Kalender Liturgi 02 Apr 2021
Jumat Pekan Suci
PF S. Fransiskus dari Paola, Pertapa
Warna Liturgi: Merah
Bacaan I Yes
52:13-53:12
Beginilah firman Tuhan, "Sesungguhnya,
hamba-Ku akan berhasil!
Ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan! Seperti banyak
orang tertegun melihat dia -- rupanya begitu buruk, tidak seperti manusia lagi,
dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi,
--demikianlah ia akan membuat tercengang banyak bangsa, dan raja-raja akan
mengatupkan mulutnya melihat dia! Sebab apa yang tidak diceritakan kepada
mereka
akan mereka lihat, dan yang tidak mereka dengar
akan mereka pahami.
Maka mereka berkata: Siapakah yang percaya
kepada berita yang kami dengar, kepada siapakah tangan kekuasaan Tuhan
dinyatakan? Sebagai taruk Hamba Yahwe tumbuh di hadapan Tuhan, dan sebagai
tunas ia muncul dari tanah kering. Ia dihina dan
dihindari orang, seorang yang penuh
kesengsaraan, dan biasa menderita
kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya
terhadap dia, dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. Ia
tidak tampan, dan semarak pun tidak ada padanya, sehingga kita tidak tertarik
untuk memandang dia; dan rupanya pun tidak menarik, sehingga kita tidak terangsang untuk menginginkannya. Tetapi
sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan
kitalah yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan
ditindas Allah. Sesungguhnya dia tertikam oleh karena
pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; derita yang
mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan
kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita
menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing mengambil jalan sendiri! Tetapi Tuhan
telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. Dia dianiaya, tetapi dia
membiarkan diri ditindas, dan tidak membuka mulutnya seperti anak
domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk
domba yang kelu di depan orang-orang yang
menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang
nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia
terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena
pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. Orang
menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan waktu mati
ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia
tidak berbuat kekerasan, dan tipu tidak ada dalam mulutnya . Tetapi Tuhan berkehendak meremukkan dia dengan
kesakitan, dan apabila ia menyerahkan dirinya sebagai kurban
silih, ia akan melihat keturunannya, umurnya
akan lanjut, dan kehendak Tuhan akan terlaksana karena dia. Sesudah kesusahan jiwanya, ia akan melihat
terang dan menjadi puas. Sebab Tuhan
berfirman, Hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan
membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan
mereka dia pikul. Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan
memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan. Ini semua
sebagai ganti karena ia telah menyerahkan
nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak ,
sekalipun ia menanggung dosa banyak orang,
dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Tanggapan Mzm 31:2.6.12-13.15-16.17.25
Ya Bapa,
ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.
*Pada-Mu, Tuhan, aku berlindung, janganlah sekali-kali
aku mendapat malu. Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; sudilah
membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia.
*Di hadapan semua lawanku aku tercela, tetangga-tetanggaku merasa jijik, para kenalanku
merasa ngeri; Aku telah hilang dari ingatan seperti orang mati, telah menjadi
seperti barang yang pecah. *Tetapi aku, kepada-Mu, ya Tuhan, aku percaya, aku berkata:
"Engkaulah Allahku!" Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan bebaskan
dari orang-orang yang mengejar aku! *Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-Mu,
selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu! Kuatkanlah dan
teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang
berharap kepada Tuhan!
Bacaan II Ibr
4:14-16;5:7-9
Saudara-saudara, kita sekarang
mempunyai Imam Agung, yang telah
melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah. Maka baiklah kita teguh
berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Agung yang kita punya, bukanlah imam
Agung yang tidak dapat turut merasakan kelemahan kita! Sebaliknya Ia
sama dengan kita! Ia telah dicobai, hanya
saja tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita menghampiri takhta kerahiman
Allah dengan penuh keberanian, supaya
kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat
pertolongan pada waktunya. Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Yesus telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap
tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut; dan karena
kesalehan-Nya, Ia telah didengarkan. Akan
tetapi sekalipun Anak, Ia telah belajar menjadi taat; ini ternyata
dari apa yang telah diderita-Nya! Dan sesudah
mencapai kesempurnaan, Ia menjadi pokok keselamatan abadi bagi semua
orang yang taat kepada-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.
Bait
Pengantar Injil Flp 2:8-9
Kristus sudah taat bagi kita; Ia taat sampai mati, bahkan sampai mati di salib. Itulah sebabnya
Allah sangat meninggikan Dia dan menganugerahi-Nya nama di atas segala nama.
Bacaan
Injil Yoh 18:1-19:42
Mengenang Sengsara Tuhan.
Inilah
Kisah Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus
menurut Yohanes:
Seusai perjamuan Paskah, keluarlah Yesus dari ruang perjamuan
bersama-sama dengan murid-murid-Nya, dan mereka pergi ke seberang sungai Kidron. Di situ ada
suatu taman. Yesus masuk ke taman itu
bersama-sama dengan murid-murid-Nya Yudas yang
mengkhianati Yesus tahu juga tempat itu, karena Yesus
sering berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya. Maka datanglah
juga Yudas ke situ bersama sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga Bait
Allah yang disuruh oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi. Mereka
datang lengkap dengan lentera, suluh dan senjata. Yesus tahu
semua yang akan menimpa diri-Nya. Maka Ia maju ke
depan dan berkata kepada mereka, "Siapakah yang kamu cari?" Jawab mereka,
"Yesus dari Nazaret!" Kata
Yesus kepada mereka, "Akulah Dia." Yudas yang
mengkhianati Yesus
berdiri juga di situ bersama-sama mereka. Ketika
Yesus berkata kepada mereka 'Akulah Dia', mundurlah mereka, dan jatuh ke tanah. Maka Yesus
bertanya pula, "Siapakah yang kamu cari?" Jawab mereka,
"Yesus dari Nazaret!" Jawab Yesus, "Telah Kukatakan kepadamu, Akulah
Dia. Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi." Demikian terjadi supaya genaplah firman yang telah dikatakan-Nya:
Dari mereka yang Engkau serahkan
kepada-Ku,
tidak seorang pun yang Kubiarkan
hilang.
Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang,
menghunus pedang itu,
dan menetakkannya kepada hamba Imam Agung dan memutuskan
telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus. Kata Yesus kepada Petrus, "Sarungkanlah pedangmu itu! Bukankah Aku
harus minum cawan yang diberikan Bapa kepada-Ku?" Maka para
prajurit serta perwiranya, dan penjaga-penjaga yang disuruh orang Yahudi itu menangkap Yesus dan membelenggu Dia. Lalu mereka
membawa Yesus mula-mula kepada Hanas, karena Hanas
adalah mertua Kayafas, yang pada tahun itu menjadi Imam Agung; dan Kayafaslah yang telah menasihatkan kepada
orang-orang Yahudi:
Adalah lebih berguna
jika satu orang mati untuk seluruh
bangsa.
Simon Petrus dan seorang murid lain mengikuti
Yesus. Murid itu mengenal Imam Agung, dan ia masuk ke
halaman istana Imam Agung itu. Tetapi Petrus tinggal di luar dekat pintu. Maka murid lain
tadi, yang mengenal Imam Agung, kembali ke luar, bercakap-cakap
dengan perempuan penjaga pintu, lalu membawa Petrus masuk. Maka kata
perempuan penjaga pintu kepada Petrus, "Bukankah
engkau juga murid orang itu?" Jawab Petrus,
"Bukan!" Sementara itu
hamba-hamba dan penjaga-penjaga Bait
Allah telah memasang api arang, sebab hawa dingin waktu itu, dan mereka
berdiri berdiang di situ. Petrus pun
berdiri berdiang bersama-sama dengan mereka. Maka mulailah
Imam Agung menanyai Yesus tentang para murid dan tentang ajaran-Nya. Jawab Yesus
kepadanya, "Aku berbicara terus terang kepada dunia! Aku selalu
mengajar di rumah-rumah ibadat dan di Bait Allah tempat semua
orang Yahudi berkumpul, Aku tidak pernah berbicara sembunyi-sembunyi. Mengapakah
engkau menanyai Aku? Tanyailah mereka, yang telah mendengar apa yang Kukatakan kepada
mereka; sungguh, mereka tahu apa yang telah Kukatakan." Ketika Yesus
berkata demikian, seorang penjaga yang berdiri di situ menampar muka
Yesus sambil berkata, "Begitukah jawab-Mu kepada
Imam Agung?" Jawab Yesus kepadanya, "Jikalau
kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya,
tetapi jikalau benar, mengapakah engkau menampar
Aku?" Lalu Hanas
mengirim Yesus terbelenggu kepada Kayafas, Imam Agung. Simon Petrus
masih berdiri berdiang. Kata orang-orang di situ kepadanya, "Bukankah engkau juga seorang murid
Yesus?" Petrus menyangkalnya, katanya, "Bukan!" Salah seorang
hamba Imam Agung, keluarga dari hamba yang telinganya dipotong Petrus, berkata
kepadanya, "Bukankah engkau kulihat di taman itu bersama-sama
dengan Yesus?" Maka Petrus menyangkal lagi dan ketika itu
berkokoklah ayam. Keesokan harinya mereka membawa
Yesus dari istana Kayafas ke gedung pengadilan. Ketika itu
hari masih pagi. Mereka sendiri tidak masuk ke gedung pengadilan itu, supaya
jangan menajiskan diri, sebab mereka
hendak makan Paskah. Sebab itu Pilatus keluar mendapatkan mereka dan
berkata, "Apakah tuduhan kamu terhadap orang ini?" Jawab mereka kepadanya, "Jikalau
Ia bukan penjahat, kami tidak menyerahkan-Nya kepadamu!" Kata Pilatus
kepada mereka, "Ambillah Dia, dan
hakimilah Dia menurut hukum Tauratmu!" Kata
orang-orang Yahudi itu, "Kami tidak diperbolehkan membunuh
seseorang." Demikian terjadi supaya
genaplah firman Yesus yang dikatakan-Nya
untuk menyatakan bagaimana Ia akan mati. Maka kembalilah
Pilatus ke dalam gedung pengadilan, lalu memanggil
Yesus dan bertanya kepada-Nya, "Engkau inikah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus, "Dari
hatimu sendirikah engkau katakan hal itu? atau adakah
orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang Aku?" Kata Pilatus,
"Orang Yahudikah aku? Bangsamu sendiri dan imam-imam kepala telah
menyerahkan Engkau kepadaku, apakah yang telah Engkau perbuat?" Jawab Yesus, "Kerajaan-Ku bukan dari dunia
ini! Jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti
hamba-hamba-Ku sudah melawan, supaya Aku
jangan diserahkan kepada orang Yahudi. Akan tetapi
Kerajaan-Ku bukan dari sini!" Maka kata
Pilatus kepada-Nya, "Jadi Engkau
adalah raja." Jawab Yesus, "Seperti yang kaukatakan, Aku adalah
raja! Untuk itulah Aku lahir, dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini,
yakni untuk memberi kesaksian tentang kebenaran;
setiap
orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku." Kata Pilatus
kepada-Nya, "Apakah kebenaran itu?" Sesudah
mengatakan demikian, Pilatus keluar lagi
mendapatkan orang-orang Yahudi, dan berkata kepada mereka, "Aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya.
Tetapi padamu ada kebiasaan, bahwa pada hari
raya Paskah aku membebaskan seorang bagimu. Maukah kamu, supaya aku membebaskan raja orang Yahudi ini
bagimu?" Mereka pun berteriak, "Jangan
Dia, melainkan Barabas!"
Barabas adalah seorang penyamun. Lalu Pilatus
mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia. Prajurit-prajurit
menganyam sebuah mahkota duri, dan menaruhnya di atas kepala Yesus. Mereka
mengenakan jubah ungu pada-Nya, dan sambil maju ke depan mereka berkata, "Salam,
hai raja orang Yahudi!" Lalu mereka menampar wajah Yesus. Pilatus keluar lagi dan berkata kepada Orang-orang
Yahudi, "Lihatlah aku membawa Dia ke luar kepada
kamu, supaya kamu tahu bahwa aku tidak mendapati kesalahan apa pun
pada-Nya." Lalu Yesus keluar, bermahkota duri dan berjubah ungu. Maka kata
Pilatus kepada mereka, "Lihatlah Manusia ini!" Ketika para
imam kepala dan penjaga-penjaga itu melihat Yesus, berteriaklah
mereka, "Salibkan Dia, salibkan Dia!" Kata Pilatus
kepada mereka, "Ambil saja sendiri
dan salibkanlah Dia! Sebab aku tidak mendapati kesalahan apa pun
pada-Nya." Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya, "Kami
mempunyai hukum, dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia
menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah." Ketika Pilatus mendengar perkataan itu bertambah
takutlah ia. lalu ia masuk pula ke dalam gedung pengadilan, dan berkata kepada Yesus, "Dari manakah
asal-Mu?" Tetapi Yesus tidak memberi jawab kepadanya. Maka kata
Pilatus, "Tidakkah Engkau mau bicara dengan aku? Tidakkah Engkau
tahu bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa
juga untuk menyalibkan Engkau?" Yesus menjawab, "Engkau
tidak mempunyai kuasa apa pun terhadap Aku, jikalau kuasa
itu tidak diberikan dari atas. Sebab itu, dia yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar
dosanya." Sejak itu Pilatus berusaha
untuk membebaskan Yesus, tetapi orang-orang Yahudi berteriak, "Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang
yang menganggap diri raja, melawan Kaisar." Ketika mendengar perkataan itu Pillatus
menyuruh Yesus ke luar. Lalu ia duduk di
kursi pengadilan, di tempat yang bernama Litostrotos, dalam bahasa Ibrani: Gabata. Hari itu ialah
hari persiapan Paskah, kira-kira jam dua belas. Kata Pilatus
kepada orang-orang Yahudi itu, "Inilah rajamu!" Maka
berteriaklah mereka, "Enyahkan Dia!
Enyahkan Dia! Salibkan Dia!" Kata Pilatus
kepada mereka, "Haruskah aku menyalibkan rajamu?" Jawab imam-imam
kepala, "Kami tidak mempunyai raja selain Kaisar!" Akhirnya
Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk
disalibkan. Dan mereka menerima Yesus.
Sambil memikul salib-Nya, Yesus dibawa ke luar
kota, ke tempat yang bernama Tengkorak, dalam bahasa Ibrani:
Golgota. Di situ Yesus disalibkan, dan bersama dengan Dia disalibkan juga dua orang
lain, sebelah-menyebelah, Yesus di tengah-tengah. Pilatus
menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: Yesus, orang
Nazaret, Raja orang Yahudi. Banyak orang Yahudi membaca tulisan itu, sebab tempat Yesus disalibkan itu letaknya dekat kota,
dan
kata-kata itu tertulis dalam bahasa Ibrani, Latin dan bahasa Yunani. Maka kata
imam-imam kepala kepada Pilatus, "Jangan engkau menulis: Raja orang
Yahudi, tetapi: Ia mengatakan: Aku adalah
Raja orang Yahudi." Jawab Pilatus, "Apa yang kutulis, tetap
tertulis!" Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian Yesus, lalu membaginya menjadi empat bagian, masing-masing
prajurit satu bagian. Jubah Yesus pun
mereka ambil. Tetapi jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah merupakan satu tenunan utuh. Karena itu
mereka berkata seorang kepada yang lain, "Janganlah
kita membagi jubah ini menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang akan mendapatnya." Demikianlah
terjadi supaya genaplah yang ada tertulis
dalam Kitab Suci:
Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di
antara mereka,
dan membuang undi atas jubah-Ku.
Hal itu telah dilakukan oleh prajurit-prajurit
itu. Di dekat salib Yesus berdirilah ibu
Yesus dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus
melihat ibu-Nya dan murid yang Ia kasihi
di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya, "Ibu, inilah anakmu!" dan kemudian
kata-Nya kepada murid itu, "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu
menerima Maria di dalam rumahnya. Sesudah itu, karena Yesus tahu bahwa segala
sesuatu telah selesai, berkatalah Ia -- supaya
genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci, --
"Aku haus!" Di situ ada
suatu buli-buli penuh anggur asam.
Maka mereka mencucukkan bunga karang pada
sebatang hisop, mencelupkannya dalam anggur asam itu, lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah meminum
anggur asam itu, berkatalah Yesus, "Sudahlah selesai!" Lalu Yesus menundukkan kepala dan menyerahkan
nyawa-Nya. (semua hening sejenak menerungkan wafat Tuhan) Karena hari itu
adalah hari persiapan Paskah, dan supaya
pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu
salib -- sebab Sabat itu adalah hari yang
besar -- maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta
kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan, dan
mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah
prajurit-prajurit, lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang
yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus. Tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat
bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya. Tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung
Yesus dengan tombak, dan segera
mengalirlah darah serta air ke luar. Dan orang yang
melihat sendiri hal itu yang memberi kesaksian ini, dan benarlah kesaksiannya.
Dan
ia tahu bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu
terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci:
Tidak ada tulang-Nya yang akan
dipatahkan;
dan nas lain yang mengatakan: Mereka akan memandang Dia yang telah mereka tikam. Sesudah itu
Yusuf dari Arimatea, (Yusuf ini adalah
seorang murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada
orang-orang Yahudi) meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan jenazah Yesus. Pilatus
meluluskan permintaan Yusuf. Maka
datanglah Yusuf dan menurunkan jenazah Yesus Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang
dulu datang malam-malam kepada Yesus. Ia membawa
campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima
puluh kati beratnya. Mereka mengambil
jenazah Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat
pemakaman orang Yahudi. Di dekat tempat Yesus disalibkan itu ada suatu taman, dan dalam taman
itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang. Karena hari itu
hari persiapan orang Yahudi, sedang kubur
itu tidak jauh letaknya, maka mereka meletakkan jenazah Yesus di situ.
Demikianlah Injil Tuhan.
Kristus sudah taat bagi
kita; Ia taat sampai mati, bahkan sampai mati di salib. Itulah sebabnya
Allah sangat meninggikan Dia dan menganugerahi-Nya nama di atas segala nama.
0 komentar:
Post a Comment