Bacaan
Liturgi Senin 23 Desember 2019
PF
S. Yohanes dari Kety, Imam
Bacaan
Pertama Mal 3:1-4;4:5-6
Beginilah firman Tuhan semesta alam,
"Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku,
supaya ia mempersiapkan jalan di
hadapan-Ku! Dengan mendadak
Tuhan yang kamu cari itu akan masuk
ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sungguh,
Ia datang! Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Siapakah
yang dapat tetap berdiri apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti
api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. Ia
akan duduk seperti orang yang memurnikan perak; dan Ia akan mentahirkan
orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya
mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan kurban yang benar kepada
Tuhan. Maka persembahan Yehuda dan
Yerusalem akan berkenan di hati Tuhan seperti pada hari-hari dahulu
kala, dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah. Sesungguhnya, Aku akan mengutus nabi Elia
kepadamu menjelang datangnya hari Tuhan yang
besar dan dahsyat itu. Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik
kepada anak-anaknya, dan hati anak-anak kepada bapanya, supaya
jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Mzm 25:4bc-5ab.8-9.10.14
Bangkitlah
dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.
*Beritahukanlah jalan-jalan-Mu
kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan
ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
*Tuhan itu baik dan benar; sebab
itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang
yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-Nya kepada
orang-orang yang bersahaja.
*Segala jalan Tuhan adalah kasih
setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian dan
peringatan-peringatan-Nya. Tuhan bergaul karib dengan orang yang takwa
pada-Nya, dan perjanjian-Nya ia beritahukan kepada mereka.
Bacaan
Injil Luk 1:57-66
Genaplah bulannya bagi Elisabet
untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika para
tetangga serta sanak saudaranya mendengar bahwa Tuhan telah menunjukkan
rahmat-Nya yang begitu besar kepada Elisabet, bersukacitalah mereka
bersama-sama dengan dia. Maka datanglah mereka pada hari yang
kedelapan untuk menyunatkan anak itu, dan mereka hendak menamai dia
Zakharia menurut nama bapanya. Tetapi Elisabet, ibunya, berkata, "Jangan,
ia harus dinamai Yohanes!" Kata
mereka kepadanya, "Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama
demikian." Lalu mereka memberi
isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak
diberikannya kepada anak itu. Zakharia meminta
batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: Namanya adalah Yohanes. Dan mereka pun
heran semuanya. Seketika itu juga terbukalah mulut
Zakharia, dan terlepaslah ikatan lidahnya, lalu ia berkata-kata dan
memuji Allah. Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan
segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. Semua
orang yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata, "Menjadi apakah
anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia.
Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan
Kisah kisah kepahlawanan dan kerelaan dari tokoh tokoh
kunci untuk ambil bagian dalam sejarah keselamatan Allah ditunjukkan oleh
Gereja dengan pilihan bacaan pada hari hari persiapan khusus untuk Hari
Kelahiran . Mata dan hati kita diarahkan untuk memahami tokoh tokoh kunci yang
peka dengan kehendak Allah serta melayani kehendak-Nya dengan kesungguhan hati.
Keluarga Zakharia dan Ibu Elisabeth sebagai salah satu contoh keluarga yang
dengan panggilannya yang khas menyiapkan datangnya Sang Mesias dengan kelahiran
putranya. Kelahiran Yohanes memberi tanda heran yang beraneka ragam, hingga
sanak saudaranya berkomentar “ Akan menjadi apakah anak ini nanti, sebab tangan
Tuhan menyertai dia” Apakah hidup kita sebagai orang Katolik juga menjadi tanda
heran bagi sanak saudara yang lain? Ataukah sama saja sehingga tidak ada
lagi pewartaan yang bisa kita sampaikan kepada orang lain. Seorang bapak
keluarga, kebetulan sekian waktu dipercaya menjadi pengurus PSE. Dia mempunyai
kejelian yang hebat sehingga banyak orang terbantu untuk mendapat pinjaman
modal atau bantuan cuma cuma kalau memang mempunyai tekad untuk berusaha. Wajah
sosial Gereja menjadi lebih nyata melalui kiprah tim kerja PSE, apalagi kalau
bisa menjangkau orang orang yang tidak Katolik, sehingga bisa merasakan kasih
dan pemeliharaan Tuhan. Orang orang seperti itulah yang memberi corak serta
bentuk dari wajah Gereja. Apakah hidup
kita sebagai orang Katolik juga menjadi tanda heran bagi sanak saudara yang
lain? Ataukah sama saja sehingga tidak ada lagi pewartaan yang bisa kita
sampaikan kepada orang lain.
Butir permenungan
Sudah menjadi kebiasaan bagi saya untuk bepergian
tanpa membawa uang tunai. Beberapa kali saya harus direpotkan dengan membayar
gerbang tol dan parkir. Yang sering menjadi penyelamat saya adalah kartu
e-toll yang memungkinkan saya untuk tidak membayar secara tunai. Bagi orang
lain mungkin itu suatu keberuntungan , tapi bagi orang beriman itu adalah cara
Tuhan bekerja dan menolong. Kelahiran Yohanes Pembaptis sangat fenomental.
Karena ibunya mengandung dalam usia tua yang menurut ukuran manusia bahkan tidak
mungkin bagi seorang wanita untuk memiliki anak, Ayahnya mengalami pengalaman
bersama Tuhan melalui malaikat. Oleh karena semua itu maka orang menebak nebak
, akan menjadi apakah Yohanes kelak . Dan semua itu keajaiban Tuhan , Mungkin kita mengalami disembuhkan dari sakit atau
dilepaskan dari kuasa kegelapan, atau pengalaman rohani lainnya. Semua ini
adalah bagian dari cara Tuhan menyapa diri kita Saya tidak punya
pengalaman yang fenomental, tetapi saya mengalami banyak “keberuntungan” yang
saya imani sebagai keajaiban Tuhan. Dan saya berharap pengalaman ini dapat
membuat saya menjadi semakin dekat dengan Tuhan dan semakin mencintai-Nya. Apa pengalaman keajaiban Tuhan yang pernah saya alami?
Apakah pengalaman itu membawa saya semakin dekat kepada Tuhan?
Doa
Ya Tuhan, kami mohon sertailah kaum muda umat-Mu, agar
dapat menyerupai Yohanes yang membuat heran sanak saudaranya. Amin.
*Beritahukanlah jalan-jalan-Mu
kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan
ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
0 komentar:
Post a Comment