwa si
penyesat itu, sewaktu hidup-Nya berkata: Sesudah tiga
hari Aku akan bangkit. Karena itu perintahkanlah
untuk menjaga kubur itu sampai hari yang ketiga;
jikalau
tidak, murid-murid-Nya mungkin datang mencuri Dia, lalu mengatakan kepada
rakyat:
Ia telah bangkit dari antara orang mati. Penyesatan yang
terakhir ini akan lebih buruk akibatnya daripada yang
pertama." Kata Pilatus kepada mereka, "Ini
penjaga-penjaga bagimu, pergi dan jagalah kubur itu sebaik-baiknya." Maka
pergilah mereka, dan dengan bantuan
penjaga-penjaga itu
mereka memeterai kubur Yesus dan menjaganya.
Demikianlah Injil Tuhan.
.
Kristus sudah taat bagi kita;
Dia taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya
Allah sangat meninggikan Dia dan menganugerahi-Nya nama di atas segala nama.
0 komentar:
Post a Comment