April 29, 2020

RENUNGAN HARIAN, RABU 6 MEI 2020


Kalender Liturgi Rabu  6 Mei 2020
Warna Liturgi: Putih

Bacaan I  Kis 12:24-13:5a
Pada waktu itu  firman Tuhan makin tersebar dan makin banyak didengar orang. Setelah mereka menyelesaikan tugas pelayanan mereka, Barnabas dan Saulus kembali dari Yerusalem ke Antiokhia.  Mereka membawa Yohanes, yang disebut juga Markus.  Pada waktu itu  dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar,  yaitu Barnabas dan Simon yang disebut Niger,  dan Lukius orang Kirene,  dan Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes,  dan Saulus.  Pada suatu hari  ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa,  berkatalah Roh Kudus,  "Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku  untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka."  Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu,  mereka membiarkan keduanya pergi.   Oleh karena disuruh Roh Kudus,  Barnabas dan Saulus berangkat ke Seleukia, dan dari situ mereka berlayar ke Siprus.  Setiba di Salamis mereka memberitakan firman Allah  di dalam rumah-rumah ibadat orang Yahudi.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 67:2-3.5.6.8
Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan;
kiranya bangsa-bangsa semuanya beryukur kepada-Mu.

*Kiranya Allah mengasihani dan memberkati kita,  kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya, kiranya jalan-Mu dikenal di bumi,  dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa. 
*Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai,  sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil,  dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi.
*Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah,  kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. Allah memberkati kita;
kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya!

Bait Pengantar Injil  Yoh 8:12b
Akulah terang dunia, sabda Tuhan,  barangsiapa mengikut Aku, ia akan mempunyai terang hidup.

Bacaan Injil  Yoh 12:44-50
Sekali peristiwa,  Yesus berseru di hadapan orang-orang Farisi  yang percaya kepada-Nya,  "Barangsiapa percaya kepada-Ku,   ia percaya bukan kepada-Ku, tetapi kepada Dia yang telah mengutus Aku;  dan barangsiapa melihat Aku,  ia melihat Dia yang telah mengutus Aku.  Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku,  jangan tinggal di dalam kegelapan.  Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, bukan Aku yang menjadi hakimnya,  sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.  Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku,  ia sudah ada hakimnya,  yaitu firman yang telah Kukatakan; itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.  Sebab bukan dari diri-Ku sendiri Aku berkata-kata,  tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku,  untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan.  Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal.  Jadi apa yang Aku katakan,  Aku menyampaikannya
sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku." 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Praktis, lengkap dan cepat , itulah 3 kata kunci yang amat disukai orang modern. Barang barang elektronik, misalnya komputer dan HP kini dibikin lebih praktis, fitur fitur lengkap, dan proses operasionalnya cepat. Barangnya kecil tetapi kemampuannya hebat. Begitu pula orang lebih suka belanja di super market atau mal, karena barangnya lengkap , mudah diambil dan orang bisa pilih dari berbagai alternatif dan untuk kawula muda orang orang yang datang oke oke juga, alias bisa untuk cuci mata. Manakah dampak negatif dari semangat yang serba praktis, ingin lengkap dan cepat itu? Orang menjadi sulit untuk tekun berdoa dan matiraga, lo, bagaimana jalan pikirannya?   Bacaan pertama hari ini mengisahkan dengan bagus bagaimana jemaat perdana di Antiokhia gemar berdoa dan berpuasa. Justru saat berdoa dan berpuasa itulah Tuhan mengutus Barnabas dan Saulus untuk karya misi, pewartaan injil kesegala bangsa. Dengan doa dan puasa, mereka menjadi komunitas yang subur dalam iman dan kesaksian, komunitas yang siap untuk diutus. Berdoa itu selalu membutuhkan waktu, Jadi tidak bisa praktis praktis saja, Ada orang yang berdoa sambil mulutnya nyokot (menggigit) krupuk, atau mengulum permen. “Lho , aku kan berdoa sambil bekerja”  Atau ada orang yang berdoa sambil memandang kemana mana, mencari cari kenalan atau teman yang tidak datang berdoa. Berdoa juga tidak bisa cepat cepat karena berdoa itu bukan hanya soal memejamkan mata dan tangan terkatub, tetapi masalah hati dan perasaan yang memerlukan waktu untuk hening dan konsentrasi. Lalu berpuasa atau bermatiraga itu berarti menahan diri untuk tidak melakukan ini dan itu yang sebenarnya ada dan tersedia disekitar kita.

Butir permenungan.
Berpuasa dan ber matiraga itu memilih cara hidup sederhana, seadanya dalam arti secukupnya, tidak harus lengkap. Marilah kita hati hati dengan mentalitas serba praktis , lengkap dan cepat.

Doa.
Ya Tuhan yang mahabaik, berilah kami umat-Mu semangat hidup sederhana , berpuasa dan ber matiraga agar kami semakin dekat dengan-Mu. Amin.


Akulah terang dunia, sabda Tuhan,  barangsiapa mengikut Aku, ia akan mempunyai terang hidup.


0 komentar:

Post a Comment