December 21, 2020

RENUNGAN HARIAN SELASA 29 DESEMBER 2020

 Kalender Liturgi Selasa 29 Des 2020

PF S. Tomas Becket, Uskup dan Martir
Warna Liturgi: Putih

Bacaan I  1Yoh 2:3-11
Saudara-saudara terkasih,  inilah tandanya bahwa kita mengenal Allah,
yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya.  Barangsiapa berkata "Aku mengenal Allah" tetapi tidak menuruti perintah-Nya,  ia adalah seorang pendusta, dan tidak ada kebenaran di dalam dia. Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu kasih Allah sungguh sudah sempurna; dengan itulah kita ketahui bahwa kita ada di dalam Allah.  Barangsiapa mengatakan bahwa ia ada di dalam Allah,  ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. Saudara-saudara kekasih, bukan perintah baru yang kutuliskan kepada kamu,  melainkan perintah lama yang telah ada padamu dari mulanya. Perintah lama itu ialah firman yang telah kamu dengar. Namun perintah baru juga yang kutuliskan kepada kamu; perintah ini telah ternyata benar di dalam Dia dan di dalam kamu; sebab kegelapan sedang melenyap  dan terang yang benar telah bercahaya. Barangsiapa berkata bahwa ia berada di dalam terang, tetapi membenci saudaranya,  ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang. Barangsiapa mengasihi saudaranya,  ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan.  Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan  dan hidup di dalam kegelapan.  Ia tidak tahu ke mana ia pergi,  karena kegelapan itu telah membutakan matanya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 96:1-2a.2b-3.5b-6
Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai.
*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi!  Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya!
*Kabarkanlah dari hari ke hari  keselamatan yang datang dari pada-Nya,
ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa,  kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.
*Tuhanlah yang menjadikan langit,  keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya,  kekuatan dan hormat ada di tempat kudus-Nya.


Bait Pengantar Injil  Luk 2:32
Kristus cahaya yang menerangi pada bangsa,  Dialah kemuliaan bagi umat Allah.

Bacaan Injil  Luk 2:22-35
Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat, Maria dan Yusuf membawa kanak-kanak Yesus ke Yerusalem  untuk menyerahkan Dia kepada Tuhan,  seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan:  "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah."  Juga mereka datang untuk mempersembahkan kurban  menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan,  yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.  Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon.  Ia seorang yang benar dan saleh hidupnya,  yang menantikan penghiburan bagi Israel.  Roh Kudus ada di atasnya,  dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.  Atas dorongan Roh Kudus, Simeon datang ke Bait Allah. Ketika kanak-kanak Yesus dibawa masuk oleh orang tua-Nya  untuk melakukan apa yang ditentukan hukum Taurat, Simeon menyambut Anak itu  dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya, "Sekarang Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini  pergi dalam damai sejahtera sesuai dengan firman-Mu,  sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan dihadapan  segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain  dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel." Yusuf dan Maria amat heran akan segala sesuatu  yang dikatakan tentang Kanak Yesus. Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu,  "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel  dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan -- dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri --, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

Kita tentu merasa sangat sedih dan mungkin juga kecewa kalau tiba tiba  dimarahi boss atau pemimpin kita. Kalau soalnya jelas dan kita memang salah oke oke sajalah, Tetapi ketika kita tidak tahu alasan dan sebab mengapa kita dimarahi, tentulah kita gelisah, ingin protes dan memberontak. Dan tiba tiba dilain hari, sang bos atau pemimpin kita itu meminta maaf kepada kita. Ternyata marahnya kemarin dikarenakan oleh penyebab yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan kita. Lalu kita Cuma terbengong bengong.  Hari ini kita merayakan Pesta Kanak kanak suci. Nasib anak anak yang dibunuh Herodes hampir mirip dengan pengalaman kita diatas. Anak anak itu menjadi korban kemarahan Herodes kepada ketiga sarjana yang tidak kembali kepadanya dan terutama korban ketakutan Herodes atas lahirnya Sang Raja dyraja, Sang Penebus yakni Tuhan Yesus. Begitulah dalam sejarah selalu saja terjadi adanya orang orang yang menjadi korban dari kekuasaan yang dipegang oleh orang orang yang tidak baik atau hanya mementingkan diri sendiri atau kelompoknya.Anak anak suci yang kita pestakan hari ini sama sekali tidak menyadari dan tidak tahu mengapa mereka harus mati muda , mengapa mereka harus berkorban bahkan dengan nyawanya. 

Butir permenungan

Kita renungkan hari ini, betapa sering kita harus menderita, mengalami kesulitan dan bencana bukan karena kesalahan kita tetapi kesalahan sesama kita. Nyatanya, banyak sekali dalam hidup kita mengalami bahwa kita tidak pernah dapat mengerti mengapa kita harus mengalami derita atau kesusahan ini itu. Kita bertanya kepada siapapun, tidak ada yang dapat menjawab. Bertanya kepada Tuhan , rasanya Dia juga tidak menjawab. Paling kita bertanya kepada rumput yang bergoyang? Saat saat seperti itu, kita mesti hanya perlu percaya akan keadilan dan kemurahan hati Allah. Biarlah Tuhan yang menilai dan pada akhirnya menerangi jalan hidup kita , seperti Mazmur Tanggapan hari ini, pertolongan kita dalam nama Tuhan

Doa

Ya Tuhan, berilah kami ketabahan untuk menghadapi kehidupan yang serba keras ini. Amin

 

 

 

 

 

 

 

 

Kristus cahaya yang menerangi pada bangsa,  

Dialah kemuliaan bagi umat Allah.


0 komentar:

Post a Comment